After Long Distance Relationship

1 1 0
                                    

Kami berkabar menggunakan pesan surel melalui email. Setiap kali jam istirahat di sekolah. Aku langsung berlari menuju ruang komputer. Aku buka emailku untuk membaca pesan yang dikirimkan oleh Hans.

Dari hanswijayaaa

Halo, ini aku Hans Wijaya. Tinggal disini cukup menyenangkan. Aku banyak menghabiskan waktu bersama adikku. Jika dunia tak akan berhenti di tahun 2015, aku akan mengirimu surel lebih dahulu. Bagaimana kabar Kanes dan Amara? Dunia tidak berhenti. Tahun baru di sini enam jam lebih lama. Selamat datang di tahun 2015, Namira.

Kami saling bertukar kabar sudah lebih dari 6 tahun. Namun, ditahun ini Hans sudah tidak membalas dan membaca pesan surelku lagi. Sekarang tahun 2022, aku sudah melewati masa-masa yang tidak bisa ku lupakan. Mulai dari berhasil masuk ke Perguruan Negeri Tinggi yang berada di Bandung, dan aku menjadi lulusan terbaik di Universitas Padjajaran. Kini aku bekerja sebagai pengisi suara kartun. Aku sudah melupakan Hans yang sudah lama tidak mengirimkanku pesan surel, aku sudah sibuk dengan duniaku. "Ya, bagus! Kerja bagus, Namira!"

Setelah selesai bekerja, aku berniat untuk kembali ke rumah orang tuaku. Aku memasuki toko rental milik ayahku dan duduk beristirahat di dalam toko. Aku menelusuri sekitar dengan mataku. Aku melihat sebuah paket yang terletak di atas meja. Aku penasaran dengan isinya, ku ambillah peket tersebut. Paket tersebut sudah terbuka, aku dapat melihat isinya. Paket tersebut berisikan CD film dewasa rumah tangga dan perselingkuhan yang pernah aku tonton. Aku ambil CD tersebut, dan ada satu foto yang terjatuh dari paket tersebut.

Aku menatap foto tersebut, dan ternyata foto itu adalah foto pegunungan yang ada di Swiss saat musim gugur. Lanjut aku membuka bungkus CD film tersebut. Namun, CD tersebut bukanlah CD film yang dimaksud. Aku memutar CD video tersebut.

___

Aku sedang berkunjung di pameran museum digital art yang ada di Bandung. Aku berkeliling ke seluruh sudut museum. Aku terkejut melihat satu video yang merupakan rumah kecil Hans, aku ingat jelas rumah itu. Aku tersenyum karena teringat kejadian kala itu. Divideo tersebut ada kredit yang bertuliskan 'MENGENANG KEPERGIAN HANS WIJAYA (1996-2018)'. Senyumku perlahan memudar setelah membaca tulisan yang ada di dalam video tersebut. Tak lama seseorang laki-laki dengan tinggi tubuh 180cm menghampiriku. Pria tersebut mengatakan ingin berbicara denganku sebentar di luar museum. Aku menyetujui permintaannya.

"Saat ingin pindah rumah, aku menemukan paket yang disembunyikan kakakku.Sudah lebih dari 4 tahun setelah kepergiannya. Aku pikir itu sebuah CD film biasa, ternyata itu bukan CD film biasa. Aku harus mengirimkannya. Aku berinisiatif menghubungiku dan mengadakan pamern ini. Maaf jika aku membuatmu tidak nyaman." Ucapnya pria tersebut yang tak lain adalah adik dari Hans Wijaya.

"Sama sekali tidak. Terima kasih telah mengundangku. Jika bukan karena kau, mungkin aku akan marah padanya seumur hidup." Balasku padanya.

"Aku sebenarnya sangat membencimu. Kupikir kakakku akan kembali ke Bandung karenamu. Tapi, saat aku mengikuti pandangan kakak ketika mempersiapkan pameran ini, aku tersadar bahwa, kau selalu menjadi penerima tatapannya. Aku bisa merasakan betapa dia menyukaimu. Jadi, aku sangat ingin memberitahumu tentang emosi yang dia rasakan. Sebenarnya aku baru tahu, bahwa momen paling bahagia dalam hidup kakakku yang singkat itu adalah saat dia bersamamu. Terima kasih. Terima kasih telat membernya kenangan indah itu, dan telah mengingatnya."

"Bagaimana bisa aku... melupakan Hans?" jawabku.

___

Bandung, November 13 2022

Aku sedang menatap CD video yang dikirimkan oleh adiknya Hans. Kami sekeluarga sedang membereskan toko dan kami akan bersiap untuk pindah rumah ke rumah yang lebih bagus.

"Apa Ibu suka rumah baru itu?" tanyaku pada Ayah..

"Kamu mengerti. Sejak pertama pindah ke sini, Ayah berjanji mengumpulkan uang dan pindah ke tempat yang lebih bagus. Kita sudah lama tinggal di sini." Jawab Ayah.

Aku melihat sebuah kotak yang berisikan film-film yang sudah dipisahkan oleh Ayahku.

"Heh! Biarkan saja yang itu." Kata ayah

"Kenapa?"

"Itu film yang Ayah dan Ibu tonton saat pacaran. Itu bakalan jadi loangka."

"Apa Ayah masih sangat mencintai Ibu?"

Ayah tak menjawabnya, namun Ayah tersenyum lebar yang menandakan ia masih mencintai Ibu.

"Aku berharap semua pria di dunia ini sama seperti Ayah."

"Kamu punya selera yang bagus. Ayo pergi!"

Aku beranjak pergi dari rumah yang sudah aku tinggali sejak aku umur 3 tahun, lebih tepatnya aku sudah menempatkan rumah ini selama 23 tahun. Kalau kalian bertanya, apakah aku sudah rela mengikhlaskan dan menerima kepergian sosok Hans, jawabannya belum. Meskipun aku berusaha untuk mengikhlaskan dan melupakan dirinya, tetap saja ada kenangan yang sering terlintas di kepala ku. Doakan saja ditahun berikutnya, semoga aku udah bisa ikhlas ya? dan doakan agar menjadi sosok yang bahagia sama seperti disaat aku bertemu dengan Hans. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 06, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Century GirlWhere stories live. Discover now