School Tour

1 1 0
                                    

Setelah kejadian sebulan yang lalu, aku menjadi malu untuk bertemu dengan Hans dan Kanes. Sekarang aku sedang melakukan perjalanan ke luar kota dari sekolahku. Kami sudah sampai di kota tersebut. Banyak siswa lainnya yang sedang beristirahat dan ada juga yang sedang mengabadikan momen ini dengan mengambil gambar bersama-sama.

Malam pun datang, kami telah melakukan banyak kegiatan. Sekarang waktunya kami kembali ke asrama. Guru-guru sudah ada yang berkeliling untuk mengecek apakah murid-murid sudah tidur atau belum. "Saya bisa dengar yang belum tidur."

Seperti biasa kelakuan murid umumnya, kami satu kamar asrama berisikan 8 orang. Saat guru meronda ke kamar-kamar kami berpura-pura sudah tidur. Setelah diperiksa kamar kami, kami langsung duduk dan menyalahkan lampu bersiap untuk mengadakan pesta minum kecil-kecilan. "Ambil minumnya" ucap salah satu teman se-asrama.

Kami mengambil minuman yang sudah kami umpatkan di balkon dan langsung dituangkan ke gelas masing-masing. "Bersulang!" kata kami serentak dengan semangat. "Ya! Ini sangat enak!" Sudah banyak minuman yang aku teguk, hingga akhirnya aku mabok dan tertidur.

Di tengah malam aku merasa ingin pergi ke toilet. Aku keluar dari kamar asramaku. Namun, efek mabok masih terasa hingga tak sadar aku berjalan ke arah asrama laki-laki. Aku melihat samar ada seorang laki-laki di depanku. "Lo apa disini?" tanya laki-laki itu. Belum sempat aku menjawabnya, tanganku langsung ditarik karena mendengar teriakan dari salah satu guru yang berjaga. "Siapa yang membuat keributan? Saya bisa dengar kalian yang masih bangun! Saya sudah peringati kalian, tidur lebih awal! Apa kalian tidak lelah? Kita sudah jalan-jalan seharian. Renungkan dan pergi tidur!"

"Hihk-" Aku cegukkan, dengan cepat dibekap mulutku oleh laki-laki yang tadi menarik tanganku untuk bersembunyi. Aku memandangi wajahnya yang terlihat samar, ku raba wajahnya, ku pandangi terus wajahnya, masih terlihat samar. "Lo mabuk?"

___

Aku membuka mataku yang telah ku pejamkan selama lebih dari 6 jam. Aku melihat seseorang yang tak asing dihadapanku, benar, itu guruku. "Kenapa? Kamu ingin minum air madu?" tanya guruku memulai percakapan. "Yaampun. Bangun dan berkumpul di lobby!" perintah guruku dengan nada sedikit lebih tinggi. Aku melihat ke sekita, hanya ada diriku seorang diri yang telat bangun. Dengan cepat aku berlari ke arah kamar mandi dan bersiap dengan terburu-buru. Setelah siap dan selesai semuanay, aku segera pergi menuju lobby untuk bergabung kumpul dengan siswa lainnya.

"Yaampun. Lihatlah! Begadang semalaman dan meminum alkohol dalam study tour sekolah? Sekarang kalian bersihkan seluruh halaman asrama . Mulai!" perintah guruku dengan nada marah.

Sedang asyik dengan tenang membersihkan halaman, tiba-tiba ada seseorang yang memberikanku air madu dari belakang. Aku langsung menoleh ke arahnya, Hans. Hans yang memberikan air itu kepadaku. Aku terima pemberiannya, lalu ia pergi tanpa mengakatan sepatah katapun.

Sudah selesai membersihkan halaman di asrama, sekarang para siswa sedang mengabadikan moment dengan mengambil gambar. Aku melihat dan memperhatikan Hans sedari tadi. "Teman seangkatan!" kata Kanes mengagetkan lamunanku.

"Oh, jadi begitu"

"Apa? Maksud lo apa?"

"Hans! Ayo foto bareng-bareng" teriak Kanes dari kejauhan.

___

Sekarang aku sudah kembali ke rumah, aku mencetak foto bersama Kanes dan Hans. Aku mencetak fotonya agar Amara bisa melihat dan mengetahui bahwa aku dan Kanes, serta Hans sudah berteman dekat. Ya betul, aku akan mengirimkan foto tersebut melalui surat yang dikirim ke Singapore.

Gue kirim ini biar lo bisa lihat setelah operasi lo selesai. Dan ada cerita yang ingin gue katakan ke lo. 

Century GirlWhere stories live. Discover now