20

71.6K 7.2K 187
                                    

Part ini mengandung keuwuan yang menyebabkan, cemburu, gigit jari, sesak napas dan ingin gantung diri (bagi yang jomblo)

Jangan lupa vomentnya ya guys!

Selamat membaca!

☀️☀️☀️

Tara melirik alarick yang masih setia bersandar di dadanya. melihat wajah tidak bersalah alarick, tara mengenyahkan pikiran yang tidak-tidak itu

Tapi meski begitu, dia masih merasa malu apalagi saat pria itu menggesekkan wajahnya di dadanya

melihat mata tertutup alarick, tara mengira jika pria itu kelelahan karena bekerja terlalu keras

Dengan ragu tara mengulurkan tangannya untuk membalas pelukan alarick, tangan satunya mengelus belakang kepala alarick.

Dia harus membuang rasa malunya sedikit, karena jika tidak. Hubungan mereka mungkin tidak ada kemajuan, tara ingin secara bertahap memupuk keyakinan alarick, bukan hanya sekedar memberi tubuhnya padanya.

Tara membuang wajah malu, posisinya saat ini persis seperti dia sedang.. ehem. Lupakan.

Alarick yang matanya terpejam langsung terbuka, mata yang dalam seperti obsdian itu menatap tara dengan keinginan kuat didalamnya, tapi ini tidak di tangkap oleh tara.

Taranya...apa dia benar-benar sudah berubah?

Saat tara kembali melihat kearah alarick, mata pria itu kembali seperti biasa, terlihat lembut saat menatapnya.

Dia tidak ingin taranya melihat kegilaannya padanya.

Tapi tanpa alarick tau, tara sudah tau betapa gilanya dia.

"Apa kamu tidak ingin bangun? Kau harus makan sebelum makanannya dingin"

"Hm" alarick bangun dengan wajah enggan. Tara pura-pura tidak melihat wajah enggan alarick

Dengan telaten tara menyiapkan makan untuk alarick, setiap gerakannya jatuh dimata alarick

"Coba" tara menyodorkan kuah soto

"Bagaimana? Apa enak?" Tara bertanya dengan wajah antisipasi

Alarick terdiam. Meresapi rasa diujung lidahnya "enak" dia tidak tau jika istrinya memiliki keterampilan ini, rasanya bahkan lebih enak dari restoran langganan dia makan

Tara tersenyum senang dan tanpa sadar dia menyuapi alarick dan dirinya sendiri, karena dia juga belum makan. Mereka makan disatu piring yang sama

Melihat itu mata alarick semakin dalam. Sikap tara akhir-akhir ini membuatnya kewalahan karena kebahagian dihatinya

Wanitanya sebenarnya sangat patuh dan terlihat mulai menerimanya

Tapi apakah dia mencintainya?

Memikirkan itu, alarick tidak berani bertanya pada tara, karena takut jawaban yang tidak diinginkannya keluar

Alih-alih bertanya soal perasaan perempuan itu padanya, alarick membahas soal dion

"Aku akan mengambil apartemen dan mobil milikmu darinya"

Saat ini mereka berdua sudah selesai makan, dan posisi alarick kembali memeluk tara. Pria itu semakin lengket dan tidak mau lepas dari tara, membuat wanita itu menghela nafas tidak berdaya

Tara tidak menjawab. Yang membuat alarick salah faham

Sebenarnya tara sedang memikirkan ucapan alarick. Bisa-bisanya dia lupa jika apartemen dan mobil itu masih digunakan oleh laki-laki brengsek itu.

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang