18

67.2K 6.6K 161
                                    

Jangan lupa vomentnya guys!

Semoga kalian suka part ini...

Kalo ada typo tolong tandain ya manteman☺️

SELAMAT MEMBACA!

🍁🍁🍁


"apa enak hidangannya?" Tara bertanya datar.

____

"apa ini ada urusannya denganmu?" Salah satu dari mereka menjawab sinis

Tara kembali terkekeh. Mata meremehkan wanita itu jatuh di wajah wanita tadi "aku baru melihat wajahmu" tara berhenti sebentar, lalu dengan malas matanya menyapu mereka semua

"Tidak. Aku sepertinya tidak mengenal kalian semua. Apa kita berada di kampus yang sama?" Ucapan tara membuat mereka menatap tidak suka tara.

Mereka mengerti maksud tara. Maksud wanita itu adalah, jika mereka hanya orang biasa dan bahkan tidak terlihat di antara kerumunan, tidak menonjol dan tidak ada yang luar biasa di diri mereka.

"Aku tidak tau, kau akan bergaul dengan orang seperti mereka. Maksudku...orang yang mungkin hanya ingin menjadi populer dengan memanfaatkanmu" jangan salahkan dia karena mereka yang tidak enak di pandang di mata tara.

Melihat penghinaan di mata mereka saat pertama kali melihatnya, membuat tara ingin memberitahukan mereka di mana tempatnya berada.

"Omong kosong!" Salah satu pria yang diam sejak awal berdiri, melihat tara tidak terima

Melihat itu yoselin yang sedang duduk, langsung menarik tangan pria itu untuk duduk kembali "jangan marah" mata yoselin penuh permohonan seakan dia tidak mau terjadi keributan

Melihat mata itu, pria yang awalnya marah, matanya langsung melembut.

"Tara jangan membuat masalah. apa kamu baru kembali? Kamu pasti lapar, datang ke meja makan biar kepala pelayan menghidangkan makanan" nada yoselin lembut seakan menegur orang yang tidak masuk akal, kemudian membujuk dengan perhatian seperti seorang ibu yang pengasih.

Jika tara adalah laki-laki mungkin dia akan mencap yoselin sebagai istri idamannya. Tapi sayangnya tara tidak menghargai perhatian dan bujukan yoselin. perempuan itu bahkan ingin tertawa keras karena mendengar ucapan tidak tahu malu yoselin.

Wanita ini. Dia berkata seakan dia adalah orang asing yang datang untuk meminta sedekah. Apa dia perlu perintahnya untuk makan di rumahnya sendiri?

Melihat wajah tak tahu malu yoselin, tara benar-benar ingin merobek wajahnya dan melihat seberapa tebal itu.

"Yoselin jangan terlalu baik. Wanita seperti itu tidak pantas mendapatkan kebaikanmu"

"Benar. Kamu sudah di tampar dan di sakiti wanita itu, dia juga mengatakan dia sudah tidak ingin berteman denganmu, lalu tanpa tidak tahu malunya dia datang untuk makan di rumahmu? Dia pikir dia siapa?"

"Kamu memang baik. Tapi dia memang tidak pantas mendapat kebaikanmu" pria yang tangannya di pegang oleh yoselin, menatap wanita itu lembut, melihat matanya orang tau jika dia memiliki perasaan lebih pada yoselin

Yoselin melihat tara lalu  mendudukkan kepalanya "tapi...."

"Apa kalian sudah selesai berdrama?"

"Maks---"

"Jika sudah, silahkan keluar. Bukankah kalian tau di mana pintunya?"

"Keterlaluan! Apa hakmu mengusir kami!?" Wanita bersurai pirang menatap tara nyalang

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang