13

74.6K 7.4K 222
                                    

Jangan lupa vote, komen dan share juga ketemen-temen kalian!

Follow juga akun ayy!

Banyak typo guys! Hati-hati!

Selamat membaca!

🌚🌚🌚

"kau menamparku!" Yoselin melotot marah

Tara menatap jijik "kau pantas mendapatkannya"

"Apa maksudmu? Aku sahabatmu, bagaimana bisa kau memperlakukanku seperti ini?" Yoselin memegang pipinya yang memerah, menatap tara penuh kesedihan, lalu melirik alarick. Sayangnya alarick sepertinya tidak peduli

"Sahabat? Apa kau pantas menyandang gelar itu? Yoselin, aku sudah memperlakukanmu seperti keluargaku sendiri, lalu apa balasanmu? Kau mengadu domba antara aku dan alarick?"

Mendengar itu yoselin tergagap, dia melirik alarcik yang sekarang berwajah dingin. Dia ingin membantah, tapi tara tidak memberinya kesempatan untuk berbicara

"Sekarang aku tanya padamu, Apa tujuanmu mengatakan itu semua pada suamiku?"

"Tara...itu, aku..aku tidak bermaksud, aku hanya ingin kau bahagia bersama dion. Ya! Aku hanya mencoba membantumu"

Suasana semakin mencekam, apalagi aura dingin yang dikeluarkan alarick

Tara menatap yoselin benci. "Benarkah? Dengan mengatakan hal-hal tidak benar itu? Yoselin, aku ingatkan, aku tidak mengejar dion, kau yang memperkenalkan kami, kau yang lebih mengenalnya. Aku tidak pernah menginap dihotel yang sama dengannya, aku tidak pernah berciuman dengannya dan terakhir kali, saat hari ulang tahunmu, dion tidak datang dikamarku. Apa kamu mengerti? Jadi atas dasar apa kamu mengatakan semua kebohongan itu pada suamiku?"

Saat ini wajah yoselin sudah memutih, dia menatap tara tidak percaya. Rasa krisis dihatinya membuatnya merasakan jika hal yang dia genggam sebelumnya akan terlepas. Seharusnya tidak seperti ini, seharusnya tara ada dalam kendalinya, tapi perkataan tara membuat hatinya semakin gelisah.

"Tara apa kau menyalahkanku? Bukankah kalian memang menjalin hubungan, aku hanya membantumu untuk lepas dari pernikahan yang tidak kamu harapkan seperti yang kau ucapkan"

"Cukup."

Nada dingin alarick membuat yoselin mengatupkan bibirnya rapat, aura pria itu kini semakin berbahaya, butuh keberanian kuat untuk yoselin mengatakan itu, tapi demi tidak membuat alarick melihatnya jelek, dia mengambil resiko dengan menggali rasa sakit alarick.

Tara menutup matanya sebentar.  Sepertinya yoselin ingin membuat alarick marah, lalu dia mungkin akan gagal menyelesaikan masalah ini lagi, perhitungan wanita itu memang tepat, tapi tara tidak bisa membiarkan yoselin terus mengatakan hal-hal yang membuat perasaan alarick semakin hancur, lalu semakin membuatnya tidak percaya padanya.

"Aku tidak mencintainya" suara tara pelan hingga terdengar seperti bisikan

Tara membalikan tubuhnya menghadap alarick, lalu mengucapkan hal yang sama dengan mantap "aku tidak mencintainya" saat mengatakan itu, tara menatap tepat pada mata alarick

"Apa kau percaya...suami?" Tara memiringkan kepalanya, dengan senyum menawan dibibirnya, seperti menghipnotis pria didepannya

Jantung alarick berdegup kencang. Mata pria itu tidak bisa lagi tenang seperti biasanya, ucapan tara jelas membuatnya bahagia hingga dia sendiri tidak percaya dengan pendengarannya

"Tidak! Tara apa maksudmu? Jika dion mendengar ini, dia akan sangat sedih" yoselin menyela panik, apalagi saat melihat keduanya bertatapan dengan panas, api didadanya semakin berkobar

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang