31

2K 89 6
                                    

EITTTT, stop!
Like dulu ya guys
Ntar komen juga ya biar Sun tahu siapa aja yang baca cerita ini 🥰
Udah? Okei, happy reading!

EITTTT, stop!Like dulu ya guysNtar komen juga ya biar Sun tahu siapa aja yang baca cerita ini 🥰Udah? Okei, happy reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

..
.

Bibir Aditya menyesap orange juice yang sudah tersaji di atas meja. Rasa asam bercampur manis dari jus tersebut memberikan efek segar di tenggorokan. Cocok sekali diminum ketika cuaca panas seperti ini.

Kedua mata Aditya bergulir untuk melihat sekitar kantin sebelum akhirnya jatuh pada arloji di lengan kiri. Sebentar lagi ia harus pergi dari sini.

"Gue dikasih tau sama temen gue yang kerja di Felicíta. Kemarin Bang Eras nginep di club, nggak balik dia."

"Lah, baru tau lo, Do? Udah dari dulu kali dia kayak begitu. Selama ini ketutupan aja sama tampang dan sikap sok sucinya."

Aditya tidak berminat nimbrung ke dalam percakapan teman-temannya. Ia malas mendengarkan celoteh mereka tentang Eras.

"Sumpah beneran nggak tau gue kalau dia kayak gitu. Mantep juga topeng dia. Buatan mana, tuh? Gue mau satu."

"Buatan China hahaha! Kalau lo nggak percaya lo tanya aja dia nih." Pundak Aditya dirangkul. "Ya kan Dit?"

Aditya tersenyum miring. Ia menggeser badannya agar rangkulan terlepas. "Kayak emak-emak komplek aja kalian berdua. Gosip mulu."

"Oi Dit! Malam nanti ikut kita clubbing nggak? Udah lama kita bertiga nggak kumpul bareng." Kepulan asap rokok mengudara bersamaan saat Edo membuka mulutnya.

Belum sempat Aditya menjawab, Joni sudah lebih dulu menimpali. "Pasti kagak ikut dia. Ntar dimarahin pacarnya." Kemudian Joni terkekeh.

Aditya menarik dalam rokok yang terselip di bibirnya lalu dihembuskan dengan keras. Mata tajamnya menatap datar Joni. Dari tadi lelaki itu selalu mengambil kesempatan untuk menyinggung Keisha. Cukup membuat tekanan darah Aditya meningkat.

"Kalem Dit. Kayak mau makan orang aja." Tangan Joni terangkat, ia tertawa ringan melihat respon Aditya. "Tapi jujur, gue penasaran. Dari sekian banyak cewek yang pernah jadi mantan lo, baru kali ini lo nggak berkutik." Senyum mencurigakan terbit di wajah Joni. "Enak kali ya goyangan Keisha? Bikin nagih dan nggak bisa nengok keman-"

"Mending lo diem sebelum mulut lo nggak bisa dipakai buat ngomong lagi!" Joni mencoba melepaskan cengkeraman tangan Aditya pada kerah kemejanya namun sulit sebab cengkeraman itu terlalu kuat.

"Dari tadi gue udah cukup sabar ngeliatin mulut bangsat lo ngomongin cewek gue. Kenapa kalau gue nggak pernah ikut clubbing bareng lo lagi?" Aditya menyeringai. "Oh, iya, kalau gue enggak ikut artinya lo harus bayar sendiri tagihan minuman dan lain-lain."

Main Character [Mature Content]Where stories live. Discover now