Chapter:08🐥

9.1K 738 27
                                    

Happy reading.
🐥

🐥

🐥

"Silakan"

Siren mendudukkan dirinya disebelah Jimin yg harus bergeser karena tambahan muatan.

Tak lama dua pelayan datang untuk mengantarkan makanan pesanan ketiga orang tersebut.

"Terimakasih" Ucap Jimin kepada Pelayan yg diangguki lalu berpamitan kembali ke tempatnya.

"Kak Jimin tumben makan dikantin bawah" Ucap siren membuka percakapan.

"Pengen aja lagian belum pernah coba makan disini" Ucap Jimin.

Siren menganggukkan kepalanya lalu mulai menyantap makanan didepannya diikuti oleh Jimin dan beomgyu.

Ketiganya tampak akrab meskipun tak pernah mengobrol sebelumnya. Ketiganya makan dengan tenang sebelum badai datang.

BRUGH!!

PRANG!!

"Lo! Lo lagi lo lagi! Kenapa sih suka banget cari masalah sama gue?! Apa jangan-jangan lo mau rusakin reputasi sama kayak lo rusakin reputasi saudara lo?!" Bentak Yeji sembari mengepalkan tangannya.

Baju seragamnya basah kuyup karena jus yg dibawa wonyoung membasahi seragamnya.

"Hiks...maafin aku kak, aku nggak sengaja" Isak Wonyoung yg kini bersimpuh dilantai dengan tubuh bergetar dan kepala tertunduk.

"Maaf? Harus berapa kali gue maafin lo hah?! Gara-gara lo gue harus beli seragam baru setiap hari! Lo punya mata nggak sih? Kalau bertanggung jawab mah nggak papa ini cuman taunya nangis doang!!"

"Hiks..hiks"

"Argh! Mama! Kenapa gue harus jumpa sosok setan yg menjelma menjadi manusia ini?!" Ujar Yeji sembari mengusak rambutnya frustasi.

Yuna memberikan Segelas Jus tomat kepada Ryujin yg berdiri disebelahnya. Ryujin mengambil jus tomat tersebut dan berjalan mendekat kearah Wonyoung setelah mengkode Yeji untuk mundur.

BYUR!!

Jus tomat tersebut mengguyur rambut terawat dan seragam Wonyoung yg kini tertegun lalu tak lama kembali terisak.

"Hiks..maafin aku kak" Isak Wonyoung.

"Wonyoung!"

Ryujin meletakkan gelas kosong keatas meja lalu menatap datar Jeno dkk yg berjalan menghampiri Wonyoung.

"Lo nggak puas-puas ya bully adek gue! Mau lo apa sih?!" Bentak Yeonjun sedangkan Sua mulai membantu Wonyoung berdiri.

"Gue nggak akan memulai jika tidak ada pembuka" Ucap Ryujin.

"Tapi lo jangan main hakim sendiri, gue yakin Wonyoung nggak sengaja lagian pasti dia udah minta maaf" Bantah Sua sembari memeluk Wonyoung.

"Sengaja atau enggak tetap aja sama. Gue tetap basah dan lo pikir maaf bisa ngebeli seragam baru hah? Lo pikir nggak capek harus beli dan ganti hampir setiap hari?! Adik lo nggak mengalami penurunan IQ kan?" Balas Yeji sinis.

"Jaga mulut lo Yeji" Desis Jeno membuat Yeji berdecih.

"Hiks...maafin aku kak, Tapi Aku benar-benar nggak sengaja..hiks" Isak Wonyoung.

"Setiap hari juga begitu. Gue jadi nggak yakin kalau Lo anak normal, atau Jangan-jangan lo salah masuk sekolah. Seharusnya lo sekolah disekolah anak Berkebutuhan khusus bukan sekolah disini" Ejek Yeji.

"Yeji!"

Yeonjun mengangkat tangannya dan hendak menampar Yeji karena ucapan gadis itu yg sudah kelewatan namun..

Transmigrasi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang