5

6.8K 404 3
                                    

Happy reading

Jangan lupa vote dan comment manteman!
.
.
.
"Oper bolanya kegue Ga!" Teriak seseorang.
Rangga sedang bermain futsal dan ia sedang menggiring bola kearah temannya. Ketika ia ingin menendang bola tiba-tiba perutnya sangat sakit.

Rangga mengaduh kesakita dan Jagat yang memang tim Rangga langsung berlari kearah Rangga yang sedang kesakitan.

"Anjing! Perut gue sakit banget!" Ujar Rangga dengan memegang perutnya yang sangat sakit.

"Ga, lu kenapa?" Tanya Jagat khawatir melihat Rangga yang sedang kesakitan.

"Gue nggak tau, perut gue sakit banget."  
Jawabnya dengan sedikit meringis.

"Yaudah ayo kita keuks." Ucap Jagat ingin berjongkok.

"Bego! gue lupa kalo didalem perut gue ada bayi. Rangga tolol!" Batin Rangga.

"G-gat, kers yang deket sekolah aja," ucap Rangga dan diangguki oleh Jagat.

"Dan, gue pinjem mobilnya sebentar." Ucap Jagat dan diangguki oleh Jordan, Jordan melempar kunci mobilnya kearah Jagat dan langsung diterima oleh Jagat.

"Naik kepunggung gue." Suruh Jagat untuk Rangga naik kepunggungnya. Rangga langsung naik kepunggung Jagat. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat mereka dengan tatapan tidak suka dan mengepalkan tangan.
.
.
.
"Sus, tolong temen saya!"

Suster itu langsung membawakan kursi roda untuk Rangga setelah sudah berada didepannya Jagat langsung menaruh Rangga dikursi roda itu. Rangga sudah selesai diperiksa dan berjalan mengikuti dokter yang memeriksanya.

"Bayi saya nggak papa kan dok?" Tanya Rangga khawatir dengan janin yang ia kandungan.

Jagat melotot mendengar kata bayi yang diucapkan Rangga. Lalu mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar kembali.

"Tidak apa-apa dia sehat, tapi kamu harus hati-hati karena usia kamu masih terlalu muda untuk mengandung, kamu tidak boleh cape apalagi lari lari, itu bisa memicu terjadinya keguguran. Saya akan memberikan obat agar nyeri pada perutmu mereda." Ucap dokter sedikit memperingati. Rangga mengangguk dan tersenyum canggung.

"Oh maaf, apakah yang dibelakangmu itu adalah ayah dari bayi yang kamu kandung?" Tanya dokter. Jagat melotot dan langsung menggeleng cepat.

"B-bukan dok, dia temen saya," Jawab Rangga cepat.

"Maaf, saya kira itu ayahnya." Ucap dokter itu dan memberikan obat itu kepada Rangga.

"Gak papa dok. Makasih dok, saya permisi.." ucap Rangga dan beranjak dari kursinya.

"Iya sama-sama, mari." Ucap dokter itu dengan tersenyum ramah.

Mereka berdua berjalan keluar dari ruangan dokter. Setelah sudah berjalan cukup lama akhirnya mereka sudah berada didalam mobil milik Jordan.

Jagat menjalankan mobil itu dengan kecepatan sedang, ia menolehkan wajahnya dan menatap Rangga. Yang merasa ditatap pun menaikkan alisnya.

"Bener yang dibilang dokter tadi?" Tanya Jagat dan diangguki oleh Rangga pelan.

"Kenapa lu nggak ngomong kalo lu hamil?" Tanyanya dengan melihat perut Rangga yang masih belum terlihat lalu menatap Rangga kembali.

"G-gue takut lu semua jauhin gue cuman karena ini bayi..." Gugupnya dengan memainkan ujung bajunya.

"Sampe kapan lu mau umpetin berita ini sama mereka berdua?" Tanya Jagat dengan nada tegas yang membuat Rangga menunduk.

"Gue juga maunya secepetnya ngomong sama mereka, tapi gue takut mereka nggak mau temenan lagi sama gue." jawab Rangga dengan menghapus air matanya yang mengalir.

Janin menyatukan kita berdua Donde viven las historias. Descúbrelo ahora