Ya memang tidak usah di tanya lagi, bella kan memang suka bergosip.

Tara melirik malas lalu dengan santai bertanya "memang apa yang mereka bicarakan tentangku?" meski tara tau itu pasti soal barusan yang terjadi, tara tetap ingin tahu apa yang mereka bicarakan

"Mmm...disini banyak potongan video" video itu memiliki judul masing-masing

" Disini tertulis, badut yang bertransformasi menjadi peri, orang kaya yang sebenarnya, bunga universitas yang dianiaya, orang di balik penampilan tara, putusnya hubungan tara dan dion, zelene hanya memiliki kekuatan 50 juta, tersadarnya orang bodoh yang di manfaatkan..." Semakin tara mendengar semakin buruk ekspresinya

"Cukup!" Tara menatap jengkel sahabatnya, melihat mobil yang di kenalnya tara berjalan meninggalkan bella

"Aku pulang"

Bella menatap tara bingung. Hey...dia belum selesai membacakannya

Jika saja tara tau isi pikiran bella, dia akan membungkam mulut bella.

Tara memasuki mobil dengan wajah kesal. Jika dia semakin lama mendengar judul yang di bacakan bella, dia tidak yakin tidak akan menampar mulut bella.

Karena saat mereka mengatainya badut, tara semakin merasa bodoh dengan kelakuannya dulu.

Tatapan kesal itu jatuh di mata alarick, pria itu mengerutkan bibirnya. Apa dia tidak suka dia menjemputnya?

Memikirkan itu, alarick melengos menatap kearah jendela

Supir yang melihat dari kaca bergetar melihat wajah suram alarick. Tara yang ada di samping lelaki itu bahkan belum menyadari kehadiran alarick, sampai akhirnya suara rendah alarick sukses mengalihkan perhatiannya

"Jalan"

Mendengar suara itu, sontak tara menoleh ke asal suara. Perempuan itu terdiam untuk beberapa saat sampai akhirnya berkedip heran

Kenapa alarick ada disini? Bukankah dia dikantor?

Dengan ragu tara melihat keluar jendela mobil. Ini belum sore.

Tara tau jika pekerjaan alarick selalu menumpuk hingga pria itu selalu begadang di ruang kerjanya

Di kehidupan sebelumnya tara tidak pernah peduli bagaimana alarick berkerja, bagaimana pria itu selalu begadang. terkadang karena dia yang selalu membuat masalah, alarick selalu mengesampingkan pekerjaannya.

Alarick yang melihat keterdiaman tara, matanya berubah dingin.

Apa dia mulai berubah lagi? Mengingat kegiatan pagi hari tadi, alarick terdiam cukup lama.

Apa dia mulai kehilangan kesabaran karena dia yang terlalu agresif? Jika iya, apa dia akan bersikap seperti dulu lagi?

Mengingat perbedaan kontras sikap tara dulu dan sekarang, alarick mengepalkan tangannya.

Dia sudah mempersiapkan diri jika itu memang trik tara yang lain, tapi merasakan rasa manis akhir-akhir ini, alarick belum siap jika tara kembali bersikap dingin dan memandangnya jijik lagi.

Tara yang melihat wajah suram alarick terdiam. Apa dia mengalami masalah di perusahaan?

Dengan gerakan ragu, tara menarik tangan alarick. Tara menekan bahu pria itu lalu meraih kepala alarick untuk bersandar di bahunya

Untuk sesaat alarick tertegun, merasakan aroma lembut di ujung hidungnya, pria itu akhirnya tersadar jika ini bukan mimpi.

Supir yang melihat interaksi keduanya dari kaca mobil tangannya yang memegang kemudi langsung bergetar. Sejak kapan hubungan antara nyonya dan tuan mulai membaik? Dengan wajah kaku, dia menekan tombol sekat mobil.

Saat ini alarick memejamkan matanya, tapi melihat bulu matanya yang bergetar, orang tau jika dia hanya memejamkan matanya.

Benar. Taranya masih sama, dia tidak berubah. Merasakan elusan di kepalanya, nafas alarick yang awalnya berat, semakin ringan

Lengan kekar pria itu membungkus perut tara sangat posesif, hidungnya mencium rakus bau tubuh tara di ceruk leher wanita itu

Tara yang merasakan embusan nafas di lehernya bergidik tanpa sadar.

Tara mencoba bersikap biasa saja. Saat melihat jalan yang tidak menuju ke rumah mereka, tara menatap bingung alarick yang masih setia memejamkan matanya

"Kita mau kemana?"

Mata yang tertutup langsung terbuka merasakan embusan nafas di wajahnya.

Melihat mata tajam alarick yang menatapnya dalam, tara merasa gugup. Meskipun tara sudah mulai membiasakan diri, dia masih tidak bisa melihat mata alarick secara langsung. Mata itu terlalu dalam dan jika dia melihat lebih dalam, tara akan memiliki perasaan jika alarick ingin mengambil jiwanya.

Alarick menatap profil tara dari bawah. Mata itu menatap obsesif bibir tara "bukankah kamu mengatakan ingin kerumah orang tuamu?" Sudah lama alarick menantikan hari ini. Hari dimana dia membawa tara sebagai istrinya, bertemu mertuanya. Dia seakan ingin memberi tahu orang tua tara, jika anak mereka sudah sepenuhnya miliknya

Tapi setelah satu tahun pernikahan tara tidak pernah mengambil inisiatif untuk pulang, dan alarick tidak pernah memaksa.

"Secepat ini!?" Tanpa sadar tara berteriak

"Yah, apa kamu tidak suka?" Nada alarick terdengar berat

"Maksudku bukan seperti itu. Aku baru membicarakannya tadi pagi, aku tidak menyangka kita akan kesana saat ini juga" ucap tara berusaha menjelaskan

"Tenang saja. Aku sudah membeli hadiah untuk orang tuamu" ujar alarick yang seakan mengerti kekhawatiran tara

Tara menghela nafas lega. Syukurlah jika begitu, dia sudah lama tidak pulang, akan sangat malu jika dia tidak membawa apa-apa

Alarick meraih tangan tara yang berada di pangkuannya, lalu mengarahkannya pada kepalanya "Usap"

Pipi tara memerah. Pria ini, kenapa semakin hari sifatnya semakin terlihat manja?

🍁🍁🍁

Melihat rumah yang menjadi saksi pertumbuhannya semasa kecil hingga dewasa, mata tara mengembun, hidungnya masam mengingat dia yang memarahi kedua orang tuanya karena tidak berguna

Mengingat kata-kata kasar itu, tara ingin membunuh dirinya sendiri. Pasti ucapannya sangat menyakiti kedua orang tuanya.

Alarick merangkul bahu tara. Keduanya sudah akan berjalan, tapi mendengar benda jatuh, mereka melihat ke asal suara.

Di seberang mereka. Helen menatap keduanya tidak percaya, tangannya berada di mulutnya, air mata wanita paruh baya itu mengalir melihat sosok putrinya yang sudah lama dia rindukan berdiri di depannya

"Mamah..." Celyn berucap lirih
.
.
.
.

Part ini emang agak pendek guys, bingung aku nyari inspirasi 😭

Sampai ketemu di chapter selanjutnya! 😘

Paypay👋

I Live Again For My HusbandWhere stories live. Discover now