Rara : mas kenapa ???
Irwan pun langsung melepaskan pelukannya
Irwan : mas takut sayang
Rara : takut kenapa mas
Irwan pun memberikan foto yang dia temukan di laci meja kerja Nia
Rara : foto siapa ini mas ???
Irwan : coba kamu lihat lagi foto siapa itu
Rara pun memperhatikan orang yang ada di dalam foto tersebut
Rara : foto Nia dan Aaaaalllllliiiieeeeeffff
Irwan : iya Alief coba kamu liat di belakangnya
Rara pun membaca tulisan di belakang foto tersebut
Rara: terus apa hubungannya mas
Irwan : kemarin Puput ke kantor polisi ingin menanyakan kelanjutan kasus mereka ternyata udah sampai di kejaksaan dan siap untuk di sidangkan dan yang membuat mas khawatir polisi memberikan informasi kepada Puput kalo beberapa hari yang lalu ada orang yang mengunjungi Nia yang mengaku sebagai saudaranya padahal kami tau kalo Nia itu anak tunggal
Rara : itu artinya yang datang mengunjungi Nia itu Alief
Irwan menganggukkan kepalanya pelan
Rara : astaghfirullah mas Rara takut
Irwan : mas juga takut sayang makanya mas pulang takut terjadi apa-apa sama kamu dan anak-anak
B.Soimah : Irwan Rara
Irwan : iya bu
B.Soimah : itu anak-anak kamu nangis lagi
Rara : iya bu
Rara dan Irwan pun berjalan menuju kamarnya
Irwan : sayang sejak kapan anak-anak nangis kejer kayak gini
Rara : gak lama setelah mas berangkat kerja tadi, Rara takut mas perasaan Rara gak enak
Irwan : makanya mas pulang, mas udah menyewa beberapa bodyguard untuk menjaga rumah ini
B.Soimah : oya Wan ibu pamit dulu ya
Rara : ibu mau kemana ???
B.Soimah : ibu mau jemput bude Nita dulu
Rara : bude Nita ???
Irwan : bude Nita itu kakaknya ibu
Rara : bukannya kakak ibu itu om Gilang
Irwan : iya bude Nita itu kakaknya om Gilang
Rara : Rara kita om Gilang itu anak pertama
B.Soimah : gak sayang
Irwan : emang kenapa bude Nita ke sini ???
B.Soimah : sejak suaminya meninggal dia jadi mandiri menghidupi anak semata wayangnya dan sekarang bude Nita mau bukan cabang di sini
Irwan : ouh, jadi anaknya bude Nita ikut bu ???
B.Soimah : iya sayang
Irwan : kenapa dia harus ikut sih bu
B.Soimah : dia kan anak satu-satunya bude Nita jadi harus nemenin ibunya
Irwan : tapi Irwan gak suka bu bisa-bisa nanti
Rara : apa mas ???
Irwan : anak bude Nita itu tidak pernah mau kalah sama mas pokoknya dia harus lebih unggul dari mas, apa yang dia punya dia wajib punya dan mas takut kamu akan di ambil sama dia
Rara : ya tergantung kalo anaknya bude Nita ganteng Rara mau kok 🤭🤭🤭🤭🤭
Irwan : sayang
Rara : gak akan sayang sampe ketitik ini aja kita butuh banyak perjuangan dan gak biarkan siapa pun mengganggu rumah tangga kita ( memeluk Irwan )
Irwan : makasih ya sayang
B.Soimah : ya udah kalo gitu ibu pergi dulu ya
Irwan dan Rara pun mencium tangan B.Soimah kemudian B.Soimah pergi menuju bandara untuk menjemput kakaknya tersebut
Irwan pun membersihkan diri sebelum bertemu dengan anak-anaknya itu
Irwan pun menggendong Kia yang dari tadi ingin di gendong oleh papanya
Irwan : kenapa anak gadis papa rewel banget hari ini kasihan kan mama kamu sayang mama stres melihat kalian seperti ini
Key pun menangis saat tau Irwan menggendong Kia
Irwan : wah anak bujang papa pengen di gendong juga
Irwan pun meletakkan Kia di dalam box bayi kemudian menggendong Key dan Kia pun menangis kembali
Irwan : sayang Kia nangis nih
Rara pun menggendong Kia namun tangis Kia tak juga reda
Rara : kamu pengen di gendong juga sama papa ya
Irwan : ya udah sini Kia sebelah kiri ya Key sebelah kanan, sayang tolong dong
Rara : iya mas
Rara pun meletakkan Kia di tangan kiri Irwan kedua anak mereka pun diam saat di gendong oleh Irwan
Irwan : jadi kalian berdua mau di gendong papa ya
Irwan pun menggoyangkan tubuhnya membuat si kembar pun tertidur di dalam gendongan Irwan
Di rasa sudah cukup lama anaknya tertidur di gendongannya Irwan pun ingin meletakkan kembali anak-anak mereka ke dalam box, Rara pun membantu Irwan meletakkan anak-anak mereka
Setelah itu mereka pun duduk di balkon kamar mereka
Rara : mas Rara jadi khawatir sama keadaan mas sendiri
Irwan : sayang kamu gak usah khawatir ya ( memegang tangan Rara )
Rara : anak-anak biasanya gak pernah tantrum parah seperti itu mas biasa kalo mereka nangis Rara kasih susu mereka udah diem hari ini mereka tidak berhenti menangis sampai tadi mas menggendong mereka baru mereka diam bahkan sampai tertidur
Irwan : itu cuma perasaan kamu aja sayang
Rara : perasaan istri gak pernah salah mas, Rara takut kedatangan kembali Alief dan kedatangan sepupu mas itu akan jadi masalah besar untuk kita mas 😢😢😢😢😢
Irwan pun memeluk tubuh istrinya itu
Irwan : sayang justru mas khawatir sama kamu dan anak-anak di rumah mas takut kalo mereka akan memisahkan kita mas gak mau sayang
Rara : kita minta bantuan sama keluarga aja siapa tau mereka bisa bantu ya
Irwan : iya mas akan menyuruh orang tua kita untuk tinggal di sini nemenin kamu dan anak-anak dan kita masih punya Allah sayang yang akan membantu kita
Air mata Rara pun semakin deras keluar dia takut terjadi apa-apa pada keluarga kecilnya tersebut
Kedatangan Alief yang tiba-tiba serta kedatangan sepupu Irwan yang menjadi kompetitor Irwan
Wah bakal ada masanya baru ini
YOU ARE READING
Ku Pinang Kau Dengan Bismillah
短篇故事Menceritakan tentang seorang pemuda biasa yang jatuh cinta dengan seorang pengusaha muda yang cantik
Part 93
Start from the beginning