Episode 1

29 4 0
                                    

1 hari sebelumnya.

Kantor Polisi.

"Kau itu sungguh sesuatu! Saya sudah bilang jangan pernah menyentuh Taeyang Group! Kau itu Kepala Tim, dewasalah sedikit dan pikirkan rekan tim kamu, Kim Seokjin!!!" ucap seorang pria paruh baya yang merupakan kepala kepolisian di daerah Gwacheon.

"Aku sudah mendapatkan bukti yang bisa memberatkan mereka! Masa iya mau dilepas begitu saja? Kita ini hidup di negara hukum! Bukan Republik Taeyang Group! Apakah ada sesuatu yang membuat Anda takut pada mereka? Hah?!" balas Seokjin lebih menggelegar lagi, dirinya tak terima harus menyerah di saat sudah mendapatkan suatu bukti yang bisa memenjarakan seseorang dari grup itu.

"Apa?! Kau—"

"Pokoknya, aku akan terus menyelidiki ini sampai Tae Nam Gyu tertangkap! Si tua bangka itu harus tanggung jawab atas kejahatannya!!" Memotong ucapan atasannya, ia pergi begitu saja tanpa ingin mendengarkan ocehannya untuk yang kedua kalinya. Pria dengan tampilan berantakan itu membanting pintu cukup keras hingga membuat atasannya semakin kesal atas ketidaksopanannya.

Ia duduk di kursinya setelah membanting buku catatan yang selalu ia bawa ke mana-mana setiap bertugas. Aksinya cukup membuat pria berlesung pipi itu agak terperanjat dari duduknya. Pria manis itu bernama Kim Namjoon. Orang yang paling sering menenangkan amarah yang terlalu meluap dari Kim Seokjin. Temannya itu tidak bisa mengontrol emosinya dan membuatnya khawatir takut terkena darah tinggi. Apalagi, umur mereka juga sudah tidak muda lagi yang sudah memasuki usia 30 tahun.

"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan, Seokjin... Pasti akan ada jalan yang jauh lebih aman untuk menangkap orang itu," ucap Namjoon hati-hati.

"Jangan dipikirkan kau bilang? Orang itu sudah membuat Jungkook masuk rumah sakit!!! Bahkan dia hampir mati kehabisan darah kalau saja kita terlambat menemukannya! Bagaimana aku bisa tenang? Aku harus balas perbuatannya!" Langsung pergi begitu saja dan berkeliling dengan mobilnya tanpa arah, pikirannya terus memikirkan berbagai cara untuk menangkap Tae Nam Gyu. Orang yang telah membuat Jungkook dirawat dan hampir tidak selamat akibat terlalu lama ditemukan. Akhirnya, Jungkook sekarang sedang dalam keadaan koma dan sudah berjalan 5 hari penuh.

Karena tidak tahu mau ke mana, ia memilih ke rumah sakit untuk menjenguk Jungkook yang masih dirawat di ruang naratama. Kondisi Jungkook cukup membuat jantung Seokjin diremas kuat-kuat, tubuh kekarnya menerima banyak luka tusuk atau sayatan pisau dan memar di sekujur badan. Terakhir, yang membuat pria bergigi kelinci itu hampir mati adalah pukulan di belakang kepala yang membuatnya tidak bernapas saat ditemukan. Seokjin menatap wajah Jungkook yang terus tertidur, kepalanya mendapat perban yang mengitarinya dan juga masker oksigen yang terpasang untuk bantuan pernapasan.

"Ayo bangun... Aku merindukanmu, aku ingin melihatmu kesal lagi saat aku mengganggumu." Menggenggam tangan Jungkook. Tanpa sadar, dirinya kembali mengenang kenangan menyakitkan itu.

Flashback.

5 hari yang lalu.

Saat itu, mereka baru saja kembali setelah bertugas dan merayakannya di suatu restoran kecil. Daging-daging yang lezat itu sedang terpanggang di atas kompor dan Seokjin yang bertugas memotong sambil memasak. Terkadang, beberapa protes karena Jungkook mengambil dua potong sekali ambil. Si pelaku hanya senyum-senyum tanpa dosa dan tidak mendengarkan para sahabatnya itu.

"Hahaha, sudahlah tak apa! Kita masih bisa beli yang banyak. Bibi! Kami tambah dua porsi daging lagi, ya!" seru Seokjin, si pemilik restoran itu dengan bahagia menjawabnya.

"Kau akan sibuk memasak dan tertinggal makan!" ucap pria bermarga Park, Park Jimin. Seokjin hanya menjawab lewat gerakan tangannya bahwa itu tidak masalah, ia berkata mereka semua harus makan banyak sebagai hadiah untuk tubuh yang lelah berhari-hari. Hari ini, mereka berhasil menangkap Tae Nam Gyu untuk diselidiki oleh pihak berwajib. Bahkan, berhasil menginterogasinya meski tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan. Hanya saja, bagian memasukkan pria konglomerat itu ke investigasi sudah cukup. Mereka berharap bila kejaksaan mau menyelidikinya tanpa terpengaruh uang setelah ia menyerahkan bukti-bukti baru yang jelas menunjukkan bukti penyuapan sebagai pemicunya.

Restart : Stay TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang