Chapter 50: Sampai Jumpa! (END)

Mulai dari awal
                                        

"Mau yang manis apa asin?" kini giliran Reynand yang bertanya.

"Asin, aku mau steak," jawab Aqeela enteng.

Saski melotot. "Giliran ditanya Bang Reynand aja, jawab bener kamu!"

Aqeela menyengir membuat Reynand tersenyum gemas. Saski juga ikut tersenyum melihat Aqeela yang sudah lebih baik.

Selama ini Aqeela terus menyalahkan dirinya karena kejadian tak terduga. Ia benar-benar terpukul hingga nyaris bunuh diri beberapa bulan lalu. Aqeela merasa kenapa Tuhan begitu kejam padanya. Padahal setiap Tuhan memberikan cobaan kepada hambanya, Tuhan tau, hambanya itu pasti mampu.

Tapi, Aqeela merasa tak mampu. Sejak kecil hidupnya selalu susah. Ia hidup di lingkungan banyak orang jahat hingga berhasil kabur saat berumur kurang lebih lima tahun. Dan kini, Aqeela harus menerima dengan lapang dada bahwa ginjalnya tak lagi berfungsi dengan baik karena pola makannya yanb tak sehat. Ditambah Aqeela selalu meminum pil penenang berlebihan membuat ginjalnya mungkin lelah.

Setiap minggu Aqeela harus ke dokter untuk cuci darah 2-3 kali seminggu. Dan itu membuat Aqeela benar-benar berada di titik terbawah. Beruntungnya, keluarganya selalu memberi dukungan membuat Aqeela bisa sedikit merasa lega. Setidaknya masih ada orang yang sayang padanya.

"Dek?"

Aqeela mengerjabkan matanya. Ia menatap Saski terkejut.

"Malah melamun," dengus Saski. "Udah sampai, ayo turun."

Aqeela menatap sekitar. Ia menghela nafas lalu turun dari mobil dibantu Saski. Untuk saat ini, ia memang seharusnya menerima keadaan dari pada terus-menerus menyalahkan diri.

•••

"Gue bener-bener merasa bersalah, gue merasa nggak pantes ada di dunia ini!"

"Shut up! Ini bukan salah lo Kalesha! Ini semua juga gara-gara Aqeela karena cewek egois itu lo kehilangan kebahagiaan lo!"

Gadis berambut pendek tepat dibawah telinga dengan potongan acak-acakan itu menangis tergugu di suatu rumah. Di depannya ada perempuan berambut sepunggung dengan dress mewah dan full make up.

Kalesha dan Acha.

Begitu banyak perbedaan di antara mereka. Dan kini, keduanya lebih sering bertengkar.

"Gara-gara lo Acha! Lo yang udah bikin kayak gini! LO YANG HASUT GUE BUAT NGELAKUIN SEMUA INI!" Kalesha menjerit dengan muka memerah.

"Lo jangan salahin gue ya sialan!" Acha menatapnya marah. "Ini semua salah lo sendiri karena nurut sama gue, lo itu bego Kalesha!"

"Orang gila," desis Kalesha. "Minggir gue mau nemuin Aqeela!"

"LO YANG GILA?!" pekik Acha. "Mau ngapain lo?!"

"Gue mau minta maaf! Puas?!" balas Kalesha ngegas. Ia segera menaiki mobilnya dan melajukan nya tanpa memikirkan Acha yang menatapnya kesal.

"Sayang...?" panggil seseorang membuat Acha menoleh.

"Mas Andra," jawab Acha. "Anak kamu mas, bikin aku pusing."

"Haha biarin aja, dia emang nggak guna."

•••

Kalesha mencari Aqeela di rumahnya, tapi tidak menemukannya. Lantas ia menebak pasti Aqeela berada di rumah sakit untuk cuci darah. Walaupun sudah lost contact, Kalesha mengetahui Aqeela mengidap gagal ginjal karena beritanya sudah beredar, sebagai anak konglomerat tentu hal seperti itu akan lebih mudah tersebar.

Sampai di rumah sakit, Kalesha juga tidak menemukan Aqeela. Ia sampai frustasi karena bingung harus mencari kemana lagi. Gadis berlesung pipi tersebut memilih menjalankan mobil sekitar rumah sakit. Sampai matanya tak sengaja melihat Aqeela keluar dari restoran bersama dua kakaknya.

Kalesha langsung meminggirkan mobilnya dan berhenti. Ia keluar dari mobilnya.

"AQEELA!" teriak Kalesha. Ia melihat Aqeela nampak terkejut.

Kalesha berlari menghampirinya dengan senyum tak tertahan. Ia begitu senang bisa melihat Aqeela setelah sekian lama. Namun siapa sangka, mungkin ini terakhir kalinya Kalesha bisa bertemu Aqeela. Karena entah dari mana, ada sebuah truk membawa bebatuan dengan kecepatan tinggi menabraknya, dan Aqeela dengan baiknya itu menolongnya.

Sekarang Kalesha benar-benar merasa menyesal. Sejenak dia melihat Acha dan Andra berdiri tak jauh dari mereka tengah tersenyum jahat. Kini, meminta maaf dan berpelukan dengan Aqeela hanyalah angan-angan karena suara teriakan dan jeritan orang sekitar membuat Kalesha ingin pergi saja dari dunia ini.

Kalesha menyayangi Rassya, tapi juga Aqeela. Dia berharap di kehidupan selanjutnya mereka kembali bertemu dan menjalin hubungan lebih baik dari sebelumnya.

"A-aqeela," Kalesha melihat Aqeela berlumuran darah, telinga, hidung dan mulutnya juga mengeluarkan darah.

Saat suara sirine ambulan datang, Kalesha tak lagi melihat dan mendengar apapun.

Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya.

•••

ENDING (selesai)




aduhhh udah ending aja, terimakasih teman-teman yang sudah membaca cerita triangle ini. jujur ini cerita kayak jadi saksi susah senang selama aku ptm 100% HAHAHAH, pokoknya aku cuma mau ngucapin terimakasih sama betapa setianya kalian nunggu triangle ending!

tenang kalian jangan marah-marah dulu ok? masih ada epilog dan tiga extra part, dan aku pastikan ending sebenarnya bakal memuaskan! dan aku insyaallah bakal update epilog dan tiga extra part itu selama seminggu ini, jadi tungguin yaaaa:)))

TRIANGLE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang