Prolog

1.2K 50 20
                                        

Hallo!

Selamat membaca!

~•~•~

Seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan tampak berlari dengan tergesa-gesa. Beberapa kali dia menoleh ke belakang memastikan seseorang yang sedari tadi mengejarnya telah menghilang. Kaki mungilnya yang tak terbalut apa-apa, sudah beberapa kali terkena tajamnya kerikil.

"BERHENTI KAU!"

DORRR

Gadis itu menangis. Menahan rasa takut dan rasa sakit pada kakinya. Tapi di sisi lain dia sedikit merasa senang karena akan terbebas dari jeratan menyakitkan selama hidupnya ini.

"Ya Allah tolong bantu Aqeela," batinnya memohon.

Berlari tanpa arah, hingga entah bagaimana ceritanya dia menemukan sebuah mobil berderet. Ini di jalanan! Artinya sudah agak dekat dengan pemukiman, tidak terlalu jauh, kalau tau begini dia pasti kabur dari dulu.

TOK TOK TOK!

"Tolong! Tolong saya!" dia mengetuk-ngetuk kaca mobil dengan berjinjit. Berharap sang pemilik membukakannya.

Tak lama, tampak seorang bocah lelaki seumurannya membukakan pintu mobil tersebut. Tanpa permisi, gadis itu langsung masuk ke mobil hitam tersebut, dan kembali menutup pintu.

"Hosh... Hosh... Hosh," nafasnya terengah-engah.

"Kamu kenapa?" tanya si bocah lelaki.

Gadis itu menatapnya. Sejenak keduanya sama-sama terkejut.

"A-aku diculik," jawabnya pelan, bahkan seperti bisikan. Untuk kedua kalinya si bocah lelaki kembali terkejut.

"Ya ampun, tapi kamu nggak papa?" tanyanya.

Si gadis menggeleng. "Aku nggak papa kok," jawabnya dengan senyum palsu.

Tiba-tiba dua orang dewasa memasuki mobil. Keduanya duduk di bangku depan.

"Ya Allah, anak siapa ini?" kaget seorang wanita paruh baya menatap kedua bocah itu.

"Oma dia abis diculik!" adu si bocah lelaki.

"Hah?" kini pria paruh baya yang duduk di kursi kemudi juga menatap mereka.

Gadis itu menunduk. "M-maaf, aku nggak tau harus ke mana."

Wanita paruh baya itu tersenyum. "Kamu inget alamat rumah kamu?"

Si gadis menggeleng. "Enggak, tiba-tiba aku udah di rumah jelek yang kotor, terus juga kata mereka aku itu diculik dan nggak bisa kabur selama-lamanya."

Ketiganya tertegun. Menatap tak percaya pada bocah yang mungkin masih berusia 5 tahun itu.

Wanita paruh baya tersebut mengelus rambut si gadis dengan penuh kasih sayang. "Kamu tau orang tua kamu?"

Lagi, si gadis menggeleng. "Orang tua itu orang yang udah tua?"

Hening.

"Ekhem," pria paruh baya itu berdehem. "Kamu mau jadi cucu saya dan istri saya?"

Mereka kembali terkejut kesekian kalinya.

~•~•~

To be continued.

.

pendek banget wkwk, ga jago bikin prolog heheheh, tungguin chapter selanjutnya yaaaaa!

anw aku bikin jadwal buat update guys, biar nggak molor mulu wkwk, jadi update nya tiap minggu sama kamis yyaaa! inget jangan nangih kalo belum waktunya, see you love❤️

TRIANGLE  [END]Where stories live. Discover now