05. Amara dan Semesta.

18 16 19
                                    

Beberapa hari kemudian . . .

Amara meregangkan otot-otot tubuhnya. Hari ini kelas bimbelnya selesai lebih awal, namun lebih rumit dari sebelumnya.

“Capek, mau tidur”. Hanya itu yang ada didalam benaknya saat ini.

Namun, seperdetik kemudian gadis itu mendapati Mingyu yang sedang berdiri seorang diri didekat parkiran. Sedang apa dia?

“Loh, Mingyu?? Ngapain kok lo disini?”

“Eh, Ra? Udah selesai? Lancar ga hari ini? Rencananya gue mau ngajak lo jalan-jalan ke sekitaran sini, Ra”.

“Duh, Gyu, asli cape banget gue. Mau langsung tidur aja rasanya”.

“Yaelah Ra, gue sita waktu lo bentaran aja. Kita ke cafe deket sini aja dah, ya? Ada yang mau gua omongin, urgent”.

Mau tidak mau, Amara mengiyakan ajakan Mingyu. Mana mungkin ia menolak padahal temannya itu sudah menunggunya sejak tadi? Ditambah lagi, Amara sedikit penasaran dengan apa yang ingin dikatan oleh Mingyu.

Sesampainya di cafe yang tak jauh dari tempat bimbelnya Amara, merekaㅡ Mingyu dan Amara memilih untuk duduk dikursi yang dekat dengan jendela.

“Kok lo keliatan gelisah gitu, Gyu? Mau ngomongin apa?” Ucap Amara spontan.

“Itu.. Gua.. Gua ketoilet dulu Ra.”

“Dih, jangan lama-lama lo!”

Mingyu bergegas meninggalkan Amara dan pergi menuju kearah toilet cafe tersebut. Tak lama kemudian, tampak seorang pria menghampiri Amara dan secara mendadak duduk dikursi yang seharusnya menjadi tempat duduk Mingyu.

“Ra.. Amara? Maaf soal kemarin. Serius, maaf. Gue ga bermaksud buat ninggalin lo gitu aja.” Ucap pria itu penuh sesal.

Amara mengernyit. Netranya memandang dengan tatapan seolah pria itu adalah orang asing.

“Lo.. Masih inget gue, kan?”

Amara membungkam. Sepertinya gadis itu sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri.

“Doy? Doyoung, ya?”

Mendengar namanya disebutkan dengan benar, pria itu tersenyum senang.

Disaat yang bersamaan tampak Mingyu yang telah kembali dari toilet kini sedang menapak kearah meja mereka.

Melihat hal itu, Doyoung bergegas pergi dari cafe tersebut meninggalkan Amara tanpa sepatah katapun.

“Ekhem, sebenernya Ra.. jadi.. gue mau bilang kaloㅡ”

Belum sempat Mingyu menyelesaikan kalimatnya, Amara langsung memotongnya.

“Gyu, gue baru inget. Tadi itu seharusnya masih ada lanjutan kelas tambahan lagi. Gue duluan Gyu, kita ngobrol lain kali aja”

Tanpa basa-basi, Amara langsung meninggalkan Mingyu yang tengah kebingungan.

“DOY, TUNGGUIN!”

Sudah berkali-kali gadis itu memanggil namun sang empunya malah tetap berjalan seolah tidak ada yang terjadi. Mau tidak mau, Amara mempercepat langkahnya.

“Doyoung, sialan. Lo budek kah? Gue dari tadi manggilin lo goblok!” ucap Amara dengan nada kesal saat sudah menyamai langkah Doyoung.

Doyoung kemudian menghentikan langkahnya lalu ia menatap kearah Amara dengan intens. Sementara itu, yang ditatap hanya mengernyit kebingungan.

“Lo kenapㅡ”

“Ayo, temenin gue jalan-jalan”

ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ____________

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Have We Met? || Kim DoyoungWhere stories live. Discover now