Ujian telah selesai dan sekolah libur selama tiga minggu.
Meskipun demikian, kebanyakan murid kelas 3 SMA Antariksa harus mengisi liburan singkat mereka dengan mengikuti bimbingan belajar sesuai dengan jurusan yang mereka pilih nantinya di perkuliahan.
Dan disinilah Amara. Kelas bimbel gadis itu akan segera dimulai, namun Amara masih kebingungan mencari tempat untuk duduk.
Seperdetik kemudian Amara mendengar suara teriakan yang memanggil namanya.
"WOI AMARA!"
Tanpa melihat juga Amara tahu jika itu adalah suaranya Somi. Suara yang selalu berhasil merusak ketenangan indra pendengaran.
Tanpa basa-basi Amara langsung menghampiri Somi itu yang masih setia melambai-lambaikan tangannya.
"Teriakan lo kenceng banget bego, malu-maluin gue aja." omelnya.
Sementara itu, yang diomeli hanya menunjukkan wajah tanpa dosa.
"Sini Amara, duduk. Harus sebelahan, kita kan besfrenn."
"Berisik. Eh, Som, lo ada persiapan ga buat Try Out?"
"Ngga Ra, ngantuk banget gue semalem."
"Basi banget alasan lo. Tapi gapapa, jadinya gue ga sendirian. Mari kita percayakan nilai kita pada keajaiban."
ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ____________
"Ah, gila. Hari pertama aja kepala gue rasanya udah mau meledak," ucap Amara sembari meregangkan otot-otot tubuhnya.
"Gue juga ga nyangka bakal selesai sampe sore kaya gini. Gue langsung pulang deh. Capek, mau manjaan sama kasur."
"Heh, Temenin gue makan dulu ayo. Gue traktir, gimana?"
"Gue emang laper. Tapi kali ini rasa ngantuk gue lebih besar daripada rasa laper gue Ra. Sorry, gue duluan."
Tanpa basa-basi lagi, Somi langsung berjalan dan mulai pergi meninggalkan Amara.
"Ehㅡ woi Somi! Yaelah, main tinggal-tinggal aja tu bocah."
Disaat Amara masih sibuk menyumpah serapahi Somi yang langsung meninggalkannya, tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk bahunya.
"Ra?"
"WOYㅡ! Eh, woyㅡ"
"........."
"APAAN SIH LO, NGAGETIN BEGO!"
"Maaf. Itu.. masih inget gue??"
#Amara's pov.
Bayangin lo lagi misuh-misuh gajelas terus tiba-tiba ada cogan yang nyamperin tapi malah lo teriakin karna lo kagetan padahal dia cuma manggil biasa.
Iya. Itu yang barusan terjadi sama gue dan sumpah ya ini sebenernya gue malu banget, siapapun tolong tenggelamkan gue sekarang.
Tapi, tadi dia nanya apa? Gue masih inget atau ga sama dia??
Hmm... mukanya familiar tapi gue ragu. Kaya kenal tapi kayanya ga kenal. Jadi bingung gue.
Waitㅡ what?
"LO COWOK WAKTU ITU YA?!"
Akhirnya gue ketemu lagi sama si cowok aneh ini. Terakhir ketemu tuh dia ninggalin gue sendirian di lapangan basket. Sialan emang.
Sebenernya gue agak bingung, pas tau kalo gue inget dia tiba-tiba aja dia senyum. Ganteng sihㅡ tapi kalo gatau apa penyebab dia senyum, serem juga.
#Amara's pov end.
YOU ARE READING
Have We Met? || Kim Doyoung
Teen Fiction「 sebelum membaca jangan lupa follow && tinggalin jejak yaa, happy reading <3 」 ㅤㅤ Semua orang akan dilupakan suatu hari nanti, filsafat itu penting. Waktu akan terus tersisa. Seandainya hilang ingatanpun, tidak akan ada yang bisa merampas waktu yan...
