Bagian 1

393 51 5
                                    

Di dalam ruangan dengan nuansa gelap, wajah berkabut menatap tajam, menuntut.

"Kau sudah cukup matang untuk membangun sebuah rumah tangga. Lihatlah teman-teman mu, bahkan mereka telah memiliki beberapa keturunan." tegur seorang wanita paruh baya sembari menyilang kan kakinya frustasi.

"Itulah yang kalian inginkan. Seorang cucu, benar? Ibu, ayah! Harus berapa kali ku Katakan kepadamu, aku tidak akan menikah dan tidak akan pernah." jawab tegas oleh seorang gadis dengan surai hitam malam.

"Dita! Kau adalah pewaris tunggal keluarga kami. Jika kau tidak menikah, Siapa yang akan berdiri untuk generasi berikutnya, huh?"

wajah dita masih cukup datar, menanggapi tuntutan dari kedua orang tuanya. Dan pihak lain menjadi semakin keras saat melihat betapa putrinya begitu acuh terhadap tuntutan mereka. "Tidak masalah jika kau tidak serius dalam pernikahan, kau bisa menceraikannya setelah seorang cucu kami miliki. Bagaimanapun generasi kim kami harus tetap berlanjut."

Mendengar saran dari Kim Silla sedikit pehatian dita mulai teralih dan wajah gadis itu menjadi lebih keras. "Ibu, tidak kah ibu tau konsekuensi dari mempermainkan pernikahan? Lagi pula jika aku memutuskan untuk menikah dan terikat, apa ibu benar-benar berpikir mendepak seseorang yang sudah memasuki gerbang keluarga kim akan mudah? Kami adalah keluarga kehormatan. Memiliki hubungan dan terikat dengan keluarga kim kami adalah impian dan obsesi seluruh orang. Membawa Orang lain kedalam rumah kami hanya akan membawa masalah."

Yang dikatakan dita adalah kebenaran. Mereka berada di puncak rantai dunia bisnis. Nama Kim   Qim Corporation selalu menggaung hingga sudut ke sudut. Bekerja di Kim Qim adalah impian banyak orang. Menjadi bagian Kim adalah obsesi oase di tengah padang gurun. Trik kotor, ataupun ranjau manusia dapat ditemukan di sekeliling keluarga Kim. Namun beruntung, anggota keluarga Kim adalah pribadi yang jujur dan pintar, sangat sulit untuk ditaklukan ataupun digeser. Mereka memiliki ketepatan juga prinsip yang luhur.

Silla mulai semakin frustasi, dia nyaris putus asa. Ia melemparkan tatapan membunuh kesudut, dari kursi, menatap seorang pria yang masih duduk bersahaja membaca laporan keuangan hari ini. "Suamiku, apakah kau benar-benar tidak akan berbicara kepada putrimu? Dia sudah Cukup usia untuk memiliki keluarga, tidakkah kau ingin dia memilikinya juga." pria yang dimaksud tidak memiliki niatan untuk ikut campur, dia masih saja membalik laporan tanpa menghiraukan rengekan pihak lain, yang membuat silla semakin marah. "Kim Suho! Kau benar-benar mengabaikan ku?" seru silla marah.

Suho  menghela nafasnya panjang, dia menutup berkas itu dan memberikan perhatian kepada silla. "Apa yang kau ingin untuk Aku katakan, huh? Kau tau putrimu sudah dewasa, dia memiliki pilihannya sendiri. Jika kau berpikir aku dapat mempengaruhinya,kau salah. Tidakkah kau lihat seperti siapa dia bersikap?"

Mata silla terbelalak dengan sempurna mendapatkan sentilan pedas dari suaminya secara tidak langsung. "Apa kau mencoba meledekku? Kata-kata. . . aku yakin kau sedang menyemburkannya ke wajahku! Kau. . . kau. . . Kim Jun-myeong, aku. . . aku tidak akan lagi berbicara denganmu!"

Suho bersiap membuka mulutnya namun mengingat bagaimana tabiat sang istri, dia segera mengurungkannya.

"Hentikan! Berapa usia kalian, eoh? Berapa lama kalian bersama? Haruskah kalian bertengkar seperti anak kecil dihadapan anak kalian?" suara usang bergabung menjadi penengah. Kim Nam Gil pria tua dengan rambut putih yang jarang, berjalan memasuki ruang keluarga mereka.

Silla membuang pandangan dari sisi Suho, dan melipat tangannya didepan dada. Ini bukan kali pertama bagi mereka untuk bertengkar. Namun hal ini berbeda, silla terlalu terbawa oleh amarah kepada dita, dengan keengganan suho untuk membelanya membuat amarah tersebut semakin tebal.

Nam Gil menatap frustasi kearah menantu perempuannya. Dia cukup baik, namun ada masa dimana menantunya tersebut menjadi lebih emosional.

"Dita akan menikah, aku telah menemukan pasangan yang cocok untuknya. Dia adalah cucu dari Kim Jongdae temanku. Kau mengenalnya bukan, suho? Dia adalah anak dari Bae Irene dan Choi Minho."

pampering my little husbandWhere stories live. Discover now