06 : My Boyfriend

3.3K 78 10
                                    

Remasan dengan decapan panas mengiringi malam Jino dan Nara yang panjang. Sesaat Jino menatap manik gadisnya dengan tatapan dalam diselimuti kabut nafsu, ia mengusap pipi Nara seduktif dan menarik rahangnya, mengecup bibirnya intens dengan remasan dipayudara Nara yang sudah terbuka bebas.

Malam ini dibalkon kamar mereka, akan Nara tunjukan bahwa hanya laki-laki didepannya saja yang ia sayangi, akan Nara buktikan bahwa hanya Jino-lah yang akan selalu mendapatkan ini semua darinya.

"Ssssst ahhh Nara.. ohhh," lenguhnya saat Nara meremas penis Jino yang tegang.

"Ouhhh ahhhh hahhh."

Kecupan kupu-kupu Nara berikan dibibir laki-laki itu, menatapnya dengan nakal sebelum turun mengecup jakun Jino yang sejak tadi naik turun. Nara masih menggodanya dengan menyusuri jakun hingga turun sampai diperut sixpack milik Jino.

"Ahhhh shit! Kamu lagi mainin aku hmmm?"

Tangan Jino sudah berada dipundaknya, ia tau Jino tidak suka Nara menjadi dominan, namun malam ini ia tidak akan mengalah—Nara hanya ingin tau lelakinya memiliki Nara seutuhnya. Jemarinya buru-buru menahan bibir seksi Jino, "please," katanya, naik keatas dada Jino, matanya sayu, memelas namun terlihat seksi.

Jino tersenyum miring, melipat tangan dibelakang kepalanya, seolah memberikan Nara lampu hijau untuk melakukan apapun yang ia inginkan malam ini. Hanya malam ini, "You're sexy when you bag, Nara."

Sekali lagi Nara mengecup bibir Jino, menatapnya dalam sebelum mengajaknya berciuman. Panas dan menggairahkan. Sementara tangan Jino tidak bisa berhenti mengusap punggung Nara hingga meremas bokong sintal sang gadis yang sejak tadi bergesekan dengan penis tegangnya.

Naik turun Jino menggerakan bokong Nara pada penisnya, memberikan stimulus agar Nara cepat menyudahi permainannya dan segara pada intinya.

"Ahhhh mmmmh Nonohhh hahhh.. akuhh yanghhh pimpinhhh."

"Aku udah sange berat Ra- ahhhh."

Dalam sekali tarikan, Nara sudah berada dibawah kungkungannya, mata keduanya beradu, rambut gadisnya jadi berantakan karena tarikannya yang tiba-tiba membuat Jino langsung membenahinya.

"Jino ihh!"

"Ssssst sayanghh.. rasain nih kontol aku udah keras banget, enak kan untuk gesek memek kamu hmmmhh?"

***

Pagi ini terasa jauh lebih indah dari biasanya, sebab Jino merasakan hari-harinya akan jauh lebih indah dari hari sebelumnya. Kebahagiaannya dengan Nara sudah ada didepan mata, Jino yakin itu.

Pagi ini dengan seragam yang sudah terpasang di tubuh keduanya, tanda bahwa Nara dan Jino sudah siap berangkat ke sekolah. Namun kelihatannya, pr Nara bertambah sebab ia harus mengeringkan lebih dulu rambut Jino yang basah sebab habis berkeramas.

"Kamu juga kenapa keramas pagi-pagi sih, No," omelnya, padahal Jino tau kalau laki-laki itu mudah demam.

"Kamu lupa rambut aku lepek gara-gara abis ngewein kamu?"

"Yaudah maaf."

Nara malah berdecak saat melihat Jino memperlihatkan senyumnya yang seperti bulan sabit itu.

Setelah selesai mengeringkan rambut Jino dan sedikit menatanya, ia langsung menyuapi laki-laki itu dengan selembar roti panggang sedangkan Jino langsung memakai sepatu sekolahnya.

"Bahagia banget aku punya istri kayak kamu," pujinya.

"Belum."

"Sebentar lagi, iyakan sayang?" katanya sambil mengusap perut Nara seolah gadis itu tengah hamil.

"Jinooo~ cepat pakai sepatu dan habisin makanan kamu."

"Sayang.. kata baby J jangan marah-marah."

Jino selalu bahagia setiap kali menggoda Nara, ia selalu suka melihat Nara marah-marah seperti itu padanya.

Dan sekarang dengan bibirnya yang mencebik, Nara duduk dibelakangnya sambil memeluk pinggang Jino kuat, sebab pagi ini, ia memutuskan untuk membawa motor besarnya kesekolah. Karena kata Nara, mereka sudah terlambat. Ingatkan Jino kalau kekasihnya ini adalah siswa pintar disekolah merek.

"Jangan ngebut-ngebut Jinoo."

"Kalau pelan, nanti mamanya baby J terlambat sekolah, nanti aku diomelin lagi," Jino tersenyum dibalik helm full face miliknya, matanya yang kini berbentuk bulan sabit menatap Nara dari kaca spion, "peluk aku yang erat aja, Ra."

Sepuluh menit kemudian mereka baru sampai disekolah, harusnya bisa lebih cepat kalau saja Jino tidak mengajaknya mutar-mutar kota dulu. Meksipun saat sampai disekolah mereka belum terlambat, tetap saja Nara cemberut, namun entah kenapa malah terlihat gemas dimata Jino.

Jino melepaskan helm yang terpasang dikepala Nara, merapihkan sedikit rambut Nara yang berantakan karena angin sebelum mengecup bibirnya tanpa malu, "jangan cemberut terus, gemes tau."

"Malu Jino!" kesalnya sambil memukul pundak kekasihnya.

"Ngapain malu? Kamu kan pacar aku."

Ditengah perdebatan kecil keduanya, suara deheman mengganggu membuat Nara dan Jino langsung menoleh dan mendapati Naresh disana, satu-satunya orang yang berani mengganggu hubungan Jino.

Jino langsung menggenggam kuat tangan Nara, membawanya sedikit mundur dan langsung merubah wajahnya menjadi segalak mungkin.

"Ra, bisa ngomong sebentar?" katanya, bahkan Naresh tidak malu samsekali meminta hal itu didepan Jino? Apa Naresh lupa kalau ia kekasihnya?

"Lo bisa bilang semuanya didepan gua."

Tanpa menoleh pada Jino, Naresh menjawab, "berdua aja, Ra."

"Lo tuli!?"

Nara yang terkejut langsung berjalan kedepan Jino, menahan dada laki-laki itu sambil menggeleng pelan, "jangan.. please."

Gadis itu membalik tubuhnya, menatap Naresh penuh penyesalan, "maaf Na, kamu bisa bilang semuanya didepan pacar aku."









Gila gua buat chapter ini 85% isinya cma ah ah doang hahhaa

Anyway yg mau lengkap ah ah nya bisa cek di trakteer ya guys, itu terlalu fulgar untuk dibaca disini huhu

gara-gara liat berita Jeno yg katanya sempet deket sama Karina trs udahan gtu aja ga saling ngasi kabar, terus deket sama Ryujin(?) Gua jadi takut apa yang sering digambarin fans di au/wp memang beneran alias jeno aka cowok red flag, posesif, prob...

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

gara-gara liat berita Jeno yg katanya sempet deket sama Karina trs udahan gtu aja ga saling ngasi kabar, terus deket sama Ryujin(?) Gua jadi takut apa yang sering digambarin fans di au/wp memang beneran alias jeno aka cowok red flag, posesif, problematik parah and bla bla bla hahaha..
Tapi serius deh gua rela punya cowok red flag dan problematik modelannya kayak Jeno hahahaha


Possessive | Lee JenoМесто, где живут истории. Откройте их для себя