8. Taksi

51 8 8
                                    

2014

Seorang supir taksi bertanya padaku kala itu. "Kakinya kenapa, Mba?"

Waktu itu, tujuanku ke Plaza Semanggi karena ada kelas menulis. Tepatnya di Sky Dining. Sendirian.

"Dulu kecelakaan, Pak." Entah kalimat ini yang terucap, atau, "Tabrak mobil, Pak." Aku lupa. Pokoknya tiap ada orang nanya, aku jawabnya antara dua itu.

Selama itu oke ya gak apa-apa, tapi...

"Nanti kalo hamil gimana?"

Serius, ini sebenarnya sopan gak sih nanya gituan? Kalo akunya nyantai aja sih gak apa-apa, tapi kalo yang ditanya gak nerima karena si penanya terlalu kepo, bisa ribut kan ya.

Ya gak gimana-gimana. Dan yaa itu urusanku dan pasanganku nanti. Kenapa bapak yang repot?

Asal bapak tau ya, aku udah mikirin ini jauh sebelum bapak nanya. Sebagai wanita, kodratnya itu hamil, melahirkan, dan menyusui. Dan Tuhan gak bakal ngasih cobaan yang hambanya gak bisa ngatasin. Buktinya banyak difabel yang bisa punya anak normal.


CATATAN SEORANG DIFABELWhere stories live. Discover now