tante tante

472 56 18
                                    

"paman sedang apaa??" tanya Gulf mengucek matanya.

"b-bukan apa apa, paman hanya buang air kecil." bohongnya segera mengurung kembali penisnya.

"kenapa kau bangun?" lanjut Mew.

"ummm... Gupi juga pengen pipis." jujurnya.

"kemari." ujar Mew

Gulf menuju ke arah Mew dan Mew membuka sempak Gulf dan akhirnya bocah itu pipis.

skip..

paginya rumah megah itu di temani oleh tangisan bocah kecil yang terus menerus merengek minta ikut Mew pergi ke kantor.

"tidak bisa sayang, paman harus pergi kerja dan kita harus pulang.." bujuk bunda.

"G-gupi mau ikut paman hiks.." ujarnya segukkan.

"biarkan dia ikut dengan Mew." ujar mama j yang baru datang.

"tapi dia bau asem.. belum mandi dari kemarin." kekeh bunda Gulf ingin anak nya tetap pulang dan mandi.

"jangan khawatir tante, nanti saya belikan satu set baju dan bisa mandi di ruangan prib saya." ujar Mew.

"tapi.."

"it's okay! sudah, kau jangan menangis.. nanti cantiknya hilang." bujuk mama j pada Gulf.

"tapi Gupi cowo omma.." ujar Gulf.

"sepertinya kamu lebih baik memanggilku mama saja seperti paman Mew memanggil ku." saran nya

"iya maa..." patuh Gupi.

"ya sudah, sana pergi." usir mama j pada mewgulf.

"baiklah, ayoo." ujar Mew merentangkan tangannya.

dengan senang hati Gulf menerimanya, tak lupa ia memeluk juga menghirup leher Mew yang berbau maskulin miliknya.

akhirnya mereka keluar dari mansion megah itu.

"mereka cocok ya.." ujar mama j sedangkan bunda terdiam dengan pikiran kotornya.

"Mew yang sebesar itu bersanding menjadi suami anak ku.." batin bunda

"Gupi pasti akan kesakitan jika malam pertama itu terjadi." gumamnya pelan.

"kau mengatakan sesuatu?" tanya mama j.

"t-tidak adaa..." jawab bunda masih dengan pikirannya.

"anakku di tunggangi layaknya wanita nanti.." lirih bunda dan berlalu pergi menyusul mama j.

skip Kantor..

sampai di ruangan prib milik Mew, ia menduduki tubuh mungil Gulf ke meja kantor miliknya, serta tangan yang berada di kanan, kiri tubuh Gulf seakan mengunci pergerakan bocah itu.

"mandi sekarang, baby?" tanya Mew dengan deep voice miliknya.

dan dengan senang hati pula Gulf mengangguk setuju.

"tapi di mandiin paman naa..." ujarnya sembari memainkan kancing kemeja milik Mew.

"as you wish, baby." patuhnya dan menggendong Gulf ke sebuah ruangan yang terdapat kasur king size, serta 1 kamar mandi di dalamnya.

dengan telaten Mew membuka seluruh pakaian Gulf, juga mengamati lekukan tubuh pria manis ini dengan keadaan penis yang mulai mengembang.

"kemari." ujar Mew dan menggendong Gulf ke bathtub yang sudah terisi air.

Mew mulai mengambil sabun cair beraroma strawberry yang dibelinya tadi.

ia menyabuni tubuh mulus Gulf setiap inci ke inci.

sampai pada...

dia menyabuni bagian bawah Gulf yang dimana memiliki pantat sintal, juga lubang berwarna pink, tak lupa penis yang ukurannya tak seberapa di banding miliknya kini sedang tertidur pulas.

sial, penisku semakin sesak. batinnya berkata.

"paman kenapa liatin titit Gupi terus??" tanya si bocah dengan polosnya.

"hah....? ohh... emm... tidak.. tidak ada apa apaa.." ujar nya setelah sadar dari lamunannya.

setelah selesai memandikan bocah itu, Mew izin kepada Gulf jika ingin buang air besar, lalu menyuruh anak itu memakai pakaiannya sendiri, tapi padahal......

"AHHH Fuckk.... fuckk... fuck... Aghhh" desahnya dengan suara yang pelan saat kenikmatan menyebar di seluruh tubuhnya.

bahkan Mew bisa cum hanya dengan membayangkan wajah Gulf.

astagaa... mesumnya otak paman itu..

setelah menyelesaikan ritual nya, Mew mulai mengerjakan tugas tugas yang menumpuk di meja tsb.

sedangkan Gulf dinyalakan kartun Doraemon dan di suguhi cemilan anak anak yang dibelinya tadi.

tepat pukul 10.00 pagi, Mew ada meeting dengan client perusahaanya.

Mew yang tak tega melihat bocah ini nangis dengan wajah yang memelas tak mau di tinggal akhirnya ia mengajaknya ke ruang meeting.

"maaf saya sedikit terlambat." ujar Mew masuk, dengan Gulf yang berada di gendongannya.

"hahaha.. tidak masalah tuan, silahkan duduk.." ujar si lelaki tua itu sok akrab.

"bisa kita mulai?" tanya nya saat Mew sudah duduk.

Mew mengangguk singkat.

akhirnya rapat itu selesai, lalu mereka berbincang-bincang sedikit.

"jadi.. bisakah saya tau siapa bocah ini?" tanya lelaki itu sembari menatap tak suka dengan Gulf.

Gulf yang takut hanya menunduk di pangkuan Mew.

"ponakan." singkatnya.

"hmm... anak yang lucu, aku sangat menyukai anak anak, dia terlihat menggemaskan dan imuttt.. bolehkah aku mengajaknya bermain Mew?" tanya seorang wanita yang duduknya tak jauh dari lelaki itu.

"hahha yaa.. anakku sangat suka anak kecil, dia selalu menginginkan anak kecil.." imbuh sang ayah.

"jadi gimana?? kamu mau bermain bersama tante kan??" tanya wanita itu pada Gulf.

Gulf menatap ke arah Mew seakan meminta bantuan, alis Mew terangkat meminta jawaban dari Gulf.

dan Gulf menggeleng tak mau.

"dia tidak mau bermain bersamamu, nana." ujar mew pada nana.

"bocah sialan, berani sekali dia menolakku di hadapan Mew!" umpatnya dalam hati menatap Gulf dengan tatapan tajam.

dengan reflek Gulf memeluk leher Mew karena takut dengan wanita itu.

"saya rasa saya harus pergi." ujar Mew meninggalkan ruangan meeting.

"kenapa menangis?" tanya Mew saat mereka sudah sampai di ruangan prib Mew.

"tante itu gak suka sama Gupi.. tadi tantenya mau marah, Gupi takut pamann hiks..." ujarnya segukkan.

"jangan hiraukan na.. cup... cupp.." ujar Mew dan mengecup bibir Gulf.

Gulf mengangguk polos dan memeluk leher Mew erat. Mew menuju kasur king size miliknya dan meniduri tubuh Gulf perlahan.

ia memeluk Gulf seperti memeluk guling, Sangat erat dan... nyaman..

-
-
-
-

hy, hehee
first story ku ini, kalo ada salah mohon bimbingannya 😊

jangan lupa follow akun tiktok ku @itsme.sonyaa

UNCLE MEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang