rumah paman Mew

504 72 9
                                    

setelah cukup berbelanja dan makan makan, Mew memutuskan untuk mengantar anak anak ini pulang, sebelumnya teman teman Mew yang lain sudah lebih dlu pulang saat selesai makan siang tadi.

"jadi ini rumahmu mild?" tanya Mew.

"iya paman, terimakasih sudah mau belanjakan kami." ujarnya.

"no problem." jawab Mew sembari tersenyum.

ia turun bersama mild menemui mae dan pho mild lalu menjelaskan bagaimana anak ini baru pulang di malam hari.

sedangkan Gulf tetap stay di mobil mewah milik Mew.

"sudah paman?" tanya Gulf.

"sudah. sekarang mana rumahmu?" tanya Mew.

"paman tinggal lurus terus nanti rumah ku berpagar hitam." ujar nya memberitahu.

"bagaimana paman bisa menemukannya?? semua rumah disini berpagar hitam!" heran Mew pada bocah ini.

"di depan lagi paman! yang ituu!! yang ada bunga matahari di halaman!!" teriak Gulf.

"oke okee." jawabnya dan melesatkan mobilnya ke rumah itu.

benar saja, ternyata ada bunga matahari di halamannya.
rumah minimalis tingkat 5 dengan dekorasi yang simpel tapi elegan.

"ini?" tanya Mew, karena ia tak asing dengan rumah ini.

"iya paman! ayo turun.. paman harus jelaskan semuanya pada bunda soal paman yang membawa Gupi jalan jalan sampai malam malam begini." cerewet Gulf.

"ya, ya, yaaa.. paman akan menjelaskan, kau tak perlu khawatir." ujarnya sembari mengelus rambut Gulf dan mencubit pipi gembil itu.

"awh!! paman itu sakitt!!" teriak Gulf mempoutkan bibirnya dengan mata yang berkaca-kaca siap untuk hujan.

Mew panik? tentu saja! ia menggendong dan menduduki tubuh Gulf di pangkuannya lalu mengusap air mata yang perlahan keluar dan memeluk tubuh itu lalu mengecup keningnya sayang.

"maafkan paman.. apa sesakit itu?" tanya Mew sembari mengelus pipi itu lembut.

"paman nakal!" ujar Gulf sembari menatap marah kearah Mew setelah pelukan hangat itu di putuskan oleh Gulf dengan sepihak.

"maafkan pamanmu yang nakal ini naaa.." jawab Mew dan tersenyum sembari.. mengecup bibir Gulf??

"anggap itu sebagai permintaan maaf paman padamu." ujar Mew.

"humm.. Gupi maafin paman, tapi.. Gupi mau di cium paman lagi!" ujarnya membuat Mew sedikit kaget.

Mew mencoba berpositif thinking dan mengecup pipi Gulf, tapi...

"BUKAN DI PIPI PAMAN!! TAPI GUPI MAU DI SINIII!!!" teriaknya kesal sembari menunjuk bibirnya.

Mew kaget? OF COURSE! tapi tidak masalah bukan? ia mendapat jatah sekali lagi..

cup....
cup...
cup..
cup.

Mew menghujani bibir Gulf dengan kecupan yang sangat banyak.

"sudah? apa kau sudah memaafkan paman sekarang?" tanya Mew.

"sudah!! ayo paman kita masuk!! bunda pasti sudah nungguin Gupi pulang." ujarnya percaya diri.

tapi sampai di dalam mereka tidak menemukan siapa siapa, Gulf pun memanggil bunda dan ayahnya berulang kali tapi panggilan yang dia teriakkan tidak terbalas. justru mereka hanya menemukan ruangan yang sepi, seperti tidak dihuni.. kemana bundanya? dimana ayahnya??

"BUNDA HIKS!!!" teriak Gulf sembari menangis.

"AYAH HUEEE AYAHHH!!!!" teriak Gulf tak karuan.

sedangkan Mew malah melihat lihat foto masa kecil Gulf yang terpajang begitu besar di ruang tamu.

"GULF KANAWUT TRAIPIPATTANAPONG" nama itu ada di bawah foto bayi Gulf.

"jadi namanya Gulf? tapi kenapa dia memanggil dirinya gupi?" batin Mew heran.

lamunan Mew pecah karena ada yang menarik tangannya. saat ia menunduk, ia melihat Gulf yang menangis dengan hidung yang sudah merah serta ingus yang kemana mana.

"pamann... bunda sama ayah gak adaa!! bunda sama ayah ninggalin Gupi HUAAAAAAA!!" tangis anak itu pecah lagi.

Mew menggendong bocah itu dan menepuk nepuk punggungnya agar diam.

"cup cupp.. mungkin bunda dan ayah sedang mencari Gupi, tapi belum pulang.. bagaimana jika kita kembali besok? Gupi tidur di rumah paman?" bujuk Mew.

"memangna boleh??" tanya Gulf mulai termakan omongan Mew.

"of course. kamu bisa tidur bersama paman malam ini." ujar Mew.

"mau?" lanjutnya.

"m-mawuu." jawab Gulf sembari mengangguk.

akhirnya mereka meninggalkan komplek tsb dan menuju kerumah mami j.

mereka tiba di rumah mewah dengan lapangan yang luaaaasss..

mobil Lamborghini milik Mew masuk ke pekarangan rumah mewah itu.

"paman, rumahnya besar sekalii.." ujar Gulf antusias.

"kau suka?" tanya Mew.

"iyaa! Gupi suka sekalii!!" ujarnya sambil tersenyum.

"baiklah kita sudah sampai, ayo masuk." ajak Mew.

"AYOO!! tapi gendong ya paman." ujarnya sambil puppy eyes.

"astagaaa manis sekalii, baiklah baiklah!!" putus Mew keluar mobil dan beralih ke kursi sebelahnya, dan menggendong anak 10 tahun itu.

"Mew pulang!" teriaknya, tapi tidak ada suara yang menyambut.. biasanya saat dia pulang mama pasti langsung menyambutnya.

"hikss.. anakku.. bagaimana inii.. hikss" suara tangisan terdengar di kuping mereka.

"paman! siapa yang menangis!! rumah paman gak ada kuntilanaknya kann!!" ujar Gulf memeluk leher Mew erat.

"tidak mungkin, kita coba cari asal suara itu na." ujar Mew.

Gulf hanya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Mew sembari di gendong ala koala.

sampai di ruang tamu yang begitu mewah, Mew dapat melihat mama, daddy, dan teman mamanya yang ia kurang tau namanya tapi ia tau bahwa orang itu sahabat baik mamanya.

"ma...?" panggil Mew.

mama jong menoleh ke arah punya sulungnya.

"Mew kau sudah pulang.." ujar mama.

"ya."

"siapa anak itu?" tanya mama.

"aku Gupi omma!!" Ujar si kecil saat sudah selesai dengan ceruk leher pamannya itu.

tapi di lain sisi wanita yang menangis tadi justru mendongak.

"GUPI?????!" panggil wanita itu.

"BUNDAA!!!!!" teriak si kecil meminta turun dari gendongan Mew.

-
-
-
-
-

hy, hehee
first story ku ini, kalo ada salah mohon bimbingannya 😊

jangan lupa follow akun tiktok ku @itsme.sonyaa

UNCLE MEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang