bola

845 79 12
                                    

"GUPI CEPAT TANGKAP BOLA INI!!" teriak mild pada Gulf lalu mengoper bola itu pada Gulf.

Gulf dengan lihai menggiring bola itu dan ingin memasukkannya ke gawang, tapii...

TING!!

suara bolanya mengenai tiang, membuat bola itu mental dan mengenai punggung pria berjas yang sedang menunggu kawan nya.

"Gupi, apa yang kau lakukan!!" panik mild.

"aku tidak sengaja, maafkan aku." ujar Gulf lalu berlari menuju paman paman berjas yang terkena bolanya.

"paman, maafkan aku.. bisa berikan bola itu padaku??" ujar Gulf dan paman itu berbalik badan ke arahnya.

"jadi kau bocah yang menendang bola ini?" tanya si paman.

"iya, bisa berikan??" tanya Gulf sekali lagi.

"baiklah, tapi jawab pertanyaanku." ujar si paman memberi syarat.

"apa itu?"

"siapa namamu??" tanya paman itu sembari berjongkok untuk menyetarakan tubuh mereka.

"namaku Gupi, paman." jawab Gulf.

"Gupi? nama yang lucu, berapa usiamu, nak??" tanya paman itu lagi.

"umurku 10 tahun paman." jawab Gulf.

"hm, baiklah.. terima ini." ujarnya melempar bola itu kepada Gulf dan di tangkap bocah itu.

"terimakasih paman, dan maafkan aku, pakaianmu jadi kotor." ujar Gulf membungkuk 90°

"tidak masalah, aku akan membersihkannya nanti." ujarnya mengacak-acak rambut Gulf.

"sampai jumpa, paman!" ujar Gulf melambai lambai dan meninggalkan nya.

si paman hanya membalas lambaian itu sembari tersenyum.

"menggemaskan." gumamnya sebelum terkejut atas panggilan kawan nya.

"MEW!" teriak Singto mengagetkan Mew sembari menepuk pundaknya.

"ai sat! kau mengagetkanku." umpat Mew kesal.

"hehehhe, jadi tidak??" tanya Singto.

"of course. aku sudah lapar menunggu kalian." jawab Mew.

"maaf membuatmu menunggu bos, maaf." ejek off pada Mew.

Mew hanya memutar bola matanya malas.

"kenapa dengan bajumu Mew?" tanya gun pada Mew.

"apa sekotor itu??" tanya Mew.

"tentu saja, itu lumpur! kau habis mandi lumpur?" tanya kit.

"sinting, tadi ada bocah main bola, lalu tanpa sengaja ke arah punggungku" jelas Mew.

semua mengangguk.

tapi...

DUK!!!

Suara gebokan bola kembali mengenai punggung Mew.

astaga.. sekarang apa lagiii!!, batin Mew

"shit." umpat Mew.

"paman!! maafkan aku lagi!! aku tidak sengaja, maafkan aku paman, maafkan akuu." ujar Gulf kembali mengambil bolanya.

Mew menunduk terkekeh kecut sambil memunggungi bocah itu.
Mew berbalik dan berjongkok, menyetarakan tubuh mereka.

"ada apa dengan bolamu, manis? kenapa dia selalu mengarah padaku?" tanya Mew.

"m-maaf... a-aku tidak tau paman, tanyakan saja pada bolaku." jawab Gulf berkaca kaca sembari menyerahkan bolanya pada Mew agar Mew mau bertanya sendiri pada bola itu.

UNCLE MEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang