G - 1

30 10 6
                                    

Selamat Membaca!

Pagi hari diparkiran SMA Garuda ramai dengan anggota inti Bloods. Bloods adalah geng yang diketuai oleh Gibran dan wakilnya Zergan Mario Aldrige serta tiga temannya sebagai inti, ada Ruben Caesar Bramasta, Bryan Adriel Raymond, Arziko Reyhan Adelar.

Mereka berempat sedang menunggu Gibran datang ke sekolah, sambil menunggu, Ruben selalu menggoda siswi-siswi yang sedang memarkiran kendaraan. Tak menunggu terlalu lama, seperti biasa pukul 6.50 Gibran baru saja memasuki halaman sekolah, dan sudah disambut oleh ke empat temannya.

Mereka berjalan bersama menuju kelas, namun langkah mereka terhenti oleh seorang gadis manis yang tersenyum sambil menghadang Gibran dkk

"HALLO GIBRAN KETEMU LAGI SAMA ACHA" sapanya sambil berteriak

"Hallo dedek Acha" sahut Ruben

"Acha itu nyapanya Gibran bukan Ruben" gerutunya

"Yaa dari pada lo dikacangin kan mending gw yang jawab hehehehe" canda Ruben

"Gibran besok ada turnamen basket ya? mau Acha temenin?" tanya Acha dengan riang

"Ga perlu" jawab Gibran lalu pergi meninggalkan Acha

"Emm gapapa besok coba lagi" ucap Acha sambil tersenyum dan mulai memasuki kelasnya XII IPA 2

❄️❄️❄️

Didalam kelas Acha bersama keempat temannya ada Frisly Cecilia Amanda, Cleo Faradiella, Reyva Aleandra, dan Grisellia Cerdiana. Mereka sedang menonton film horor bersama, hari ini kelas mereka jamkos dari pada mereka suntuk tidak boleh keluar kelas, alhasil mereka memilih untuk nobar film horor saja

"Aaanjing kaget gw tai!!" umpat Rey

"Nihh habis ini muncul nih jurignya" tambah Frisly

"Aaaaaaaa muka lo jelek gosah muncul-muncul bego" teriak Ana

"Kalian berisik deh, kalo nonton diem kenapa" protes Acha

"Mukanya serem Cha, reflek juga" jawab Ana

"Tapi kalian itu berisik" ucap Acha

"Udahh deh Acha mau ke kantin bosen lihat kalian terus" ucapnya lalu pergi meninggalkan temannya

"Dihh bocah anjing, kita ngga bole keluar kelas kalau belum istirahat ya anjr" cibir Cleo

"Bodo Acha ngga denger Acha lagi pake kacamata" jawabnya tidak jelas

Saat dikantin pandangannya langsung terkunci kepada pria tampan yang tak lain tak bukan adalah Gibran, dengan segera Acha berjalan menuju Gibran dkk

"Hallo Gibran kita bertemu lagi hehehehe, jangan-jangan kita jodoh soalnya kita sering ketemu hehehe" oceh Acha kepada Gibran

"Heh kerdil, bukannya sering ketemu lo nya aja yang ngintilin si Gibran" sahut Bryan

"Sstttt Bryan jelek mending kamu diem" ucapnya sambil menaruh jari telunjuk didepan bibirnya

"Dasar kurcaci, pendek, kerdil, cebol, jelek kaya tuyul" ucap Bryan tidak terima diejek oleh Acha

"Hehh!! Bryan tau nggak kalau itu body shaming, kalau Acha bisa milih Acha juga mau tinggi kaya temen-temen Acha" ucapnya dengan tatapan tajam ke Bryan

"Alah emang lo nya aja yang ngebet SMA padahal harusnya lo masih SMP" ucap Bryan terus mengejek Acha, padahal muka Acha sudah memerah menahan amarah

Brakk!!!

"Ehh anjingg babi, apa nihh" ucap Ruben sambil mengangkat kepalanya dengan nyawa belum terkumpul

"ACHA GA SUKA SAMA BRYAN JELEK, KAKEK-KAKEK, BAU TANAH, GA USAH DITEMENIN" ucapnya lalu menatap tajam Bryan

"Bodo, bocil SMP, bau minyak telon wlee" sahut Bryan tak mau mengalah

"Udah deh Bry ngalah" sahut Ziko

"Aku aduin kamu ke Pak Mursid kalo kalian lagi bolo byeee" ancamannya lalu berjalan meninggalkan Gibran dkk

"Nahh loh mampus ngga nih kita" ucap Ruben panik

"Lo sih Bry usil amat" tambah Ziko

"Makanya jangan banyak berulah" ucap Zergan

"Kita dihukum habis lo sama gw" tambah Gibran dengan tatapan tajam

"Aduhhh anjingg , gw mau nyusul cebol dehh" ucap Bryan lalu berlari menyusul Acha

❄️❄️❄️

Saat ini Acha bagaikan ratu, pasalnya dia berhasil membuat Bryan dan teman-temannya menjadi budaknya untuk hari ini. Keempat teman Acha melongo melihat tingkah temannya yang satu ini, bisa-bisanya dia memperbudak anggota inti Bloods yang jelas-jelas geng yang terkenal kejam dan tidak pandang buluh itu.

"Bryann Acha mau bakso yaa ini batagor nya udah abis" ucao Acha seakan tak punya dosa

"Yang kenceng dong Ruben kalo ngipasin Acha" intrupsinya

"Temen lo udah diujung kematian ngga sih" bisik Rey kepada Ana

"Udah ngga waras ini, udah diluar galaksi kelakuannya" bisik Ana

"Kalian kalau mau apa-apa pesan aja, atau suruh Bryan pesenin, hari ini dia ulang tahun katanya mau traktir kita semua" ucap Acha yang membuat Bryan melongo

"Cha santun anak yatim gw belum turun, biar mereka bayar sendiri dong Cha" ucap Bryan melas

"Zergan, bayarin mereka boleh yaaaaa" bujuknya pada sepupu laki-lakinya itu. Tidak ada yang tau bahwa Zergan dan Acha ini adalah masih ada hubungan darah, orang tua Zergan berada di Spanyol, saat ini Zergan dititipkan kepada kedua orang tua Acha namun Zergan tidak mau tinggal bersama, dia memilih tinggal di apartemen miliknya sendiri.

"Hm" jawab Zergan singkat

"Hehh! lo kasih pelet apa sama Zergan kok mau lo suruh-suruh?" tanya Ruben bingung. Pasalnya selama 2 tahun berteman tidak ada yang berani menyuruh Zergan kecuali Gibran saja, dan ini bisa-bisanya seorang gadis asing menyuruh Zergan dan yang disuruh mau-mau saja

"Gw kasih cintaa" jawab Acha santai

"Lah lo udah ngga suka Gibran lagi?" tanya Ziko

"Males dia sok dingin, lebih suka Zergan dingin diluar hangat didalam" ucapnya Ambigu

Gibran yang mendengar penuturan Acha merasa tidak nyaman dengan pembahasan mereka, dia bangkit dan meninggalkan uang senilai 500rb

"Thanks udah ngga cepuin kita-kita" ucapnya dengan tatapan datar lalu meninggalkan mereka semua

"Kenapa tuh?" tanya Frisly

"Apa si Gibran udah suka sama lo kali ya Cha" tanya Ana

"Tapi Acha udah ngga suka, kasian banget ya Gibran, salah sendiri sih dulu sok dingin" ucap Cleo

"Emang iya lo udah ngga suka sama Gibran?" tanya Rey

"Alahhh Acha ngga suka sama Gibran mah impossible, ini cuma akal-akalan lo kan kerdil" ucap Ruben

"Hehehehe iyaaa" jawabnya cengengesan















Tbc.
Voment jangan lupa ya beb🥺❤️
Kalau ada yang kurang komen aja nanti aku perbaiki, and sorry kalau berantakan dan ngga ngefeel

thank you buat yang udah baca

Gibran Where stories live. Discover now