Chapter O2 : Zernice.

Beginne am Anfang
                                        

"Kenapa diam? Benar bukan?"

Zeva berdiri, Tangis nya sudah hilang.
Bahkan gadis itu saat ini menampilkan ekspresi datar yang tidak biasa.

"Sudahlah Al, Gak usah kelamaan Boong"

Nada bicara Zeva dan ekspresi nya membuat mereka bingung. Bahkan yang tadinya memanggil Alva dengan embel-embel Abang, Sekarang tidak. Mereka merasa yang mereka lihat saat ini bukanlah Zeva.

Ya memang bukan Zeva.

"Adek Lo itu, Alzeva Chryssaveera Pratama"

"Bukan anak pungut itu, Sialan!"

Alva mengepalkan tangannya, Bahkan rahang laki-laki itu mengeras. "DIAM ANJING LU GAK BERHAK NGATAIN ADEK GUA!!"

Tak mau kalah, Zeva membalas nya.
Lagipula ia sudah muak. "GUE NGOMONG APA ADANYA BANGSAT!! DIA CUMA ANAK PUNGUT DAN GAK ADA DARAH PRATAMA DALAM TUBUH DIA!!"

PLAK!

Alva melayangkan tangan nya lagi pada Zeva. "JADI INI DIRI LU YANG SEBENARNYA?!" Teriak Laki-laki itu.

"LU PURA-PURA CUPU HAH?!"

Zeva terkekeh, "Iya, Ini gue"

"Alzeva Chryssaveera Pratama cupu?
Hahahaha tentu saja tidak teman-teman"

"Bukan begitu, Saudara kembar ku?" Tanya nya dengan tangan mengelus pipi Alva.

Alva menepis nya, Menyingkirkan tangan Zeva dari wajahnya.

"Jangan sentuh gua bitch! Pembunuh kayak lu gak pantas hidup!"

Gavin dkk disana menatap Alva dengan ekspresi yang berbeda-beda. Mereka bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Dan gua gak punya saudari kembar!"

Zeva terkekeh kecil, 'Pembunuh ya?'

Memang bodoh sekali Pratama Family.

Mereka menuduh Zeva yang membuat Alva kecelakaan sampai hilang ingatan.
Dan mereka juga menuduh Zeva yang membuat Ziva jatuh dari tangga.

Lalu mereka juga menuduh Zeva membunuh sepupunya sendiri dengan memberi racun pada minuman nya.
Hanya karena zeva lah yang saat itu bersama sepupunya itu.

Zeva menepuk tangan nya lalu tertawa mengerikan,  "Wow Daebak, Zeva gak di anggep?" Tanya nya menatap Ke atas.

Lalu Ia kembali menatap Alva, Gadis itu mengeluarkan senyum devilnya.

"Ahahaha disini Siapa yang pembunuh?!"

"Gue atau Lo, Alva?!" Tanya nya dengan menaikkan sebelah alisnya.

Gadis itu menepuk bahu kiri Alva.
"Seandainya lu gak hilang ingatan yaa?"

Alva menyentak tangan Zeva.

"MAKSUD LU APA BITCH?!"

"LO YANG PEMBUNUH BANGSAT!!"

BRAK!

Badan Zeva terhempas akibat dorongan dari Alva yang terlalu keras. Semua orang membelalakkan matanya dan ada yang menutup mulutnya tak percaya.

Kepala Zeva terpentok di Meja sebelum jatuh ke Lantai. Dan, Ada darah yang mengalir.. Entah kenapa mereka lah yang merasakan sakitnya.

"LU BUNUH DANICA BANGSAT!!"

"LU YANG BUNUH SEPUPU GUA!!"

"LU YANG DORONG ZIVA DARI TANGGA!!"

"DAN LU YANG DORONG GUA SAMPAI GUA HILANG INGATAN!!"

"LU JUGA NYAKITIN DELLA!!"

"LU ITU IBLIS!!"

LAREINA [ END ] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt