#06

2K 248 40
                                    

Jeon Jungkook

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeon Jungkook

☆☆☆

Satu minggu berlalu dan aku mulai sibuk dengan tugas kuliahku. Aku tak lagi memiliki waktu untuk memikirkan hal yang tak ada kaitannya dengan pelajaran. Sungguh, kepalaku semakin hari semakin pening saja.

Jihoon akhir-akhir ini sering keluar negeri untuk menghadiri acara-acara kepresidenan atau hanya sekedar menghamburkan uang. Dia hanya di rumah sebentar, itupun untuk mengambil barangnya. Setelahnya dia akan pergi lagi. Karena jarang bertemu Jihoon, tentu saja aku jarang bertemu dengan Jungkook.

Aku harus mengembalikan jaketnya walaupun jaket itu terlihat tak penting bagi Jungkook. Masalahnya aku tidak tau dimana Jungkook berada jika tidak tanya dulu kepada Jihoon. Tetapi jika aku tanya Jihoon tentang dimana Jungkook sekarang, aku pikir itu bukan ide yang bagus.

Jadi selama Jihoon sibuk dengan urusannya, aku menyimpan dulu jaket itu di lemariku. Suatu hari nanti aku akan mengembalikannya. Entah kapan lebih tepatnya.

☆☆☆

Hari ini aku libur bekerja dan aku akan menggunakan waktuku dengan mencari buku di perpustakaan untuk bahan belajar. Ketika berada di perpustakaan, aku terkadang suka lupa waktu. Saat tersadar, tenyata jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Suasana di sekitar mulai gelap dan sepi yang membuatku sedikit gentar. Aku bergegas merapikan buku ku dan keluar dari perpustakaan.

Kenapa tidak ada orang di perpustakaan? Universitas Seoul memiliki cara tersendiri untuk mengatur peminjaman dan pengembalian buku. Sebuah mesin besar berbentuk kotak yang dirakit mahasiswa komputer lah yang mengoprasikan perpustakaan. Menggunakan kartu anggota dan kartu pada buku, kita bisa mendaftarkan sendiri dengan alat tersebut. Di setiap sisi perpustakaan juga terpasang kamera CCTV untuk memantau kegiatan di dalamnya.

Aku bergegas menekan password kartu keanggotaan dan kode buku sebelum mendapatkan kertas kecil tentang tanggal pengembaliannya. Setelah beres, aku bergegas keluar dari perpustakaan.

Ukh, aku tidak tau tempat favorit ini bisa menjadi begitu menyeramkan di malam hari. Aku memeluk buku ku dan bergegas pergi. Berlama-lama di tempat gelap seperti ini membuatku takut.

Kukira sudah tidak ada lagi orang disini, tapi aku terkejut begitu melihat seorang pria tengah berjongkok di dekat saluran pembuangan. Pria itu sepertinya tengah mencoba menjangkau sesuatu karena tangannya tenggelam di balik jeruji yang menutupi saluran itu.

“Argh!!!” Pria itu tiba-tiba memekik dan menarik tangannya keluar. Samar-samar aku melihat darah di tangannya sehingga tanpa pikir panjang aku mendekatinya.

“Kau baik-baik saja?”

Aku berjongkok di depannya dan menyentuh tangannya yang terluka. Darahnya keluar banyak sekali sampai membuatku kaget. Terlebih ketika pria itu tiba-tiba saja menarik tangannya menjauh.

[ ⭐️ ] AffairWhere stories live. Discover now