7

6.8K 757 43
                                    


Untuk pertama kali dalam hidupnya, Jaehyun merasakan bahwa sahabat seperjuangannya ini sangat menyeramkan. Apakah ini karena Johnny akan berubah status dari sahabatnya menjadi papa mertuanya? Entahlah.

"yakin gak akan berubah pikiran?" suara Johnny yang dingin itu menusuk pendengaran Jaehyun, entah kenapa rasanya Jaehyun jadi ingin pipis dicelana.

"gak." Jawab Jaehyun dengan nada yang tenang, padahal sebenernya dia pengen kabur dari situasi kayak gini dan nyebur ke sungai amazon.

"gak apa?" tanya Johnny lagi

"John elah John... jangan serem begini napa, gua takut." Jaehyun akhirnya mengeluarkan keluhannya, berharap Johnny bisa berubah menjadi lebih santai.

Nyatanya, harapan Jaehyun salah. Ia malah melihat Johnny memasang wajah semakin serius dan sedikit dibumbui ekspresi tak suka. Mendadak Jaehyun kembali duduk tegak dan berusaha untuk tidak menatap kearah Johnny sedikitpun.

"gua gak bisa santai, Jae. Kalo ini urusan kerjaan yang menurun atau urusan tentang Dery yang masuk penjara waktu itu, gua masih bisa santai." Ujar Johnny sambil mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakan rokok tersebut lalu menghisapnya.

Jaehyun tau, Johnny sedang stress.

"Dery juga anak lo, kok-"

"beda kasus jae. Dery waktu itu kasusnya dia dituduh make narkoba dan ikut tawuran, dan dia bisa balik setelah dua bulan mendekam dipenjara karena membuat kerusuhan dan tidak menggunakan obat-obatan apapun." Johnny menghela nafas lelah, ia kembali menghisap rokok tersebut dan membuang asapnya sembari mendesah frustasi

"kalo Haechan... dia bakal nikah Jae, dia bakal pergi dari rumah, dia bakal jadi milik orang lain dan bukan lagi tanggung jawab gua. Dengan kata lain, dalam kasus Dery, mau nunggu sampe berbulan-bulan dia bakal tetep pulang kerumah. Kalo Haechan, setelah dia menikah, dia gak akan kembali ke rumah." Ujar Johnny dengan suara yang sedikit bergetar diakhir.

Jaehyun terdiam, ah ternyata begini rasanya menghadapi ayah yang posesif saat anaknya akan menikah.. jaehyun tak pernah merasakannya, dan Jaehyun jadi tau bahwa Johnny memang ayah yang baik meskipun kelakuannya sedikit tidak waras diluar rumah.

"Tenang John, gua pasti bakal selalu bawa Haechan pulang." Ujar Jaehyun yang kini sudah sedikit santai.

"bukan, dia bukan pulang jae.. melainkan berkunjung. Karena rumah dia nanti adalah rumah lo, kalau dia pulang ke rumah gua, itu tandanya lu menceraikan Haechan." Ujar Johnny yang kini sudah mematikan rokoknya.

"tenang John, gua bakal jagain Haechan, gua janji bakal memperlakukan dia sebaik mungkin dan gak akan bikin dia susah." Ucapan Jaehyun disambut tatapan remeh dari Johnny.

"dude, cowok itu gak berjanji lewat mulut. Cowok itu gak perlu ngeluarin janji manis, tapi act of service." Ujar Johnny lalu pergi begitu saja meninggalkan Jaehyun yang tersenyum.

.

.

.

Mark menatap undangan pernikahan sang ayah dengan mantannya itu dengan tatapan nanar. Ia baru menyadari bahwa ia menyesal, namun ia sudah tak bisa bertindak apapun. Jalur kuning sudah melengkung, dan ia sudah kalah telak dengan keadaan.

"nyesel bro?" Lucas datang kearah Mark yang sedang diam di balkon markas, ia membawa dua buah kaleng soda dan satunya ia berikan kepada Mark.

"ya, dan yang gua bisa lakukan cuman ngedukung papa gua." Ujar Mark sambil membuka soda yang diberikan oleh Lucas.

"selingkuh itu penyakit dan gak akan bisa sembuh..." ujar Lucas santai, entah kenapa Lucas bisa mengubah topik sensitive menjadi topik santai untuk dibahas.

"ya, salahin aja nyokap gua." Ujar Mark datar.

"lo yang harusnya disalahkan, karena Jeno sama Sungchan aja bisa setia. Berarti disini yang bermasalah itu adalah lu." Lucas berujar sambil melihat langit yang sepi tanpa bintang satupun.

"gua?" tanya Mark

Lucas mengangguk dan mulai bersandar dengan nyaman pada kursi rotan yang ia duduki.

"ya gua gak tau sih mau bilang gimana, tapi orang tua gua juga cerai karena bapak gua selingkuh dan lo tau kan gua sama Jungwoo dah lama banget, itu tandanya selingkuh itu gak menurun. Kalo lo masih nyalahin orang tua lo karena sifat lo yang suka selingkuh, kayaknya yang harus diubah itu mindset dan juga kubur aja fakta bahwa nyokap lu suka selingkuh, anggap aja mereka cerai karena takdir tuhan." Lucas kembali meminum sodanya lalu menatap Mark

"napa?" tanya Mark yang heran saat tiba-tiba Lucas menatapnya

"gua bijak gak bro?" tanya Lucas dengan senyuman yang menyebalkan.

Mark menatap Lucas kesal lalu kembali melihat langit malam.

Apa yang dikatakan Lucas ada benarnya?

"yaudah sih gak usah mikirin perkataan gua, yang penting sekarang lu relain mantan lu, karena itu salah lu sendiri."

Ah, benar juga.. bagaimanapun ini memang salahnya.

.

.

.

"Loh, ngapain pagi-pagi kesini?" Haechan menatap heran Jaehyun yang berdiri di depan rumahnya pagi-pagi

"Ayok bikin surat pra-nikah."

"BUSET JAE, INI MASIH JAM 6 PAGI." Johnny berteriak frustasi saat melihat wajah Jaehyun pagi-pagi ada di depan rumahnya.

.tbc. 

Anying, makin gak jelas aja nih cerita

Papanya mantanWhere stories live. Discover now