Papanya mantan

6

Ini beneran gak jelas, jadi maapin aja ya. Pengen update tapi otak mentok, akhirnya ya gini.. Sepertinya nanti abang harus ngetik sambil bab.

...

Haechan menyerah dengan keadaan, ini salah dia juga sih, ngapain coba doa atau asal ceplos yang nyusahin diri sendiri, gini kan jadinya. Ya tapi gapapa sih, untung yang mau dinikahin sama dia ganteng plus kaya, coba kalau kakek-kakek yang udah di ujung usia, nangis aja Haechan mah.

"Pulang langsung pulang, jangan kemana-mana. Kerjaan kantornya tunda dulu, nanti kamu sakit." Ujar Haechan sambil liatin Jaehyun yang lagi senyum kearah dia.

"Iya sayang." Jawab Jaehyun sambil nyodorin tangannya, pertanda pengen Haechan pamitan dengan cara cium tangan.

Haechan nurut terus abis itu keluar dari mobil Jaehyun dan berjalan masuk menuju rumahnya. Yang lain lagi liburan, jadi cuman ada Haechan doang dirumah. Yaudahlah, dia juga sengaja gak ikut mau nyoba deketin diri dulu sama Jaehyun.

.
.

Haechan kini sudah menggunakan baju tidur piyama motif koala, badannya kini sedang menempel pada kasur, seakan-akan di lem, Haechan tidak bergerak dari posisinya sama sekali.

"Muka mantan istrinya gimana ya.." Gumam Haechan sambil membaca beberapa pesan chat dari grup.

"Siapa sih mantannya? Insecure gak ya gua? Gua pelampiasan dia bukan ya? Gua dijadiin mainan aja gak ya? Apa gua cuman temen gabut? Atau gua cuman kegeeran?" Haechan mulai merasa sakit kepala akibat pertanyaan dari dirinya sendiri.

Overthinking.

"ANJING?!" Haechan terkejut melihat foto yang berhasil ia temukan di instagram lama milik mantannya, ya siapa lagi kalau bukan Mark.

"WOY GUA INSECURE WOY, YA ALLAH MANA UDAH AGAK BAPER LAGI GARA-GARA DUA MINGGU INI SELALU SAMA TUH ORANG. ANJINGGGGG.. MAEEEEE!!!" Haechan ngerengek tidak terima akan wajah sang mantan istri dari calonnya.

Setelah merengek beberapa saat, Haechan akhirnya diam dan bangkit dari posisi nyamannya, segera berjalan cepat menuju kaca yang ada di kamarnya dan berusaha memberikan ekspresi yang membuatnya terlihat percaya diri.

Sungguh, rasa percaya dirinya tiba-tiba menguap saat melihat foto tadi. Mau nangis aja rasanya Haechan tuh.

"Dahlah, gua kalah telak." Haechan kembali ke kasurnya dan menutup wajahnya dengan bantal.

Tiba-tiba saja dirinya menangis dan mulutnya tak berhenti merutuki dirinya sendiri karena Haechan merasa ia tak semenarik mantan istri Jaehyun.

.
.
.

Di sisi lain..

Jaehyun nampak asik melihat foto-foto Haechan yang ia ambil secara diam-diam saat jalan-jalan tadi. Wajahnya nampak senang dan matanya selalu berbinar saat melihat wajah Haechan.

"So cute." Ujar Jaehyun.

Tak lama, ia membuka akun instagram kedua miliknya dan mencari akun instagram Haechan yang lama. Kenapa Jaehyun tau? Oh tentu saja ia meminta tolong kepada temannya.

"Mantannya?" Jaehyun mengerutkan dahinya saat ia menemukan foto tersebut diantara ratusan foto Haechan yang lain.

Ada caption ma love ❤ yang tertera disana. Sepertinya memang benar mantannya.

"Oh, ganteng gua." Ujar Jaehyun santai lalu lanjut menstalk akun instagram Haechan.

.
.
.

Mark mendecak sebal, ia membanting telepon genggam nya secara kasar membuat teman-teman tongkrongan nya langsung terdiam. Mark mengusap wajahnya kasar dan kemudian menatap temannya satu persatu.

"Kenapa bro?" Tanya Lucas yang kini mengambil handphone milik Mark yang tergeletak di lantai, lalu tak sengaja melihat status whatsapp ayahnya Mark.

Ah, rupanya Jaehyun memposting kedekatannya dengan Haechan di status whatsapp. Tidak hanya satu, tetapi 7 moment sekaligus entah itu moment saat memilih cincin pernikahan atau hanya sekedar jalan-jalan.

"HAHAHA, MAMPUS LO ANJING!" Lucas tertawa puas setelah tau apa penyebab Mark tak karuan.

"Kenapa oy kenapa?" Tanya Wooyoung

"Biasalah, mau dapet mama tiri." Jawab Changbin

"Mama tirinya adalah mantan kesayangannya.. JIAHHHH!!" Seru Hendery heboh

"Heh! Adek kamu itu!" Xiaojun memukul pelan kepala Hendery.

"Itu adek lo nikah sama om-om njing! Lu gak takut?! Kenapa pas sama gua lu repot?!" Tanya Mark penuh amarah.

"Bro, lu temen gua dari SMA, gua tau brengseknya lo tuh kek mana. Lah bapaklu kan dah berpengalaman, mana kenalnya ama bapak gua, yaudah kalo ada apa-apa yang turun tangan bapak gua." Ujar Hendery santai.

Mark menatap Hendery tak suka, ia mengambil handphonenya yang masih di genggaman Lucas dengan kasar dan pergi begitu saja. Sial, kenapa tidak ada yang memihak nya sama sekali? Kenapa semuanya memihak sang ayah?

"Kenapa sih mereka gak mihak gua?!" Seru Mark penuh amarah lalu menendang sampah yang ada di hadapannya.

"Karena yang brengsek itu nyokap lo, dan sifatnya nurun ke lo." Ujar Hyunjin datar lalu berjalan mendahului Mark

.tbc.

Anjir gak jelas gini cok.