Lomba Cari Muka, Ayahku : Mereka Hantu?

33 0 0
                                    

Seminggu kemudian, tim ku pun akhirnya ikut dilibatkan penuh dengan project ini karena pihak management tidak mau adanya terulang insiden kemarin. Setelah melakukan meeting dadakan sepulang aku dari pertemuan minggu lalu, kami semua yang terdiri dari tim legal, humas dan publikasi langsung menyusun masing-masing strategi agar project kali ini berhasil dengan tetap waktu dan sasaran.

Sha, gila keren banget lo bisa sampe dapet 2 BA sekaligus gitu kemarin. Bau-baunya ada yang bisa promosi nih? siapa aja yang udah tau kabar ini sha? celetuk Chiko yang tiba-tiba duduk dikursi depan meja kerjaku sembari membawa cemilan.

Promosi nenek moyangmu. Justru semakin bingung ini, aku mau resign tapi kerjaan malah tambah banyak aja, bahkan ada yang baru mulai projectnya. Gimana nanti aku mau serah terimain ke yang gantiin  aku kalau sebanyak ini ? bisa opname duluan dia baru sehari gantiin aku disini. huffftt, jawabku lemas.

Hhahahaha, lagian ngapa sih pake acara resign segala ? udah tau hidup lo enak disini, tanya chiko yang masih terus menerus kepo.

Ssssttt! berisik.Bisa diem gak? Jawabku spontan sambil terus mengetik laporanku yang deadline nya harus dikirim sebelum jam istirahat makan siang.

Terus-terus gimana kemarin ketemu tuh BA yang lama ? emang beneran ketus kaya rumornya orang-orang ya ? tanya chiko lagi.

Hemmm, iyeh. Sambil menghela nafas kasar dan seketika berhenti mengetik dan menatap  chiko serius.

Kemarin itu pas aku kesana emang udah persiapin diri yang terburuk sih. Kalau gak di usir sama tuh BA ya setidaknya dia mau memikirkan ulang kerja sama ini. Tapi, emang semua diluar rencana chik. Tiba-tiba Allah menyelamatkanku dengan ngirimin 2 laki-laki, bintang dunia sekaligus ganteng nya gak main-main.

Mau aneh, tapi skenario Allah emang sekeren itu. Mana aku tau si BA ini bawa rombongannya ke Indonesia. Kita dari perusaahaan cuman taunya dia dateng sendiri dengan timnya. Celotehku lagi ke chiko.

Chiko yang mendengarnya makin bersemangat dan terus menyantap cemilannya sembari menyuruhku meneruskan ceritaku.

Ya sesuai dugaanku, dia menolak melanjutkan kerja sama ini dengan alasan kecewa sama produk kita dan bersedia ganti rugi dengan uangnya sendiri. Cih, dalam hatiku, sombong sekali dia, uang segitu yang gak ada apa-apanya buat dia dan bisa-bisanya langsung mau kirim biaya pinalti ke perusahaan. Ngomelku.

Karena liat sikap dia kaya gitu, ya tau sendiri ya, emosiku seketika menyambar dan secara gak sadar menaikkan nada suaraku ketika berbicara dengannya.Gimana engga? Lo bayangin aja, tanpa denger dulu penjelasanku dia langsung sepihak memutuskan kaya gitu. Kalau engga ada 2 manusia ganteng itu kemarin yang tiba-tiba keluar, udah aku lempar bantal sofa kali tuh BA. Songong abis. Tapi ya gak salah sih, secara bintang dunia yang seluruh dunia udah mengakui dia, tepatnya grup mereka.

Terus akhirnya lo bisa signing kontrak sama 2 BA yang sekarang gimana sha ? Jawab Chiko.

Mereka menawarkan dirinya sendiri untuk menggantikan hyung nya jadi BA kita. Mungkin mereka juga udah tau kali ya tabiat dingin rekan kerjanya itu, jadi karena merasa gak enak langsung berbaik hati membantu. Ya meskipun hitung-hitungannya sama aja baik dari segi manapun. Namanya juga bisnis ya tetep bisnis. Jawabku.

Cling~  Tiba-tiba ada email masuk.

Pengirim  : Gani  (Manager Departemen Humas)

Tujuan : Ibu Teresia, All tim publikasi, humas dan legal.

Subject : Brand Ambassador Project (Re-Contract)

*membaca dengan seksama isi email yang dikirimkan Gani, dan setelah dibaca sampai selesai, seketika ada asap mengepul di kepalaku*

Officially, I'M OUT!!!!Where stories live. Discover now