29

1.4K 143 3
                                    

"ck, jantung mu berisik sekali anak muda"

Jaehyun tersenyum malu sambil mengusap tengkuk nya, kini dia benar-benar menjadi pusat perhatian antara appa dan eomma taeyong.

Taeyong sendiri, sejak kehadiran nya tadi saat appa nya terlihat sedang mengintrogasi jaehyun. Taeyong bahkan ingat bagaimana wajah jaehyun yg terlihat pucat saat appa nya memegang pundak jaehyun.

"appa!" taeyong menatap kesal appa nya, taeyong berusaha melindungi jaehyun dari tatapan tak bersahabat milik appa nya itu.

Eomma taeyong terkekeh, lalu ia menatap jaehyun yg menatap taeyong sambil tersenyum.

"jaehyun?" panggil eomma taeyong.

"ah, iya tante?" jaehyun beralih ke eomma taeyong, mengangkat alis nya tanda bertanya.

"terimakasih, ya! kamu sudah menjaga taeyong bahkan menghantarkan kucing nakal itu sehingga dia pulang dengan selamat" ujar nyonya Lee seraya tersenyum.

Ngomong-ngomong soal masalah kemarin, jaehyun dan taeyong sudah menjelaskan nya. Mereka menceritakan semuanya dari awal, tanpa ada penambahan atau pengurangan, mereka mengatakan apa adanya dan sesuai dengan apa yg terjadinya.

Taeyong menukikan alis nya seraya menatap sang ibu, seakan tidak setuju kalau dirinya di sebut 'kucing nakal' oleh eomma nya.

"tentu, itu bukan apa apa bagi saya. Toh ini juga karena ketidak sengajaan, kami tidak tau siapa pelaku nya. Saya juga minta maaf kepada telah membuat kalian khawatir sekeluarga" jaehyun berdiri dan membungkuk kepada appa dan eomma taeyong.

"hehe, maaf juga karena tadi malam.. itu, taeyong saya ajak pulang ke apartemen saya, karena hari sudah malam dan jalanan sudah sepi. Saya tidak berani membawa taeyong pulang kemari, takut ada hal yg tidak diinginkan terjadi di perjalanan nanti" lanjut jaehyun sambil tersenyum malu, lebih ke cengiran sih.



ekhem!



"aku sangat berharap kalau niat mu membawa taeyong ke apartemen mu itu benar-benar karena kau merasa khawatir dengan putra ku yg satu itu, bukan untuk yg lain, jaehyun-ah"

Jaehyun hanya diam, dia tau apa yg dimaksud oleh appa taeyong. Jadi teringat kejadian tadi malam, bahkan taeyong sampai menangis.

Tapi jaehyun tidak ingin di curigai, jaehyun tidak sebodoh itu.

"jaehyun-ah, kau paham maksud dari perkataan ku bukan?"

Jaehyun menatap pria berstatus sebagai ayah dari taeyong, ia tersenyum, lalu mengangguk paham.

"tentu, saya paham"

"bagus kalau kau paham, daerah sini rawan penjahat kalau malam hari" tukas appa taeyong.

Jaehyun mengangguk angguk, tentu saja ia tau! ia sering dengar kabar ada korban begal, kadang sampai korban nya di bunuh, dimutilasi, hingga potongan-potongan tubuh nya di buang ke sembarang tempat. Mengerikan.

Taeyong menunduk dalam, pikiran nya jadi kembali pada kejadian tadi malam. Sial, dia malu!

"taeyong? taeyong, hey!"

Taeyong tersentak saat suara sang ibu menginterupsi pendengaran nya.

"bilang terimakasih kepada jaehyun, dia sudah menjaga nya dari semalam sampai mengantarkan mu pulang pagi pagi buta seperti tadi"

Taeyong menatap eomma nya, lalu ia beralih menatap jaehyun yg sedang menatap nya pula. Raut wajah nya jaehyun biasa saja, tapi seolah mengatakan 'cepat! bilang terimakasih kepada ku!'

Taeyong memutar bola mata malas, jaehyun dimana-mana memang selalu menyebalkan rupanya. Lalu ia berdiri dan membungkuk ke jaehyun sambil mengatakan 'kamsahamnida'

Sekelas •jaeyong✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant