23

1.5K 141 14
                                    

"hey, kau kemarin kencan dengan si manis?" miyeon merangkul bahu jaehyun.

Jaehyun hanya diam, dia sedang mencuci tangan nya di wastafel kamar mandi.

"hm, mengapa?" tanya jaehyun.

Miyeon melepas rangkulan nya, lalu ia tersenyum miring. Sedangkan mulut nya aktif mengunyah permen karet.

Bugh!

Satu pukulan yg sangat keras itu miyeon darat kan pada wajah jaehyun, berhasil membuat pria jung itu meringis sambil memegangi rahang nya yg terasa ngilu akibat bogeman mentah dari miyeon.

Miyeon menatap jaehyun datar, lalu ia membenarkan rompi seragam nya.

"kau payah" ucap miyeon remeh.

"sialan, kenapa kau memukulku?" ucap jaehyun kesal. Karena demi apapun, pukulan miyeon itu cukup kuat dan menyakitkan. Tenaga nya hampir setara dengan 2 laki-laki.

Miyeon mengangkat alis nya, lalu ia tertawa.

"apa? tidak suka? kau kira aku tidak melihat kejadian kemarin di parkiran taman bermain?"

Jaehyun menatap miyeon dengan tatapan bertanya.

"jangan bodoh, jung. Atau aku akan benar-benar mengukir jantung mu hidup-hidup"

Miyeon melangkahkan kaki nya keluar dari toilet, meninggalkan jaehyun yg berdiri mematung di dekat wastafel sana.

Jaehyun masih memegangi rahang nya, masih terasa sakit. Atau mungkin akan membiru, benar-benar sial!

"jae!" panggil taeyong saat melihat jaehyun yg baru saja masuk ke dalam kelas, dan mendekati tempat duduk nya.

Jaehyun hanya diam, dia duduk seraya mengangkat sebelah alis nya.

"jae! pendidikan karakter akan segera di mulai, jae ikut kan?" tanya taeyong antusias.

Jaehyun mengangguk, tentu saja ikut. Jika tidak ikut bisa kena skors besar-besaran, bahkan sampai kena denda. Tidak jelas memang.

"yeayyy! jae jae nanti kita buat api unggun dan membangun tenda, oh apakah akan ada jerit malam? itu pasti menyenangkan!!"

Jaehyun tersenyum tipis, taeyong belum tau kalau pelatihnya seperti malaikat maut. Tidak akan ada hal menyenangkan.

"ya, persiapkan dirimu untuk itu" ucap jaehyun sambil mengusak surai taeyong, membuat sang empu mencebik kesal.

"hih! berantakan!" ucap nya kesal.

Bukanya berhenti, jaehyun malah semakin mengusap dan mengacak rambut taeyong.

"ih jae, berantakan! jangan di usap, jangann!" taeyong menjauhkan kepala nya dari jaehyun, membuat jaehyun tertawa. Lihat wajah taeyong yg tertekan itu, menggemaskan!

"hahahahah, dasar bocil semok" ucap jaehyun.

"yongie engga semok! yongie cuma berisi, jae jangan nyebalin dong!"

"semok dan berisi apa beda nya?" jaehyun menatap pantat taeyong. Taeyong itu agak gendut, atau memang itu nya besar?

"jae cabul, gausah liat liat pantat yongie!" ucap taeyong kesal.

Jaehyun tersenyum miring, lalu ia menepuk pantat taeyong dengan sengaja.

"jae!" taeyong memegang pantat nya yg baru saja di tepuk oleh jaehyun.

"hahahahahah" tawa jaehyun.

'kenapa pantat nya seperti bergoyang saat di tepuk? kenyal sekali'

Jaehyun terdiam, lalu ia menatap taeyong yg masih berdiri menatap dirinya dengan tatapan tak bersahabat. Tangan nya memegangi pantat nya sendiri.

"hey, duduk saja. Kau mau berdiri terus? mau ku pegang lagi pantat mu?"

Sekelas •jaeyong✓Where stories live. Discover now