12

1.6K 162 13
                                    

"Jung Jaehyun?"

"Jung Jaehyun, silahkan maju dan kerjakan nomor 2"

Jaehyun maju, tak lupa membawa buku yg di gulung. Berjalan dengan ekspresi datar yg tak pernah luntur dari paras yang luar biasa itu.

Bahkan saat lewat, harum khas milik jaehyun menguar kemana mana. Sangat maskulin! Dan mampu membuat puluhan gadis di kelas salah tingkah, padahal jaehyun hanya lewat.

Jaehyun mengambil spidol dan mulai berjalan ke arah papan tulis, tepat di samping taeyong.

Jaehyun terlihat sangat tinggi jika berada di samping taeyong, dan taeyong terlihat sangat pendek jika bersebelahan dengan jaehyun seperti ini.

Jaehyun mulai mengerjakan nomor 2, ia mengerjakan dengan tenang tanpa gangguan. Tidak seperti taeyong yg sedari tadi masih betah berdiri disana sambil meratapi nasibnya. Taeyong sungguh ingin menangis saja sekarang.

Tidak sampai 5 menit jaehyun mengerjakan soal nya. Ini sangat mudah bagi jaehyun. Mengerjakan dengan mata terpejam pun jaehyun bisa mungkin.

Taeyong melirik ke samping, mata nya berkaca-kaca saat melihat jaehyun hampir saja selesai. Padahal baru saja ia merasa sedikit senang karena ada teman yg maju kedepan. Taeyong fikir, setidaknya bisa menemani ku berdiri disini. Tapi taeyong salah ternyata.

Namun seperti nya keberuntungan sedang memihak kepada taeyong, tiba-tiba saja handphone milik pak leeteuk berbunyi hingga membuat guru menakutkan itu mau tidak mau harus keluar untuk mengangkat telepon nya.

"tetap kerjakan, jangan kembali ke tempat duduk sebelum selesai mengerjakan soalnya. Saya tinggal sebentar" ucap pak leeteuk sebelum akhirnya dia pergi dari kelas itu.

Semua nya menghela nafas lega, akhirnya malaikat maut itu keluar.

Semua nya tenang, namun tidak dengan taeyong. Taeyong masih harus mengerjakan ini.

Jaehyun sudah selesai mengerjakan, ia melirik ke samping dimana yg berada disampingnya adalah taeyong. Taeyong terlihat kebingungan, tangan nya bergetar, bibir nya menekuk kebawah, dan mata nya berkaca-kaca seperti ingin menangis.

Jaehyun menghela nafas, apa taeyong selalu seperti ini?

Jaehyun menyerahkan buku nya kepada taeyong, taeyong yg bingung sekaligus terkejut malah menatap jaehyun. Tanpa pikir panjang jaehyun langsung merebut buku milik taeyong, dan memberikan buku milik nya untuk taeyong genggam.

Taeyong sedikit tersentak kebelakang, tapi ia tetap menerima buku milik jaehyun.

"cepat kerjakan sebelum orang gila itu masuk kembali" ucap jaehyun dingin.

"Hey! mana bisa seperti itu, itu nama nya curang! biarkan dia mengerjakan soal nya sendiri" tiba-tiba naeun berteriak tidak terima, naeun sudah emosi sejak jaehyun maju tadi. Apa apaan, mereka berdiri sangat dekat. Padahal jaehyun yg mendekat ke taeyong.

Jaehyun menatap naeun dengan tatapan datar dan tajam, tatapan yg seakan mengatakan agar naeun diam saja. Dan benar, naeun gelagapan. Dia benar benar bungkam hanya karena ditatap seperti itu oleh jaehyun, rasanya hati nya agak perih.

"berisik lonte" ucap ten yg mengejek naeun, perkataan ten sukses membuat beberapa siswa tak kuasa menahan tawa mereka.

"diam kau sialan!" nancy menunjuk ten, ten hanya diam sambil menatap tersenyum mengejek kearah nancy dan juga naeun.

Jaehyun menatap buku milik taeyong yg kosong, benar apa yg jaehyun kira. Buku nya kosong dan taeyong belum mengerjakan sama sekali. Bahkan menulis soal nya pun tidak.

"dasar bogel" ucap jaehyun lirih sambil menggeleng. Ia menyimpan buku taeyong di loker meja milik nya.

Tak lama kemudian taeyong kembali dengan senyum manis nya, taeyong memberikan buku milik jaehyun dan mengucapkan terima kasih. Untung pak leeteuk nya belum kembali, jadi aman aman saja.

"terimakasih jae" ucap taeyong sambil tersenyum lucu.

"hm, lain kali kerjakan tugas rumah mu lebih awal. Jangan merepotkan" jaehyun menatap taeyong datar.

Taeyong tersenyum malu, mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia merasa tidak enak dengan jaehyun.

"boleh yongie ambil buku yongie?" tanya taeyong. Jaehyun langsung melirik buku taeyong, mengambil nya dengan cepat lalu melemparkannya ke taeyong.













plak

"akhh! kenapa kamu puk-"

"heh! kau tidak usah caper ya di depan jaehyun, kau itu menjijikan!" bentak naeun kepada taeyong.

Taeyong menggeleng ribut. "ndak kok, yongie ndak pernah caper ke jae!" bela taeyong.

"oh? berani bentak ya? hahah, rasakan ini!" naeun tertawa dan setelah nya wajah naeun berubah jadi kejam.

Rambut taeyong di tarik hingga ada beberapa helai yg rontok, sangat sakit. Bahkan kepala taeyong sampai pening.

"sialan sialan sialan! brengsek! karena mu jaehyun menjauhi ku, dan karena mu juga jaehyun jadi bersikap dingin terhadap ku! terima ini dasar jalang"

"HEY HENTIKAN!"

srett

brughh

"awww.. sshhh, kau tid-jaehyun.." naeun melirihkan suara nya saat menyebut nama jaehyun, begitupun dengan nancy. Nancy menarik naeun agar naeun bangun.

Naeun bangun dan langsung bangun mendekat ke jaehyun lalu memegang lengan jaehyun.

"j-jaehyun, aku b-bisa jelasin jae! dia dulu yg mengusiku! dia yg mulai lebih dulu!" naeun menunjuk nunjuk ke wajah taeyong.

Sedangkan jaehyun hanya diam, dia menatap naeun dengan tatapan dingin.

"argh! lepas, pergi!" jaehyun menepis tangan naeun dengan kasar. Membuat naeun terkejut tentu nya.

"j-jae, d-dia dulu yang-"

"ku bilang pergi dasar sialan!" teriak jaehyun yg menggema di seluruh sudut lorong itu, naeun mencebik lalu ia pergi dari sana diikuti nancy.

Setelah kepergian naeun, jaehyun membalikan badannya menghadap taeyong.

Jaehyun menatap taeyong yg tengah menunduk, menatap nya dengan tatapan datar sampai beberapa saat.

"dasar genit" jaehyun mendorong jidat taeyong sampai si kecil hampir saja terjatuh.

Taeyong menatap jaehyun dengan tatapan kesal. "apasih!" teriak nya.

"ayo pulang" jaehyun menggenggam erat tangan mungil taeyong dan mulai menuntun nya menuju parkiran.

"jae sok asik" cicit taeyong.

"ekhem! aku mendengarnya" ucap jaehyun dengan suara berat nya, membuat taeyong terkejut dan nyali nya menciut dalam sekejap.

Sampai di parkiran, taeyong diangkat di dudukan ke atas motor. Padahal taeyong tidak meminta jaehyun untuk mengantarkannya pulang, tapi ya baguslah jika jaehyun memang mau mengantarkan nya, toh hemat ongkos.

"pakai ini" jaehyun memberikan jaket nya kepada taeyong, taeyong hanya menerima nya dengan gerakan slowmo sambil menatap jaehyun dengan mata bulat nya. Menggemaskan!

"pakai jaket itu, udara nya dingin nanti kau masuk angin" jelas jaehyun.

Taeyong menggeleng pelan sambil menunduk.

"kenapa?" tanya jaehyun.

"no... nanti jae pakai apa? jae juga pasti kedinginan"

Mendengar jawaban dari taeyong, ujung bibir jaehyun berkedut menahan senyuman nya. Tapi lagi-lagi hanya tatapan datar yg jaehyun lontarkan.

"pakai jaket nya, dan setelah itu pakai helm ini"

Jaehyun sedikit membantu taeyong yg terlihat kesulitan memakai helm nya, wajar saja kan helm nya berat+besar.

Jaehyun mulai menyalakan mesin motor nya dan mulai menjalankan motor nya. Pelan, karena ia sedang membawa buntalan kecil di belakang tubuh nya saat ini. Kecepatan rendah saja taeyong kini menggenggam baju milik jaehyun dengan sangat kencang, apalagi kecepatan tinggi?

Sekelas •jaeyong✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu