25

1.3K 142 6
                                    

10 p.m

Taeyong dan jaehyun tengah tertidur, taeyong tidur dengan lengan jaehyun sebagai bantal. Kaki taeyong juga naik ke atas perut jaehyun, sedangkan jaehyun hanya diam dan dengan suka rela membiarkan tubuhnya sebagai tumpuan taeyong saat tidur. Mereka kelelahan, menunggu pintu nya terbuka sangat lama.

Jaehyun terbangun, tangan nya terasa kesemutan. Ia memejamkan mata nya dengan erat dan mencoba menetralkan pandangan nya, lalu ia melihat taeyong yg masih terlelep.

Jaehyun tidak tega membangunkan taeyong, padahal tangan nya sudah terasa kaku dan berat, bahkan sudah mati rasa, tidak bisa di gerakan.

Jaehyun kembali memejamkan matanya, merasakan sensasi berat pada tangan nya.

Jaehyun menatap wajah taeyong, taeyong sedang terlelap saja masih kelihatan cantik. Jaehyun juga heran.

Saat sedang asik memandangi wajah taeyong, tiba-tiba jaehyun mendengar langkah kaki. Seperti nya langkah kaki nya tak jauh dari sekitar sini, langkah kaki itu terdengar seperti sedang berjalan mendekat ke depan pintu ruang kelas jaehyun dan taeyong.

Jaehyun terdiam, langkah kaki itu semakin dekat dan semakin keras. Padahal ini sudah pukul 10, harus nya satpam yg patroli disini juga sudah pulang kan? Apalagi di sekolahan ini bukan hanya 2-3 tingkat, terdapat banyak lantai dan ruangan. Gelap pula.

klang!

Suara itu! jaehyun mendengar nya! seperti suara kunci.

klek!

Lagi! jaehyun mendengar nya, sangat jelas!

"Hey, siapa disana?!" teriak jaehyun dengan lantang, berharap orang yg berada di luar bisa mendengar suara nya dan mau membantu.

Taeyong yg tengah tertidur juga ikut terkejut karena suara jaehyun yg begitu keras, ia bangun dan mengusap matanya.

"ughh, jae tenapa?" tanya taeyong dengan nada anak kecil.

Jaehyun menoleh ke samping, taeyong duduk sambil mengusap mata nya.

"m-maaf, aku membangunkan mu" ucap jaehyun.

Taeyong hanya mengangguk, lalu ia menatap jaehyun yg meregangkan tangan nya.

"mian jae, tangan jae kesemutan pasti" taeyong mengusap lengan kekar jaehyun, mengusap-usap nya dengan perasaan bersalah.

"tak apa, maaf juga tadi membangunkan mu"

Taeyong mengangguk, tangan nya masih mengusap lengan jaehyun.

"kapan pintunya dibuka? hiks...yongie ingin pulang"

Jaehyun menghela nafas, lalu ia mengusap rambut taeyong.

"sabar, aku akan membawa mu keluar, tunggu sebentar jangan menangis" ucap jaehyun.

Taeyong hanya diam, dia benar-benar merindukan rumah nya, merindukan eomma cantik nya, merindukan appa nya yg tampan, ia juga merindukan hyung nya yg menyebalkan itu.

Jaehyun mendekat ke arah pintu, lalu ia memegang knop pintu itu lalu mengguncang nya. Pintunya terguncang dan mengeluarkan suara gaduh, namun tidak terbuka.

"Siapapun kau yg berada di luar, tolong keluarkan kami dari sini!!" teriak jaehyun, masih sambil memutar knop pintu itu dengan brutal.

Beberapa menit tidak ada respon dari luar, jaehyun juga sudah berteriak beberapa kali sambil mengguncang knop pintu nya. Tapi diluar sudah sepi, seperti nya orang tadi sudah pergi.

Jaehyun bersandar pada pintu itu, menatap taeyong yg tengah duduk sambil meminum susu yg tadi ia berikan.

"bangsat! apakah tadi itu hanya hantu? kalau benar hantu, aku bersumpah akan melenyapkan nya dari dunia ghaib, dasar merepotkan!" gerutu jaehyun. Ia sangat emosi, kalau benar memang hanya hantu, berarti dirinya tadi di permainkan oleh hantu?

Sekelas •jaeyong✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ