15

951 139 36
                                    

Namgil yang merasa ada yang tidak beres dengan dirinya datang ke rumah sakit untuk menemui dokter pribadi nya. Di sana dia langsung di periksa sesuai keluhan nya dan kembali duduk setelah pemeriksaan selesai di lakukan.

"Tidak ada masalah dengan jantung anda, tekanan darah, asam urat, kolestrol dan gula darah juga semuanya normal" jelas dr. Chan.

"Tapi akhir akhir ini jantung saya sering berdetak kencang, saya juga terkadang merasa pusing, tidur juga tidak tenang" kata namgil dan dr. Mengangguk mengerti.

"Keluhan anda bisa saja anda kurang istirahat atau stress memikirkan sesuatu. kalau boleh saya tau, apa yang sedang anda fikirkan?" - dr. Chan

"Ya, mungkin anda benar dok. Sebenarnya saya memikirkan anak sulung ku, saya mimpi melihat nya dan setiap kali saya memikirkan nya, perasaan saya langsung tidak tenang"- namgil.

"Apa anak anda sakit?" - dr. Chan

"Dia memang sering sakit, dari kecil imun nya memang lemah" - namgil

"Mungkin anak anda memang sakit dan membutuhkan anda, bisa saja apa yang anda rasakan adalah ikatan batin antara ayah dan anak"- dr. Chan

"Maksudnya?"- namgil

"Saat anak sakit, biasanya dia akan memanggil orang tuanya, entah ibu atau ayah nya. Mungkin anak anda memanggil anda, makanya anda merasa tidak tenang karena itu adalah ikatan batin seorang ayah" jelas dokter.

"Tapi dia sudah besar, tidak mungkin dia melakukan itu. Bukankah biasanya hal seperti itu hanya di lakukan oleh anak kecil?" - namgil.

Dr. Chan tertawa kecil mendengar pertanyaan namgil.

"Sepertinya anda memang tidak dekat dengan anak anda, jadi anda tidak menyadari tentang perasaan yang anda rasakan.

"Kalau anda penasaran, lebih baik anda datangi anak anda dan pastikan keadaan nya baik baik saja" kata dr. Chan dan namgil mengangguk mendengar nya.

"Oh ya dok, apa kau tau vitamin apa ini?" Namgil mengambil obat seokjin dari saku jas nya dan memberikan nya pada dr. Chan.

Dr. Chan dengan sopan mengambil obat nya dan melihatnya dengan serius.

"Ini obat kanker" jawab dr. Chan dan meletakan kembali obat yang sudah dia keluarkan dari wadahnya.

"Kanker?"

Namgil melihat dokter pribadinya dengan serius, saat mendengar jawaban dokter tentang obat yang dia tunjukan.

"Dari mana anda mendapatkan obat kanker ini?" tanya dr. Chan, tapi namgil tidak menjawab.

"Tidak mungkin, tidak mungkin anak ku sakit kanker. Seokjin, dia pasti baik baik saja kan?"

Namgil memejamkan mata nya bersamaan dengan air mata yang mengalir begitu saja.

"Kau tidak sekolah?" ulang namgil dan seokjin mengangguk sebagai jawaban.

"Astaga jin, mau jadi apa kau kalau tidak sekolah? Kau mau jadi pengangguran dan menjadi beban ibu mu?" - namgil.

"Aku tidak mampu lagi berfikir yah, kalau aku berfikir terlalu keras aku bisa pingsan" jawab seokjin dengan nada bercanda.

"Apa kau masih saja lemah dan sakit sakitan? Kau masih manja walaupun sudah sebesar ini?" ketus namgil dan seokjin hanya menunduk dengan mata berkaca kaca.

"Kalau kau terus seperti itu, kau tidak akan pernah jadi orang sukses jin, kau mungkin tidak bisa hidup tanpa ibu mu" lanjut namgil.

LAST WISH ✅Where stories live. Discover now