34 33 15

4.3K 223 13
                                    

Seorang gadis yang sudah rapi mengenakan seragam khas SMK Nusa Bina itu menuruni anak tangga dengan penuh semangat. Senyumannya dari ia bangun tidur hingga kini belum juga luntur.

Gadis berambut lurus berwarna hitam itu langsung melangkah menuju ruang makan yang mana sudah ada keluarganya. Ada mamanya, papa tirinya, dan kakak tirinya. Keluarga yang baru sebulan ini menjadi bagian dari hidupnya. Hidup yang tadinya kosong, dan kini dirinya bisa merasakan hangatnya kekeluargaan kembali.

"Pagi semua!" sapa gadis itu, duduk di tempat kosong. Karena kursi memang hanya ada empat, jadi tersisa satu kursi saja untuk dirinya.

"Pagi, Mantan," sahut seorang laki-laki yang lebih tua dua tahun dari gadis tersebut.

Gadis itu langsung memberengut. "Pa! Lihat Kak Angga! Masih aja manggil aku pake sebutan itu," adunya.

"Dewangga, jangan digituin terus adiknya," tegur Daniel--papa kandung lelaki bernama Dewangga.

Dewangga mencibir, "Dasar Keyla cimit pengadu!"

Gadis yang diketahui bernama Keyla ikut mencibir, "Dasar mantan gamon."

Hani--mama kandung Keyla--menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan anak-anaknya yang masih saja begitu. Tiada hari tanpa bahas masa lalu, yang mana saat SMP kelas 9 memang Keyla pernah berpacaran dengan Dewangga yang kala itu kelas 11.

Setahun mereka menjalin hubungan, tiba-tiba Dewangga memutuskannya dengan alasan Keyla harus fokus UN. Namun, Keyla tetap berpikir kalau Dewangga memutuskannya karena ada gadis lain yang mungkin seumuran dengan Dewangga yang mana pastinya lebih cantik dari dia.

Keyla siapa? Gadis kelas 9 yang tidak bisa merawat diri pada saat itu.

Namun, kenyataan membawa Keyla lebih sakit hati lagi. Rupanya Dewangga memutuskan hubungan mereka karena papanya dan mama Keyla sudah lebih dulu memiliki hubungan. Dan, ending-nya yang bersatu adalah orang tua mereka.

Keyla tidak tahu, karena pada saat SMP dia tinggal di Bandung dengan sang nenek yang kini sudah meninggal. Mamanya bekerja di Jakarta dan bertemu dengan papanya Dewangga. Dewangga mengenal Keyla pun melalui sosial media, karena dulu mereka pernah bertemu di acara perlombaan yang memperingati Hari Olahraga Nasional di tahun 2018, yaitu saat olahraga renang, di mana Dewangga merupakan peraih medali emas di kejuaraan Haornas Cup tahun 2018 lalu. Dan, sesekali lelaki itu main ke Bandung untuk sekadar menemui Keyla.

"Kak!" panggil Keyla ketika melihat Dewangga yang tengah melamun.

"Apaan? Kangen sama gue, ya, lo? Manggil-manggil segala," ucap Dewangga percaya diri.

Mata Keyla menyipit dengan bibir yang sudah ingin sekali memaki kakak tirinya itu. Lalu, Keyla dengan jail menginjak kaki Dewangga di bawah meja.

"Aduh! Sakit, Pinter!" ringis Dewangga, melotot ke arah Keyla.

"Ya, lagian gak pernah serius."

"Emang lo mau gue seriusin? Kita udah jadi keluarga, Key. Gak mung--"

"Sekali lagi lo ngebacot gue colok juga pake garpu!" ancam Keyla yang menyela Dewangga berbicara sembari mengacungkan garpu di tangannya.

Tiada hari tanpa adu mulut, kakak-beradik itu memang bisa membuat Hani dan Daniel pusing. Selagi batas wajar, mereka hanya memperhatikan Dewangga dan Keyla saja, sama sekali tidak memarahinya.

Dewangga menghela napas. "Jadi lo mau ngomong apaan?"

"Lo PKL hari ini?"

"Ya, iyalah."

"Semangat," ucap Keyla singkat.

Hal tersebut jelas membuat kerutan di dahi Dewangga. "Lah? Udah? Gitu doang?" Melihat anggukan dari Keyla, Dewangga geleng-geleng kepala.

The Crazy ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang