12 Secret Codes on the Cupcake

78 8 12
                                    

Kwon Joo tahu Miyuki sangat kecewa dan Kwon Joo juga sadar mungkin setelah acara lelang yang akan dimulai dalam dua jam, mereka tidak akan bisa bertemu lagi. Mungkin ia dan Kang Woo akan langsung diterbangkan kembali ke Korea, meninggalkan Miyuki sendirian di Jepang.

“Maaf rencana kita batal hari ini,” Kwon Joo berlutut di depan Miyuki yang duduk di atas sofa ruang tengah. Anak itu memakai gaun renda yang cantik berwarna hijau mint. “Mungkin setelah lelang—”

Miyuki memaksakan diri untuk tersenyum. “Sepertinya tidak bisa. Tidak apa- apa, kita memang berada di sini untuk misi, bukan untuk liburan.”

“Miyuki—”

“Aku sudah merasakan liburan sesungguhnya kemarin.” Miyuki menyentuh pipi Kwon Joo dengan lembut lalu mengambil tas tangan yang ada di sebelahnya. Ia mengeluarkan foto- foto yang Kang Woo berikan padanya. “Terima kasih untuk pengalaman liburan keluarga pertama yang kurasakan.”

Tiba- tiba Kang Woo muncul dari sisi kanan Miyuki dan mengangkat anak itu ke pelukannya. “Terima kasih juga atas pengalaman menakjubkan yang kau berikan pada kami.”

Miyuki tersenyum, memeluk leher Kang Woo erat- erat tapi tetap berhati- hati supaya foto- foto di tangannya tidak teremas. Mungkin ini terakhir kalinya ia bisa memeluk seseorang dengan sosok ayah untuknya, jadi Miyuki selama mungkin menahan pelukannya di leher Kang Woo.

“Kita harus berangkat sekarang,” Kwon Joo berdiri, menatap Kang Woo yang masih menggendong Miyuki. Ia mengambil tas Miyuki dari sofa lalu memimpin jalan ke pintu depan.

Hanya perlu waktu 10 menit hingga mereka tiba di gedung hotel tempat diadakannya lelang itu. Miyuki berjalan sambil menggandeng tangan Kwon Joo, berusaha tidak menggerakkan tangannya yang memakai gelang supaya tidak bergesekan dengan gaun Kwon Joo karena takut tersangkut.

Kwon Joo memakai gaun yang dipinjamkan oleh Eun Soo, sedikit berlebihan menurut pendapatnya sendiri, tapi Kang Woo sama sekali tidak tampak keberatan ia memakai gaun itu. Malah pria itu terang- terangan menatapnya tadi pagi, dari kepala hingga kaki, dan menganggukkan kepalanya.

Kang Woo berjalan di sebelah Kwon Joo, memakai setelan biasa berwarna hitam dan kemeja hitam. All black adalah warna yang sangat cocok untuk seorang Do Kang Woo, jadi Kwon Joo juga hanya menganggukkan kepala saat melihat pria itu mengenakan kemeja hitamnya.

Setelah kemarin malam Miyuki meminta untuk tidur bersama dengan mereka, Kwon Joo dan Kang Woo menjadi lebih nyaman satu sama lain. Kang Woo bahkan mengizinkan Miyuki tidur bergelung menempel ke sisi tubuhnya saat tidur di antara ia dan Kwon Joo.

Melihat Miyuki yang tidur nyenyak dengan kepala menempel ke tubuh Kang Woo membuat Kwon Joo tersenyum, dan saat ia menoleh pada Kang Woo, ia juga melihat senyuman di wajah pria itu. Jadi dengan tenang Kwon Joo ikut berbaring di sebelah Miyuki hingga pagi.

“Ada tiga orang yang sedang memperhatikan kita,” Kang Woo berbisik pada Kwon Joo saat mereka masuk ke dalam ruangan lelang. Ia memegang tangan Kwon Joo dan mereka duduk di barisan kelima dari depan. “Dua orang yang kita temui di restoran beberapa hari yang lalu, dan satu pria lain.”

Kwon Joo menganggukkan kepalanya, sama sekali tidak menoleh untuk mengecek orang- orang yang dikatakan oleh Kang Woo. Jika ia menoleh, orang- orang itu bisa curiga. Jadi ia hanya memegang tangan Miyuki yang duduk di sampingnya, berusaha membuat anak itu lebih tenang karena detak jantungnya terdengar cukup cepat.

Lelang berjalan dengan teratur. Banyak porselen yang dilelang di urutan awal. Porselen berukir mawar merah, porselen burung merak, porselen ukiran huruf- huruf kanji. Tapi bukan porselen- porselen itu yang mereka cari.

Dengan hati- hati Kang Woo menunjukkan pada Kwon Joo sebuah foto dari ponsel yang ia terima di hari pertama mereka tiba. “Hanya mengingatkan seandainya kau lupa benda apa yang kita incar,” bisik Kang Woo di telinga Kwon Joo.

Vacation UndercoverOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz