10 Looking for a Quiet Trip

55 13 7
                                    

"Ada makanan yang sedang kau inginkan?" Kwon Joo bertanya lembut pada Miyuki yang berjalan di sebelahnya sambil memainkan ujung roknya sendiri. Anak itu tidak mengatakan apa- apa sejak mereka keluar dari rumah sakit, jadi Kwon Joo berusaha memancingnya untuk bicara.

"Apa saja," jawab Miyuki tanpa ekspresi, berjalan dekat di sebelah Kwon Joo. "Apa saja yang Eomma pilih, aku setuju."

Secara terang- terangan Kang Woo menghela napas berlebihan. "Astaga. Biar aku yang pilih kita makan apa–"

"Do Timjang-nim," Kwon Joo menyela dengan suara tegas, membuat Kang Woo sedikit tergidik. "Biarkan Miyuki yang pilih makan siang kita hari ini. Anda bisa memilih menu makan malam."

Miyuki tersenyum lebar, menggenggam tangan Kwon Joo dengan erat hingga pandangan Kwon Joo terarah padanya. "Sushi?"

Dengan senang hati Kwon Joo menganggukkan kepalanya.

-----

Setelah makan siang yang menyenangkan di sebuah restoran rumahan di dekat rumah sakit, mereka bertiga keluar dari restoran sambil menatap sekeliling. Saat ini udara sudah menjadi lebih dingin, langit sedikit mendung, dan orang- orang sudah mulai mengeluarkan payung masing- masing dari tas mereka.

Kwon Joo menggenggam tangan Miyuki dengan lembut, berhati- hati supaya anak itu tidak terkejut dengan sentuhannya. Ia berpikir anak itu tidak akan mau balas menggenggam tangannya, tapi rupanya tidak begitu. Miyuki memegang tangan Kwon Joo erat- erat.

Rombongan orang berpakaian rapi tiba- tiba berjalan cepat melawan arah, hingga tidak sengaja menabrak Miyuki karena gadis itu sangat mungil. Setelah ditabrak oleh orang tidak dikenal, Miyuki makin mengeratkan genggamannya pada Kwon Joo. Sepertinya ia sangat ketakutan hingga tidak sadar Kwon Joo sedang bicara padanya.

"Miyuki," panggil Kwon Joo, mengamati ekspresi anak itu yang memucat dan mendengarkan detak jantungnya meningkat cepat. "Kau baik- baik saja?"

"Bisakah kita ke tempat yang sepi?" Miyuki bertanya sambil menatap Kwon Joo, bibirnya bergetar. "Aku tidak suka keramaian."

Sebelum Kwon Joo menjawab, Kang Woo sudah mendahuluinya. "Kalian benar- benar seperti ibu dan anak. Sama- sama tidak menyukai keramaian. Ikuti aku."

Kwon Joo merasakan Kang Woo menarik tangannya dan mereka berjalan melewati orang- orang dengan cepat. Dengan satu tangan menggenggam tangan Kang Woo dan tangan lainnya menggandeng Miyuki, Kwon Joo berjalan cepat mengikuti langkah Kang Woo. Setelah beberapa saat, mereka tiba di sebuah jalan kecil yang jauh lebih sepi daripada jalan yang barusan mereka lewati.

Di sini hanya ada rumah- rumah penduduk, sangat sedikit toko, dan bukan tempat yang sering dikunjungi oleh turis, sehingga sangat tenang dan sepi. Berusaha untuk tidak kelihatan perhatian, Kang Woo mencuri- curi pandang pada Miyuki, yang sekarang sudah menarik napas lega dan sedikit tersenyum pada Kwon Joo.

"Tunggu sebentar di sini," Kang Woo memberitahu Kwon Joo dan Miyuki, lalu berjalan cepat ke sebuah jalan lain yang lebih sempit, menghilang dari pandangan.

Melihat Kang Woo berjalan meninggalkan mereka tiba- tiba membuat Miyuki merasa takut. Ia memegangi tangan Kwon Joo erat- erat. "DIa pergi kemana?"

"Aku tidak tahu," jawab Kwon Joo, mengelus kepala Miyuki dengan lembut sebagai usahanya menenangkan anak itu. Ia bisa mendengar kepanikan dari nada suara anak itu dan detak jantungnya yang semakin cepat. "Ia akan segera kembali."

Beberapa menit kemudian, Kang Woo kembali, dengan wajah penuh perhitungan. Ia berjalan mendekati Kwon Joo dan Miyuki. "Aku sudah tahu tempat yang cocok untuk kita kunjungi."

-----

Membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan bus menuju tempat yang diberitahukan oleh Kang Woo, dan dalam perjalanan Miyuki tertidur. Anak itu berbaring dengan kepala di pangkuan Kwon Joo, meringkuk dengan nyaman sambil memegangi saku jaket yang dikenakan oleh Kwon Joo.

Vacation UndercoverWhere stories live. Discover now