2. Hedera helix

414 68 8
                                    

Ivy•fidelity, marriage, wedded love and friendship•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ivy
fidelity, marriage, wedded love and friendship•

"Ada banyak cara untuk mengekspresikan cinta, salah satunya cukup menatap saja."

🌸🌸🌸

Terkadang ada beberapa waktu aku tak ingin menjadi seorang wanita. Terutama ketika harus menjalani yang namanya menstruasi. Keram di sekitar pinggang cukup menganggu. Rasanya begitu sakit hingga aku memutuskan untuk tidak bekerja. Tadi malam adalah bagian terparahnya. Bahkan hingga aku merasa sedikit demam. Namun, bagian terbaiknya adalah tahun ini aku tidak melewatinya sendirian.

Kali ini ada seseorang yang menyiapkan air hangat, kompres dan bahkan camilan kesukaanku. Padahal aku yakin orang ini pasti lelah sepulang kerja, tetapi ia tetap merawatku sepenuh hati. Melihatku terbaring di sofa seperti mayat, ia langsung menampilkan raut khawatirnya. Ia nyaris lupa mengganti pakaiannya jika saja tidak kuingatkan.

Pagi ini kutemukan tangannya yang masih menempel dengan kulit perutku, sementara nafas hangatnya menyerbu tengkukku. Sedikit membuatku merinding. Aku baru menyadarinya, kami tertidur dengan posisi ini semalaman?

"Na ...."

Sebenarnya aku tidak berniat membangunkannya, tetapi jarum jam menunjukkan permusuhannya. Ini sudah bukan waktunya untuk tidur. Kalau kata ayam, "Bangun, atau kupatok rezekimu." Oke, imajinasiku cukup sampai di sini.

"Bentar lagi. Bangunin aku sejam lagi."

Aku menghela napas panjang. Ada dua hal yang sangat melekat padanya; makan dan tidur. Jika sudah tidur, kemungkinan besar untuk membangunkannya sangat sulit, kecuali ia berinisiatif sendiri untuk bangun. Bahkan jika telinganya didekatkan dengan pengeras suara. Apalagi alarm, sangat tidak berguna.

"Kebiasaan, deh. Ya udah kalau gitu, biarin aku bangun, dong."

Nasa adalah Nasa. Mr. My Way-ku. Dia tidak melepaskan pelukannya, bahkan lebih erat.

"Masih awal banget, Sya. Aku tau."

"Na, mau bikin sarapan, ih ...."

Aku sudah memikirkan menu sarapan pagi ini. Smoothie sayuran sepertinya oke. Walau kuakui, sepertinya aku tak akan memakannya. Kecuali jika Nasa memaksa, pastinya.

"Nanti aku aja." Nasa masih keukeuh. Baiklah. Sepertinya aku tidak punya pilihan. Lagipula jika dipikir-pikir, sarapan buatanku akan kalah jauh dari miliknya. Bahkan diriku sendiri ragu akan rasanya. Breakfast ala Nasa selalu menjadi yang terbaik.

Sunset Butterfly 🦋Where stories live. Discover now