Banyak cerita dan teka teki.
Terlalu keseringan dalam menghadapi semuanya dengan diam dan memendam rasa sakit yang tak pernah sirna. Merasa iri di saat orang orang ada di fase bahagia tiada Tara. Memaklumi perilaku dan sikap yang seperti hewan lia...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Terimakasih atas luka dan juga hinaan yang telah kalian lontarkan kepadaku." -Gabriel syira Gracia
______________________________________
🙇🙇🙇
Kejadian kemarin mampu membuat gadis itu tak bisa tidur, mengingat dengan jelas keadaan dan ketakutan yang ia rasakan di tempat dan ruangan yang kotor itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Syira menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Berbaring tengkurap dan memeluk boneka beruang besar dengan erat. Menangis tanpa adanya suara. Batinnya bergerumuh sakit.
Matanya memejam, air matanya terus saja mengalir. Perlahan lahan tangisnya mereda matanya tertutup deru nafas panjangnya menyapu bersih permukaan wajah boneka beruang itu. Syira tertidur.
🐻🐻🐻
"Anjer,gua gak nyangka kalo syira segila ini"
"Bangkee, pinter sihh tapii sayang harga diri gak punya"
"Jijik gua liatnya,cuihh"
Seluruh siswa membicarakan Syira merendahkan dan memandang dirinya jijik, rendah, jalang.
Syira yang tidak tau apa apa, hanya berjalan menunduk sampai akhirnya seseorang dengan sengaja menabrak lenggannya dengan kasar hingga syira terjatuh
"Akhh"
"Eh ada jalang ni"
"Gimana kabarnya hm?"
"Nikmat gak?"
Suara itu mampu membuat syira bingung, apa ini?
"M-maksud kamu?" Suara syira terbada bada. Tidak mengerti dengan situasi saat ini.
"Alahh isi ngeles lagi, harga diri Lo ternyata semurah itu?" Suara tawa menggema begitu saja. Kini syira di tertawai satu sekolah. Membuat syira tak terima dan berdiri memposisikan dirinya di depan wanita itu.