Bab 2

1.1K 90 7
                                    

Ketika Raditya, Joe, dan Erlan selesai makan, Raditya pergi meninggalkan Erlan dan Joe. "Erlan, kamu bayarin ya punyaku, Aku kesana dulu."

Erlan mengangguk, padahal makanan yang Raditya makan jauh lebih banyak di bandingkan Joe dan Erlan. Joe hanya menggelengkan kepalanya, Erlan nampak biasa saja. Karena kesal melihat tingkah Raditya Joe berbicara. "Kok kamu mau aja sih bayarin makan dia sebegitu banyaknya?"

"Udah gak apa-apa kok kak, lagian aku seneng kok bisa bayarin makannya." sahut Erlan.

"Tapi Erlan, kalau di biarin lama-lama ngelunjak itu anak." seru Joe.

"Ya sudah, aku bayarin punya kak Joe sekalian yah." ujar Erlan.

"Gak usah, aku bayarin punyamu dan aku aja. Punya dia kamu bayar sendiri sana," ujar Joe. Meski marah-marah dan kesal, tapi Joe tetep baik.

Erlan hanya tersenyum dan langsung membayar makanan mereka. Setelah itu Joe dan Erlan kembali ke kelas mereka, saat berada di dalam kelas Joe berbicara. "Erlan, kamu yakin mau berpacaran dengan Raditya?"

"Iya, soalnya aku menyukainya sejak lama." sahut Erlan.

Joe hanya mengangguk, kemudian jam pelajaran berikutnya di mulai. Raditya juga sudah masuk kedalam kelas, semua murid memulai aktivitas belajar dengan tenang hingga jam pelajaran terakhir selesai. Semua murid berhamburan pergi keluar dari kelas, Raditnya menghampiri Erlan. "Er, aku antar kamu pulang yuk."

"Gak usah kak, aku pulang sendiri aja. Kan Kak Raditya mau ada acara sama temen-temennya," Ujar Erlan.

"Ya sudah kamu hati-hati ya." sahut Raditya.

Erlan mengangguk, lalu Raditya pergi meninggalkan sekolah. Joe berbicara. "Mau pulang bareng aku gak?"

"Sebenarnya aku mau mencari kosan kak, tapi dimana ya?" ujar Erlan.

"Ayo kos di tempat aku ngekos aja, murah dan gak mahal kok." seru Joe.

"Ayo... Aku mau disana aja." ujar Erlan.

Joe mengangguk lalu membawa Erlan dimana Joe tinggal. Joe mengendarai sepeda motornya, Erlan di bonceng oleh Joe. Mereka berdua pergi meninggalkan sekolah, tidak lama kemudian mereka sampai di tempat yang di bicarakan Joe tadi. Joe mengantar Erlan bertemu dengan Pemilik kos itu, Joe menyapa ibu kos. "Selamat siang nyonya yang cantik, nyonya ini ada yang sewa kamar kost."

"Ooooh anak ganteng... Ada ada yang kosong satu kebetulan sudah saya bersihkan, eh jangan panggil nyonya. Panggil ibu saja ya..." seru ibu kost.

Erlan dan Joe di bawa ibu kost ke kamar yang kosong itu, kamar Joe dan Erlan bersebelahan di lantai Atas. Itu adalah kos khusus laki-laki, dan semuanya yang ngekos disana adalah anak sekolah dan anak kuliahan. Tidak ada yang pekerja kantoran, Dan semua disana berteman baik dengan Joe. Ibu kos berbicara. "Maaf siapa namamu nak?"

"Saya Erlan bu, satu sekolah dengan Joe." sahut Erlan.

"Baiklah, nak Erlan ini kamar kamu ya..." seru ibu kos.

"Erlan langsung tinggal malam ini, Erlan transfer ke ibu sekarang ya." ujar Erlan.

"Baiklah, ya sudah ini QR saja ya." ujar ibu kos.

Erlan mengangguk, Erlan sudah membayar biaya kosnya. Lalu seseorang menelpon Erlan kalau baju dan barang-barang yang ia perlukan sudah sampai di kos itu. Supir dan Body Guardnya yang mengantarkan, lalu Erlan langsung pergi mengambil barang-barangnya. Saat Erlan Naik lagi ke kamarnya dan membawa dua koper baju, satu koper keperluan sekolahnya, satu lagi adalah stok makanannya untuk satu bulan. Setelah Joe berganti pakaian, Joe langsung mampir ke kamar Erlan. Saat melihat koper dan barang-barang yang banyak Joe heran dan bertanya. "Sejak kapan kamu mengambil barang-barangmu? Perasaan tadi tidak bawa apa-apa?"

BL- HURTWhere stories live. Discover now