🌻 Episode 04

422 49 8
                                    

"Udah kapok?" tanya (M/n)

"Udah kanjeng" jawab Toru

"Mau bolos lagi?" (M/n) bertanya kembali kepada Toru

"Enggak kanjeng" jawab Toru

"Baguslah, ampuh juga sapu Ibu Kantin ini" ucap (M/n) memutar-mutar sapu yang ia pegang.

"Disini dulu, nanti Kairi dateng buat ngobatin kepala lu"

"Elu mau kemana?" tanya Toru

"Balikin sapu" teriak (M/n) yang sudah melangkah jauh meninggalkan Toru dengan dahi yang terluka di UKS.







5 menit kemudian Kairi datang menatap malas ke arah temannya ini, Toru sendiri hanya nyengir dengan tampang tidak berdosa. Segera Kairi mencari kotak P3K untuk mengobati luka Toru.

"Nyoba bolos?" tanya Kairi saat menuangkan alkohol ke kapas

"Iya, tapi langsung di ulti sama (M/n) hahaha, dasar Ketua OSIS" jelas Toru

"Udah tau yang ngawas keliling hari (M/n), masih nekat ae" ucap Kairi

"Ya gue gak tau kalau dia yang ngawas keliling"

"Kalau bolos mending waktu anggota OSIS lain yang ngawas keliling. Jangan bolos waktu (M/n) yang jadi pengawas keliling. Sapu keramat Ibu Kantin siap melayang" jelas Kairi

"Iya iya gue tau, lu tampang baik tapi ngajak sesad ya" ucap Toru pada Kairi

"Gue bukan mau nyesadtin elu buat bolos, cuman ngasih peringatan aja. Lebih baik jangan bolos udah kelas 12, bentar lagi lulus"


























🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️

Sore yang cerah (M/n) pergi jalan-jalan menikmati ramainya Kota Tokyo. Mengenakan celana panjang motif kotak-kotak, kaos putih polos dengan jaket berwarna merah, sepatu bertali berwarna coklat muda.

Angin sore menerpa surai kuning acak-acakan. Senyuman manis terukir diwajah pria manis itu, membuat orang-orang disekitar nya terpesona begitu juga pria ini.

Mengenakan pakaian serba hitam, dengan syal putih bergaris hitam, mengenakan kalung dan kacamata, sepatu bot setengah betis bertali.

Pria itu terus memperhatikan gerak-gerik (M/n) dibalik kacamata nya. Ia juga mengikuti kemana pria manis itu pergi. Hingga berhenti di sebuah apotek kecil, (M/n) masuk ke dalam untuk membeli sesuatu.

Tak butuh waktu lama pria itu menunggu,  (M/n) pun keluar dengan memasukan obat yang ia beli di saku jaketnya. Langkahnya terus berjalan memasuki toko makanan dan minuman yang ia temui.

Dan kini sampai di taman bermain, duduk di salah satu bangku. (M/n) begitu menikmati Taiyaki isi coklat yang ia beli dan juga melihat anak-anak yang tengah bermain.

"Tidak lelah mengikuti ku hm?" tanya (M/n) pada pria yang duduk di kursi sampingnya.










Pria yang mengikuti (M/n) sedikit terkejut. Lalu ia menoleh ke samping, melihat (M/n) yang tersenyum sambil menyodorkan Taiyaki kepadanya.

"Terima kasih, kau mengetahui keberadaan ku ya"

"Aku bahkan sudah sadar dari awal, kalau tidak salah kau pendeta baru itu kan?" tanya (M/n)

"Benar, apa Pak Miguel yang memberitahu mu?"

(M/n) mengangguk. Ia melirik ke arah pria itu, ia kembali bertanya.

"Apa itu kacamata khusus?" tanya (M/n)

"Iya, kacamata untuk melihat kutukan"

"Begitu sama seperti Maki-senpai. Ah aku hampir lupa, sebelumnya kita belum berkenalan. Namaku Asaka (M/n), panggil saja (M/n)" (M/n) mengulurkan tangan setelah memperkenalkan diri

Sunflower {Record of Ragnarok x Male Reader}Where stories live. Discover now