17. Mudik💉

7 2 1
                                    

Sudah masuk sepertiga akhir bulan ramadhan. Yang ada di benak mahasiswa sekarang tentulah pulang ke kampung halaman. Rektor sudah mengeluarkan surat edaran terkait libur lebaran yang akan dimulai H-4 dan berakhir H+6 lebaran.

Teman sekelas Cinta juga saling bertanya kapan pulang, apakah udah beli tiket atau belum. Buat yang rumahnya masih di sekitar Jawa Tengah, rata-rata pulang motoran, tapi ada juga yang dijemput keluarga. Buat yang di luar Jateng, udah pada dapet tiket pulang. Yang di luar Jawa malah ada yang nggak pulang saking mahalnya tiket.

"Cin, lo pulang kapan?"

"Kagak pulang, Kak."

"Temenin gue nyari oleh-oleh, ya?"

"Mau kapan, Kak? Hari terakhir kuliah gue udah ada rencana nganterin Sofia ke stasiun."

"Hari sebelumnya, deh. Kalau nggak besok paginya juga masih nyandak. Gue pulang H-4 malem, kok."

"Tapi naik motor aja gapapa kan, Kak? Kalau jadi H-4, mobilnya dah dibooking Mas Lintar buat nganterin temennya ke bandara."

"Rapopo. Gue yang nyetir, kok. Lo nemenin aja."

"Nggak pulang bareng ayang, Kak?"

"Dia kuliah hari terakhir langsung bablas pulang, Cin."

"Kirain pulang bareng." Cinta nyengir, ingin menggoda Dea.

"Beda arah mudik, njir. Dia mudik ke Jatim, gue mah ke Serang."

"Dan gue tetep di Semarang. Lebaran tahun depan pun gue juga nggak balik Jakarta, giliran kumpul di Salatiga."

"Haha ... semangat. Entar deh libur semester kita agendain pulang bareng lagi."

***

Kuliah hari terakhir sebelum lebaran.

Sepulang kuliah, Cinta dan Lola ikut mampir ke kost Sofia, mau mengantar Sofia mudik. Hari ini Lola sengaja nggak bawa motor biar sekalian dianter Cinta setelah dari stasiun.

"Berangkat jam berapa, Sof?"

"Jam empat aman nggak, ya?"

"Lewat jalan biasa insyaallah lancar, Sof. Tol malah mulai macet."

"Yaudah, lewat kota aja, Cin. Berangkat setengah empat aja, deh. Takut kalau macet. Gapapa nunggu lama di stasiun daripada mepet malah panik."

"Woke."

"Nah, lanjutin packing lagi, Sof."

"Udah kelar, kok."

Sembari menunggu, mereka rebahan bentar. Sofia berusaha tetap terjaga biar nggak telat ke stasiun.

Adzan asar berkumandang. Mereka bergantian salat. Kemudian Cinta turun duluan memanasi mobil. Lola membantu Sofia memastikan nggak ada barang tertinggal.

Perjalanan ke stasiun ditempuh kurang lebih setengah jam. Jadwal keberangkatan kereta Sofia jam setengah enam. Tapi untuk mengantisipasi kemacetan di masa mudik, mereka berangkat lebih awal.

***

Semalam, sepulang dari stasiun, Cinta langsung tidur. Pagi ini, Cinta udah nongkrong di kamar Dea, menunggu Dea selesai berdandan baru berangkat berburu oleh-oleh.

"Kita mau ke mana, Kak?"

"Ke Ungaran dulu, baru ke Pandanaran."

"Buset, mencar jauh."

"Nyokap request tahu bakso. Pusatnya yang enak kan di Ungaran, mau nggak mau gue beli di sana. Gapapa, sekalian jalan-jalan."

Setelah berdandan, Dea langsung ke parkiran, sementara Cinta kembali ke kamarnya sebentar, mau ambil helm. Parkiran kost terlihat lebih lengang karena banyak yang sudah pulang.

Kala Cinta Memilih CintanyaWhere stories live. Discover now