"Panggil saja Clara nona"kata Clara menjawab kebingungan zahra

"Ah yah nona clara"zahra mengangguk lantas tersenyum kecil, setelah nya hening

"Apa nona mengenal wanita bernama isna?"Clara bertanya memecah keheningan

"Kak isna? Atara Misna?"tanya zahra memperjelas

"Benar! Apa anda mengenal nya?"tanya clara setelah mengangguk antusias

"Kenal, kami cukup dekat nona. Ada yang bisa saya bantu?"tanya zahra membuat clara berpikir sejenak

"Tidak usah nona, saya akan mencari nya sendiri"tolak clara membuat zahra mengangguk tak memaksa, namun masih heran ada yang mencari isna

"Sepertinya nona clara bukan karyawan disini?"tanya zahra, terlihat clara mengangguk

"Benar sekali nona! Saya utusan dari Altares Group's di perintah untuk mencari nona isna sebab beberapa hari tidak menangani projek yang telah disepakati"jawab clara menjelaskan tujuannya

"Dia tidak bekerja dengan baik?"tanya geo menengok ke belakang sedikit

"Tidak pak! Bukan seperti itu. Kami dari pihak perusahaan hanya ingin menanyakan apa ada hal yang membuat beliau tidak menangani projek kami. Nona isna bekerja cukup baik di perusahaan kami"sargah clara menatap sejenak punggung geo

"Atas dasar apa nona mencari nya kemari?"tanya geo setengah bingung, sebab jika menangani projek karyawan mereka tidak akan berangkat kerja ke prusahaan ini melainkan langsung ke tempat perusahaan kerja sama dari rumah mereka

"Saya sudah ke rumah nya namun kata tetangga nya nona isna berangkat kerja kesini pak"ujar clara menjelaskan membuat geo mengangguk

"Kak isna bakal kena sanksi tidak?"tanya zahra dengan cemas membuat clara merangkulnya lalu tersenyum menenangkan

"Ini belum termasuk kedalam kesalahan dan teguran, nona tidak perlu khawatir"ucap clara menenangkan

"Ruangan kak isna di lantai dua nona"beritahu zahra membuat clara mendelik kecil

"Ah ini sudah lantai tiga"gumam nya pelan melihat sekeliling setelah pintu lift terbuka

"Maaf saya tidak memberitahu sejak awal"ucap zahra tak enak

"Ah tidak apa-apa nona. Saya duluan"pamit clara lalu setelahnya tak terlihat setelah pintu lift tertutup

"Apa nona isna punya masalah dengan perusahaan pak vano?"tanya geo memasuki ruangannya masih diikuti zahra dibelakangnya

"Tidak pak. Hanya saja ada sedikit kesalah pahaman di masa lalu dulu"jawab zahra lalu ia menyibukan diri dengan ipad yang senantiasa ia bawa guna melihat jadwal hari ini

"Hanya ada beberapa pekerjaan nona"ucap geo melirik zahra yang sedang serius membaca jadwal pekerjaan nya

"Benar pak"ucap zahra menyetujui

"Pak rizky, apa anda ingin coklat panas?"tawar zahra setelah menaruh ipad nya lalu melirik rizky yang senantiasa berdiri disamping kursi geo

"Bol-"

"Nona tidak menawari saya?"potong geo membuat zahra mendelik

"Saya bertanya karena melihat raut pak rizky yang terlihat lelah pak"jawab zahra tak nyambung

"Saya juga ingin coklat panas nona"pinta geo membuat zahra mengangguk kecil

"Tunggu sebentar"ucapnya sebelum melangkah kan kakinya keluar ruangan

"Apa dia memang se-care itu dengan orang lain?"tanya geo setelah melihat zahra menutup pintu ruangannya

"Benar pak, ia bahkan sering bertanya apa saya sudah sarapan ketika berpapasan di area kantor"jawab rizky masih dengan posisi awalnya

"Dia cocok menjadi ipar aisyah bukan?"tanya geo membuat rizky membelalak

"Anda menyukai nya pak?"tanya rizky dengan terkejut

"Tidak"

"Tahu"jawab geo memelankan kata terakhir

"Bapak harus gerak cepat karena banyak yang mengagumi nona zahra pak"saran rizky membuat geo hanya memandang pintu ruangannya dengan kosong

'Termasuk saya' tambah nya dalam hati

"Menurut kamu seperti apa rasa suka itu?"Tanya geo membuat rizky menerawang jauh

"Rasa suka? Seperti saat bap-"

"Coklat panas datanggg"ucap zahra antusias memasuki ruangan membawa nampan berisi tiga buah cangkir berisi coklat panas buatan nya

"Silahkan dinikmati pak"kata zahra menaruh satu persatu cangkir di meja depan sofa membuat kedua pria itu beranjak duduk didepan minuman masing-masing

"Terimakasih nona"ucap rizky membuat zahra mengangguk

"Kamu sudah pantas menjadi istri"kata geo setelah menyeruput cairan coklat di cangkir miliknya,membuat zahra tersedak coklat panas yang sempat di sruputnya

"Istri?"ulang zahra dengan wajah panas

"Istri saya lebih tepatnya"ujar geo memperjelas, membuat dua orang lainnya terdiam kaku



To be continue...


Helow^^

Gimana part kali ini???


See you next part guysss 🤜🤛

My CEO [Perfect Imam] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang