Bocil Selokan

7 3 0
                                    

Hallow!

|Let's Reading|

"Kak kayanya bang Aska suka deh sama lo."

Belova yang mendengar ucapan Bevaro yang kesekian kalinya hanya bisa mendengus. Mana ada suka? orang Aska biasa aja ngga kelihatan kek orang suka, tapi kadang sih dia sering kali mergokin Askary yang selalu ngeliatin dia.

Tapi ngeliatin bukan juga suka kali, mungkin dia cuma pengen liat atau hanya sekedar kagum apa gimana. Yakali seorang  Askary kalem aduhai menyukai ia yang merupakan titisan Reog.

"Lo gamau gitu punya pacar?."

"Lo ngga kasian sama mama papa yang pengen mantu cakep kek bang Aska?."

"Apa jangan-jangan lo udah ada cowo kak?." ucap Bevaro sambil menatap kearah pintu utama.

Orang tua mereka berdua memang sedang keluar sedari tadi pagi sampai sekarang ini. Oleh karena itu Bevaro menunggu orang tuanya pulang untuk meminta izin langsung karena ia akan pergi keluar.

"Gue aja kadang mikir. Lo cantik tapi kenapa gaada cowo yang mau deketin lo? heran gue." 

"Jahat si lo, kek lampir. Makanya semua cowo pada takut."

Belova hanya menganggap semua perkataan Bevaro hanya angin was-wus, ia sangat lelah mendengar tausiah Bevaro yang tiada hentinya selalu menceramahinya.

Yang begini lah yang begitu lah. Bevaro itu memang kalem jika diluaran, ia terkesan cuek dan jarang berbicara tapi.. jika didalam rumah... hm jangan ditanya, seperti ini lah wujud aslinya.

"Kak lo ken─"

Jengah dengan semua ceramahan Bevaro, Belova menutup telinga nya menggunakan headset.

"Gue pusing ya Bev. Lo kalo mau ceramahin gue entaran aja, gue males."

Melanjutkan bermain game fashion designer, Belova tiduran sambil tengkurap menghiraukan Bevaro yang menatap nya sambil berjulid.

"Dih.. bagus lo begitu?." dengus Bevaro melihat tingkah Belova.

"Dikasih tau tidak mau mengerti!."

"Dah lah gue mau main deh. Percuma disini gaada yang mau dengerin gue."

Sepeninggalan Bevaro untuk pergi main, sekarang Belova jadi memikirkan ucapan Bevaro tadi.

"Gue terlalu jahat ngga sih sama dia? emang iya sih."

"Tapi anehnya tuh.. pas gue ngeliat dia suka kek deg-deg an. Kenapa coba?." 

"Tapi kalo udah jauh biasa aja kadang."

"Lah anjing gimana sih?! sebenernya gue kenapa sih bangsat?."

Menggaruk samping kepalanya ia jadi bingung sendiri. Dibilang suka tapi kek kadang biasa aja, tapi kalo dideket dia kerasa jantung jj an.

"Tau ah gue mau beli bakso."

Berdiri dari tengkurapnya Belova berjalan menuju depan rumahnya.

"Tumben bakso pak Min ngga lewat, biasanya nangkring didepan." berjalan sambil menutup pagar rumah.

Saat akan melanjutkan langkahnya untuk mencari bakso yang biasanya menjadi langganannya, Belova di kagetkan oleh suara.

Belove first AskaryWhere stories live. Discover now