Kue bolu pandan

7 3 0
                                    

| Let's Read |

"Kue dari siapa mbak Ani?"

"Saya ndak tau buk, tadi saat saya baru pulang kepasar udah ada diatas meja makan. Mungkin milik mbak Belova."

Mama Ririn yang melihat kue bolu pandan itu pun sedari tadi mengiler, keknya dia tau bolu itu dari siapa? kan yang pernah memberinya bolu juga itu Askary calon mantunya.

"Mbak Ani tolong ambilin pisau ya."

"Iya buk."

Mbak Ani pun mengambil pisau untuk memotong bolu pandan yang masih wutuh itu.

"Ayo mbak cepet, saya sudah ngga sabar. Ngiler jadinya. Oh iya, bapak udah pulang apa belum."

"Ini buk, belum pulang. Mas Bevaro juga belum pulang latihan, mungkin habis ini."

Mama Ririn pun mengambil pisau yang tadi mba Ani berikan padanya. "Makasih ya mbak."

"Nggeh buk. Saya kebelakang dulu beresin belanjaan."

"Iya mbak Ani, ini dimakan ya."

"Loh buk." ucap mbak Ani saat mama dari Belova tersebut memotong kue lumayan besar kepadanya untuk ia makan katanya.

"Udah.. apasih mbak Ani, kalo kurang ambil lagi aja ya."

"Aduh buk, terimakasih banyak. Saya permisi." yang di angguki mama Belova sambil mengelus punggung mbak Ani.

Beberapa menit berlalu, Bevaro datang berbarengan dengan sang papa. Tapi sang papa tengah memarkirkan mobilnya di garasi mobil.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam, mana papa?"

"Masih didepan ngeparkir. Wihh ada kue nih."

"Heh! mandi dulu sana, sekalian makan malem habis ini. Panggil juga kakakmu dari tadi ngedekem aja dikamar."

"Ah mama ngga asik." ucap Bevaro menaiki tangga menuju kamarnya.

"Ga asik ga asik dikira ini temenmu apa?!."

Sang mama berjalan kedepan untuk menyambut sang suami yang tengah melepas kaus kakinya dan mengambil jas kerjanya juga.

"Langsung mandi ya pa, habis tu kita makan malam." ucap sang mama setelah mencium tangan sang suami.

"Baru juga dateng disuruh mandi aja."

"Udah deh nurut sama istri."

"Iya-iya."

Sepeninggalan papa untuk mandi dan mama menyiapkan pakaian untuk suaminya. Berbeda dengan Belova yang sedang chatingan dengan Megan membahas tugas besok.

Megan.
| Ih njir gmn ye tgsnya

| zulit dimengerti, smga harimu
ngga ada harinya.

Anda
lo pikir gue phm? |

Megan.
| ngelu pol ngerasakno koe

| Uda jmblo banyak tgs

| kdg disitu saya merasa sedih

Anda
lo coba tanya si caper |

lo jg jomblo ya setan |

Megan.
| si piona? yakali cug dia aja
medit.

| heran gue sm tu cewe jadi"an
medit kok mendarah daging

Saat asik chattingan ia dikaget dengan gedoran pintu yang tidak manusiawi.

Brak!!!

Tok!!

Brakk!!!

"Anjing Bevaro! apaansih lo!" ia pun beranjak dan membuka pintu dengan sekali tarikan.

Dukh!!

"Akh! sakit kak sakit!"

"Bodo amat ya setan! lo ngagetin gue!"

Dukh!! Dukh!!

"Sakit anjir."

"MAA!! BELOVA MUKULIN AKU!!" teriak Bevaro.

Memang Belova sekarang tengah membawa raket nyamuk dan memukuli badan Bevaro.

"BELOVA! BEVARO! CEPET KEBAWAH!! KITA INI NUNGGU KALIAN!!" teriak mama sambil mengangkat centong nasi tinggi-tinggi.

"Awas lo!" tudingnya menggunakan raket nyamuk.

"Iyaa maa!!." keduanya menuruni tangga dengan Bevaro mengelus lengan dan punggungnya yang sakit banget. Mukulnya gamain-main lagi.

"Lama bener!" ucap mama sambil mengambilkan nasi kepiring mereka.

"Kakak tuh kdri. Kekerasan dalam rumah ini."

"Udah Bev makan jangan bikin gara-gara deh kamu. Demen banget ngejailin kakaknya."

Mereka pun makan dengan tenang dan sesekali membahas sekolah kedua anaknya.

"Bel kuenya ini dari mantu mama ya?" ucap Ririn sambil memakan kue bolu pandan itu dikursi ruang keluarga.

"Hmm."

"Enak banget loh Bel, mama jadi pengen belajar sama mamanya Askary. Terus mama buat tiap hari kalo udah bisa."

"Enak kan pa?" tanya mama kepada papa yang makan juga disebelahnya.

Mereka menikmati bolu tersebut sambil menonton televisi. Dan sesekali membercandai Belova tentang Askary.

"Ma adek mau main."

"Main sama siapa kamu?" tanya mama sambil menatap sang anak yang mengambil bolu tersebut.

"Enak banget."

"Sama temen biasanya lah."

"Tanyain bapakmu dulu, mama sih oke-oke aja. Asal ngga ngawur."

"Mau kemana kamu dek?" tanya sang papa sambil fokus ke televisi.

"Nongki-nongki pa, kalo ngga percaya wa aja temen-temen. Kalo ngga habis ini mereka adek suruh dateng buat jemput."

"Yaudah tapi jangan sampe jam 10, besok kamu sekolah."

"Siap bos."

Setelah Bevaro pergi, Belova pergi menuju kamarnya. Ia ingin rebahan rasanya nih badan pengen copot, apalagi nih kepala rasanya berat banget pengen dicopot tapi takut nyeremin. Ntar dikira Ivanna.

-☘️-

Jangan lupa vote dan komen,thankyou.

Belove first AskaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang