Warung anak muda

8 7 0
                                    

| LET'S READING |

Sesampainya Belova di tempat tujuan, ia tidak langsung menuju kesana. Kenapa? karena disana terdapat kaum adam yang tengah mengopi sambil berbincang seru.

Sementara ia bersembunyi dibalik pohon mangga itu sambil mengintip. Pikirannya mengatakan. 'Ayo Bel gas aja ngapain harus malu kan lo pake baju.' tapi menurut kata hatinya 'Jangan Bel ntar lo kikuk lagi disana terus malu-maluin kan lo bege.'

Jadilah ia sekarang masih betah dibalik pohon mangga tersebut. Udah malem terus dingin cuma pake tanktop dilapisin outer cream, ditambah lagi dibalik pohon mangga.

"Yaelah, tu cowo-cowo pada ngomongin apaansih kagak balik-balik."

Plak!

"Mana banyak nyamuk."

"Anjir, dahlah gue pulang aja. Dari pada badan gue bentol semua." ucap Belova sambil memutar arah untuk kembali kerumah.

Saat berjalan pulang, tiba tiba ia merasa ada seseorang yang menarik outernya dari belakang. Antara takut dan rada dag dig dug, ia terdiam sebentar sambil bengong.

"Ah, bangsat. Pasti gue mau dibegal ni." gumamnya lirih tanpa melihat kebelakang.

"Ada dua opsi. Pertama.."

"Antara gue mau dibegal."

"Opsi kedua.. ya.. ya gu-gue dicegat mbak kunti." lirihnya yang sangat lirih, karena ia itu penakut jadi tidak berani macam-macam atau untuk sekedar lari.

Sementara orang itu melihat keterdiaman orang didepannya. Askary pun menukikkan alis bingung, Ya dia Askary Rajafa Mahendra.

Nanti kita bahas seorang Askary Rajafa Mahendra.

"Sorry. Jedai lo jatuh."

Mendengar suara halus tersebut, Belova yang sebelumnya menutup mata langsung terbuka lebar tapi tetap pada posisinya masih membelakangi orang tersebut.

"Jedai lo." ucapnya lagi.

Belova masih tetap diposisinya tidak membalas dan tidak menatap orang tersebut ia masih takut, takut jika dibelakangnya bukan manusia. Bisa saja kan kuntilanak menjelma jadi lelaki?.

Sedangkan Askary yang melihat Belova masih diam ditempatpun mendengus. Ia membalikkan badan Belova secara paksa dengan memutarnya menghadap kearahnya.

"Nih pun──"

"Eh tunggu... bukannya lo──"

"──Adik kelas gue?." lanjutnya.

Setelah Belova dibalikkan badan secara paksa dan mendengar kalimat tadi, spontan ia menatap orang didepannya sambil mengerjap ngerjapkan mata.

"Ha──"

"Lo adik kelas gue?" ulang Askary tanpa sengaja menggoyangkan bahu Belova.

Belova masih diam sambil menatap orang didepannya. Ia melihat tangan lelaki itu yang bertengger manis dikedua bahunya sambil digoyangkan.

"Sorry.. gue ngga kenal lo deh mas." ucapnya dengan melepas tangan Askary dibahunya.

"Eh, sorry juga udah lancang pegang bahu lo. Gue ngga bermaksud." ucap Askary merasa tidak enak.

Melihat Askary menatapnya dan juga ia menatap juga jadilah mereka saling pandang dengan pikiran mereka masing-masing.

'So kenal lo mas, gue aja gatau lo siapa. Maen pegang aja, dikira gue chili-chilian apa?.' batin Belova terdalam.

Tak mengindahkan ucapan lelaki didepannya Belova mengambil jedainya yang berada ditangan kanan Askary.

"Thanks udah nemuin jedai gue." dan diangguki oleh Askary.

Lama mereka terdiam karena canggung, Belova yang ingin berpamitan pulang pun terjeda karena Askary mengatakan sesuatu lagi.

"Btw ngapain lo dibawah pohon mangga tadi?."

Belova yang mendengar ucapan Askary pun melotot kaget.

'Anjir dia tau gue dibawah pohon? mana lagi ngintipin cowo-cowo pada ngopi.'

"Gu─gue tadi tuh, a─nu.. itu.. duh apasih." gugup Belova karena ia lupa tadi mau ngapain.

"Gatau lo ngapain. Pokoknya gue liat lo dibawah pohon sambil digigitin nyamuk."

"Gue kira lo tadi──" Askary tak melanjutkan ucapannya.

"Ah iya, gue inget! tadi tuh gue mau kewarung, pas nyampe sana ternyata banyak cowo. Gue tunggu dipohon mangga sapa tau tuh cowo-cowo pulang, eh gataunya malah ngejagrak disana." dengus Belova.

Askary tersenyum melihat tingkah Belova yang tidak canggung dengannya. Biasanya perempuan jika baru kenal dengan seseorang akan jaim, dan mudah ilfeel tapi ini engga.

"Lo mau gue anter kewarung?"

-🍀-

Jangan lupa vote dan komen, thankyou.

Belove first AskaryWhere stories live. Discover now