CPS 10 || teman?

942 91 3
                                    

📖Happy reading📖




Sudah jam pulang sekolah dan sesuai yang dikatakan Kenzha tadi, Varez menunggunya di halte. Sebenarnya ia sudah menolak namun gadis itu bersikeras, karna lelah menanggapi ia pun tak sengaja meng iyakannya.

"Ck, mending gue pulang" keluh Varez kemudian melangkah pulang
 


"Vare@$$+#(#) $:#(bajsvsjamak"

Varez berhenti, ia menengok ke arah kanan dan kiri namun tak menemukan siapapun. Mungkin salah dengar, pikirnya. Pemuda itu pun melanjutkan jalannya, lagi lagi suara itu terdengar


"V4√~€£t|_|√\|¶|_|"



karna mengira itu hanya halusinasi Varez tetap melanjutkan jalannya, sampai suara tapak kaki dan teriakan cetar di samping telinga menghentikannya





"VAREZ TUNGGU!!! "



Sontak Varez menutup kedua telinganya dan menatap nyalang orang itu

"Gue ga budeg!! " sarkasnya, orang itu hanya cengengesan

"Hehe mangap atuh, abisan tadi gue panggil panggil lu kagak nyaut" Varez menatap Kenzha malas

"Mau kemana si?! "

"Ada lah, tempat spesial yang bagus pake banget" seru Kenzha

Varez dapat melihat ada kesedihan dibalik binar mata Kenzha

"Jadi? "

"Jadi...."

"ayo sekarang kita berangkat!!" Seru Kenzha bersemangat

°~~~~~~°



10 menit berjalan kaki dari sekolah, mereka sampai di sebuah tempat makan sederhana bernama "Warung cetar Mang Ujang"

"ngapain? " tanya Varez

"Makan dulu lah broder, tenaga gue terkuras karna jalan kaki tauu, gw kan remaja jompo" kesal Kenzha yang membuat Varez terkejut (biasa efek lelah dan pms:)

"Aduh neng sabar atuh, temen nya jangan dimarah marahin" tegur Mang Ujang sembari menyiapkan pesanan Kenzha

"Abisan keseul tau mang, Zha teh cape abis Piket" keluh Kenzha

"Hah? Piekuet? Neng Kenzha? Piekuet?! Neng teh abis kesurupan nya?" Tanya Mang Ujang tak percaya, pasalnya sejak kapan Kenzha yang tidak pernah piket sekarang malah piket?

"Heh Mang gini gini Zha teh juga pernah rajin ya!! "Bantah Kenzha

"Cuma pernah" gumam Varez

"Ihh harusnya lu dukung gue! "

"Udah neng nih mending makan aja" ujar mang ujang sembari menaruh 2 mangkuk mie ayam di meja

"Makasih mang" mang Ujang mengangguk lalu meninggalkan mereka berdua

Varez yang melihat Kenzha makan mendahuluinya pun turut memakan mie ayam di hadapannya. Tidak ada percakapan lagi diantara keduanya, hanya deru angin sejuk dan lalu lalang kendaraan yang menemani.

Cegan Preman Sekolah (Slow Update)Where stories live. Discover now