SMD 1

27 3 1
                                    

Pagi ini terasa membosankan, pertigaan dekat pusat perbelanjaan ramai pengendara yang diberhentikan oleh polisi karena melanggar aturan lalu lintas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Pagi ini terasa membosankan, pertigaan dekat pusat perbelanjaan ramai pengendara yang diberhentikan oleh polisi karena melanggar aturan lalu lintas.

Asap kendaraan ada dimana-mana, menambah pusing kepala karena kurang tidur.


Aluna berhasil sampai di kampus dengan sekotak susu UHT ditangan. Keadaan masih sepi, mungkin ia yang datang terlalu cepat atau memang teman-temannya yang malas bangun pagi.

Cepat-cepat gadis itu bergegas dengan membawa beban di pundak kiri, menggendong tas yang sebenarnya dari segi ukuran sangat minimalis.

Kondisi di lingkungan kampus barunya tentu saja sangat berbeda dengan lingkungan SMA. Sudah tidak Luna temui lagi para anak dajal yang berlarian saling mengejar satu sama lain dipagi hari memenuhi koridor sekolah demi mengganggu para pengguna jalan dengan sengaja.

Tepat seperti dugaannya, kelas pun masih sangat sepi. Demi memuaskan perut yang semakin perih, Luna melengang ke arah kantin yang berada tepat disamping lapangan utama kampus.


Sarapan bubur ayam mungkin akan enak, tapi sayang hanya ada nasi uduk disini, tetap lumayan untuk mengganjal perut.


"Hi, Aluna. Gue yang minta username instagram lo pas ospek kemarin, tapi belum sempet ngefollow karena lupa" sapa sebuah suara dari balik punggung Luna.


Mata Luna mengerjap beberapa kali lengkap dengan kerutan didahi. Tapi sepertinya ia tetap gagal mengingat nama dari cowo yang sudah mengeluarkan banyak suaranya di pagi hari seperti ini.


Namanya juga mahasiswa baru. Kedepannya, spesies yang seperti ini pasti akan lebih sering lagi ditemui.


"Huhh.. aku bersumpah tidak akan bermain hati dengan salah satu dari mereka" Seru Luna dalam hati.


Manusia-manusia kelewat friendly itu memang kadang tidak tau diri. Jadi kita sendiri yang harus tau batasan dan membentengi hati.


"Hei!"


Kini, cowo itu melambaikan tangannya. Ya, mungkin berusaha menyadarkan lamunan Luna.


"Ah, iya"


"Apa username ig lo? Biar langsung gue follow"


Kami mulai larut dalam obrolan, cowo yang mengaku namanya Julian ini.. cukup keren memang, tapi ya kembali lagi, Luna meyakinkan diri agar tidak tertipu dengan mulut-mulut jahanam mereka.


Begitulah awal mula perkenalan Luna dengan Julian, cowo yang sampai detik ini masih setia mengikuti kemanapun perginya gadis itu.


Aneh memang, Luna yang malas bicara mampu berteman baik dengan Julian yang memiliki problem rem bicaranya rusak.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 30, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Seni Melukai Diri SendiriWhere stories live. Discover now