Synesthesia

7.2K 629 34
                                    


<Eross>

Jakarta, 2013

Rega brings me to this Hotel Resto and voila!

LOVE THIS DESSERT SO FAQQQIN MUCHHH!

Berikut foto gue dan Rega plus Strawberry Cheese Cake super enak yang gue makan waktu itu, begitulah gue update blog gue, sekitar dua tahun lalu. Tapi kemudian diantara banyak komentar normal, muncul komentar semacam:

"Wow. Are you a Gay?"

"Eross!! Rega and you looks so cuuute!! <3"

Atau,

"Looks yummyyyy~~ Rega and you, I mean."

Mungkin karena mereka melihat penampilan Rega yang super keren. Jangkung dan manly, keliatan badass atau malah terlalu mesra dengan gue di foto itu.

Tangannya hinggap di bahu gue.

Salahkan aja penampakan gue yang kayak anak SMP. Cebol, kurang testosteron, terlalu imut, kata banyak orang. Jadinya gampang saja dicurigai seperti itu.

Biasa.

Dan dalam postingan selanjutnya, gue membalas:

Yes i'm a gay. To be honest, we're on the same species and gender.

And we're sooooo in love!

P.S. 'We' refers to... This cake, and me! I'M A CUTIEPIEEEEE!


***



Sinestesia.

Begitu kata Reno.

Semacam kondisi neurologis dimana kalau kamu mengalami satu stimulan tertentu di salah satu indera, maka indera kamu yang lain, yang tidak terstimulasi, akan mengalami pengalaman tersendiri. Dan sinestesia bisa melibatkan indera apa pun.

Dalam kasus Reno, dia peka dengan indera penciumannya. Dia memiliki kemampuan sinestesia olfactory-personifikasi. Jadi, setiap ia melihat orang tertentu, maka ia akan mencium aroma yang spesifik. Begitu juga sebaliknya. Satu aroma akan mengingatkannya pada satu orang spesifik. Aroma yang muncul bukan bau badannya, tentu saja. Reno bahkan belum pernah bertemu Eross sebelumnya. Tapi hanya dengan pernah melihat sosok Eross di salah satu unggahannya di instagram, Reno langsung mencium bau permen krisan, seperti yang disebutkannya tadi.

Eross tidak begitu mengerti. Yang jelas, dari yang bisa dia tangkap dari penjelasan Reno yang panjang lebar, Reno melihat dunia dengan hidungnya.

"Itu sebabnya aku memilih duduk di sebelahmu. Bau kamu bikin aku nyaman," begitu akunya, yang kemudian membuat Eros diam-diam mengendus ketiaknya.

"Bau keringet iya. Nasi goreng tadi juga masih nempel. Wah, racun juga, sih, tapi... Ugh!"

Walau begitu, Eross sedikit lega. Tadi dia sempat panik, darimana Reno tahu dia Eross Diyan, yang punya akun IG @yaneross. Seingat Eross, dia jarang sekali posting foto muka aslinya di sosial media. Mungkin pernah satu kali. Itu pun sudah lama sekali. Setelah itu, kalaupun ada, pasti hanya melalui pantulan cermin, kitchenware, sendok atau cuttlery lainnya.

Reno pasti freakkkk!

Tapi ternyata tidak. Reno hanya begitu saja pernah melihatnya dan mengingatnya. Kemampuannya itu membuat Reno punya ingatan yang tajam.

Through The LensesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang