16. Jealousy

5.1K 715 59
                                    

Lisa sudah kembali beraktivitas seperti biasanya. Begitu pula dengan sang kekasih, yang kembali di sibukan dengan photoshoot dan cf iklan terbarunya. Dan Jennie baru saja tiba di agency, setelah menyelesaikan jadwalnya.

"Siapa wanita yang masuk ke dalam ruangan agashi, tadi? Bahkan wanita itu membawa anak kecil dan agashi juga terlihat begitu dekat, apa mereka sudah menikah dan memiliki seorang anak?"

Jennie tentu saja mendengar pembicaraan staff itu, ia menghela nafasnya. Jika sudah menyangkut anak kecil, Jennie pasti akan berubah menjadi sendu.

"Wanita itu juga sangat cantik dan mereka terlihat sangat cocok bersama"

"Agashi juga sudah sangat cocok memiliki anak, kalian lihat kan betapa eummhh nya agashi saat menggendong gadis kecil itu?"

"Pesona agashi memang tak usah diragukan lagi. Kita lihat saja nantinya, apa mereka benar-benar sudah menikah dan memiliki anak?"

Jisoo yang baru saja tiba di belakang Jennie, langsung memasang wajah bingungnya. Karena Jennie hanya diam berdiri tegak, tanpa ada pergerakan sedikit pun.

"Jennie-yaa, apa terjadi sesuatu padamu?" tanya Jisoo yang langsung membuat Jennie tersadar.

"Aaaa~ aku tidak apa Jisoo-nnie, ayo kita ke ruangan. Aku benar-benar lelah hari ini"

Masih dengan kebingungannya, Jisoo pun mengikuti langkah kaki Jennie. Dan berhenti ketika Jennie terdiam di depan pintu lift.

"Agahsi?" ujar Jisoo yang tentunya membuat Lisa menoleh kearah mereka.

"Ohhh? Hai, baru selesai pemotretan? Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Lisa berbasa-basi.

Karena ada banyak staff yang juga menunggu lift. Walaupun lift mereka berbeda tapi tempat untuk menunggu tetap sama. Ada tiga lift yang tentunya memiliki fungsi yang berbeda. Kanan untuk para artis dan model, lalu tengah untuk para petinggi agency dan kiri untuk staff dan karyawan biasa.

Jennie hanya menatap Lisa tanpa berniat menjawab pertanyaan sang kekasih. Lisa mengerutkan keningnya, terlebih ia melihat kedua mata kucing Jennie yang berkaca-kaca.

Sedangkan Jisoo tengah berbincang kecil dengan Bona, sekretaris Lisa. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi yang jelas mereka sangat menikmati percakapan.

Lisa menghela nafasnya sejenak, persetan dengan para staff yang melihat kearahnya juga Jennie. Ia pun menarik lembut lengan Jennie, membawa sang kekasih masuk ke dalam pelukan hangatnya. Karena Lisa tidak bisa mengabaikan, sang kekasih yang terlihat sedih seperti ini.

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu yang mengganggu pikiranmu, hum?" tanya Lisa dengan sangat amat lembut.

Jennie yang awalnya tersentak kaget, mulai menyamankan dirinya dan membalas pelukan Lisa. Bahkan ia juga menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Lisa.

Bona sudah menggigit kuku jarinya dan menatap tak percaya, agashi dan modelnya itu. Berbeda dengan Jisoo yang sudah tersenyum senang dan bertepuk tangan secara bersemangat, tapi sangat amat pelan.

"Anda mengetahui hubungan mereka, Jisoo-ssi?"

"Hum, tentu saja. Mereka sudah lama menjalin kasih dan sebentar lagi akan melangsungkan pertunangan" dan semakin membuat Bona membulatkan kedua bola matanya.

Jennie menggelengkan kepalanya di ceruk leher Lisa. Banyak staff yang menutup mulut mereka tak percaya, ada juga yang diam-diam memfoto tapi tidak berani menguploadnya di akun sosial media.

"Dua hari lagi acara pertunangan kita di langsungkan, ingin menginap di mansionku malam ini?" Jennie kembali menganggukkan kepalanya, lalu ia mendangak menatap hazel kekasihnya.


CHUP


Jennie mengecup bibir Lisa begitu saja, ia hanya ingin semua orang tahu. Jika Lisa hanya miliknya dan pembicaraan staff yang sempat ia dengar tadi, hanyalah rumor palsu. Karena Lisa adalah kekasihnya dan tidak memiliki seorang anak dengan siapapun.

"Kenapa, hum?" tanya Lisa lagi dan ia juga mengecup beberapa kali, bibir Jennie didepan para staff.

"Kepalaku terasa pusing, jadwalku benar-benar padat hari ini" adu Jennie yang tentunya membuat Lisa panik setengah mati.

"Ingin ke rumah sakit? Atau kamu ingin kita pulang sekarang, hum? Katakan apa yang kamu inginkan sayang"

Para staff dibuat meleleh dengan suara lembut penuh kekhawatiran dari Lisa. Terlebih agashi mereka itu menatap penuh cinta pada Jennie. Jadi selama ini, rumor mereka berkencan memanglah benar adanya.

"Sangat sakit? Ingin aku gendong sampai di ruanganmu? Atau kita pulang saja yah? Kamu sudah sangat pucat, sayang" panik Lisa yang langsung menggendong Jennie, bridal style.

Ia sudah tidak memperdulikan pandangan para staff dan karyawannya. Karena yang ia pedulikan saat ini hanyalah Jennie, wanita bermata kucing itu sukses membuat Lisa panik dan khawatir dalam satu waktu.

"Kita kerumah sakit sekarang, Martin tolong siapkan mobil!!" teriak Lisa yang tentunya terdengar ke penjuru agency.

Terlebih banyak artis, model dan idol yang berlalu-lalang melihat ke romantisan agashi mereka bersama Jennie. Rose yang baru saja masuk ke agency, dibuat terkejut melihat modelnya di gendong oleh Lisa.

"AGASHIIII TOLONG JAGA BAIK-BAIK MODELKU ITU!!! AKU MENDUKUNG KALIAAAAAN~" teriak Rose yang tentunya semakin membuat semua penghuni agency penasaran.

Sampai akhirnya Rose merasakan jitakan kecil di dahi mulusnya.

"Yak Jisoo-nnie! Ini sakit, tau!"

"Lagipula siapa suruh berteriak! Dan Jennie itu sedang sakit, mereka bukan sedang bermesraan Rosieeeee~"

"Eoh? Jennie-unnie sakit? Kalau begitu ayo kita ikuti agashi, ayo Jis—"

PLAK

"Awww, dua kali saja! Ini sakit tau Jisoo-nnie!" marah Rose yang langsung menepuk kasar bahu Jisoo berkali-kali.




¶¶¶¶¶¶




Saat sudah berada di dalam mobil, Jennie meminta pada Lisa agar Martin keluar terlebih dahulu. Padahal di dalam sudah ada kaca pembatas yang pastinya, membuat privasi mereka terjaga.

"Peluuuuuk~" rengek Jennie dengan merentangkan keduanya tangannya, ketika Lisa selesai menutup pintunya.

"Aku sudah memelukmu, sayang. Kita pulang yah, badan kamu juga terasa hangat. Aku rasa kamu demam, karena kelelahan"

"Cerita padaku, siapa saja yang datang hari ini, menemuimu di agency?" pertanyaan dari Jennie sungguh membuat Lisa bingung seketika.

"Kenapa tiba-tiba bertanya? Biasanya kamu tidak pernah menanyakan hal ini padaku"

"Ak—aku hanya ingin tau, apa tidak boleh?"

"Tentu saja boleh, sayang. Tadi siang Yoona-unnie datang bersama Cleo. Dia membawa banyak sekali oleh-oleh untukku dan dia juga menitipkan sesuatu untukmu. Cleo juga sempat menanyakan keberadaanmu tadi, dia sangat senang ketika tau kamu juga menyukainya" jelas Lisa dengan senyum merekah dibibirnya.

Jennie ikut tersenyum, walau ada sedikit rasa sakit di hatinya. Lisanya, kekasih tercintanya ini memang sangat menyukai anak kecil. Jennie tau itu, tapi masalahnya ada pada dirinya yang masih belum terlalu ingin memiliki anak. Dan ini menjadi beban pikirannya, selama beberapa hari.

Ia takut jika nantinya, disaat mereka berdua sudah menikah. Lisa berubah padanya, karena dirinya yang belum mau memberikan keturunan, yang sangat di inginkan Lisa. Ia takut kekasihnya itu pergi meninggalkannya dan lebih memilih, memiliki anak dengan orang lain. Itu yang Jennie takutkan.

"Ada apa, sayang? Kenapa wajahmu menjadi sendu seperti ini?" tanya Lisa sambil menangkup kedua pipi mandu Jennie.

"Aku ingin memiliki anak denganmu, ayo hamili aku sekarang, boo!"
































TBC🤍














Nah lhoooo Lalis ketar ketir gak nihhhh🗿

My Beloved Model Where stories live. Discover now