Chapter 2

11 2 0
                                    

| ERLANDIO |

[ Met Baca ]


Bugh!!

Seperdetik kemudian, tubuhnya menegang. Matanya yang sembab langsung bergerak tidak fokus setelah melihat hasil perbuatannya sendiri. Tangannya pun langsung bergetar sampai tak sanggup lagi memegang ranting pohon yang cukup besar dan berakhir menjatuhkannya. Kakinya perlahan mundur penuh ketakutan dengan air mata yang kembali meluncur deras.

"BAJINGAN! BRENGSEK!!" Teriaknya penuh emosi pada sosok pria dewasa yang baru saja ia hilangkan kesadarannya di bawah sana, sebelum akhirnya ia mengambil langkah dan mulai berlari menjauh dari pria itu.

Mengabaikan tusukkan tajam dari ranting-ranting pohon, kaki telanjangnya itu terus ia kendalikan untuk berlari selaju mungkin. Di temani dengan suara tangisannya, matanya yang basah terus ia fokuskan untuk mencari jalan keluar dari hutan yang diselimuti kegelapan malam ini bersama hati yang sungguh hancur.

"Akh!"

Terjatuh, bangkit lagi.

Begitu seterusnya sampai beberapa kali ia tersandung entah dengan ranting pohon atau dengan kakinya sendiri yang kian lemas dan nyeri. Tapi itu tak membuat ia berhenti untuk terus menjauhkan diri dari predator keparat di belakang sana yang dengan kurang ajar tak punya otak, membawanya ke tengah hutan dengan niat bejatnya.

Entah takdir hidup macam apa ini yang selalu bersinggah dikehidupannya. Apa Tuhan belum juga puas menyiksa dirinya dengan kejadian beberapa bulan lalu? Dimana ia ditinggal oleh kedua orang tuanya, juga ditinggal oleh tunangannya? Hingga berakhir ia menjalani kehidupan seorang diri sejak ketiganya pergi untuk selama-lamanya.

Bahkan sampai beberapa bulan terakhir ini dirinya sering dilimpahkan masalah berupa tuduhan atau fitnah semata dari para tetangganya. Dan sekarang? Dirinya di culik dan nyaris di perkosa?

"Akh!!"

Brukk!

Ya Tuhan. Seberat inikah jalan cerita gadis malang yang baru saja jatuh dari ketinggian tanah hampir 5 meter ini?

Gadis itu meringkuk kesakitan diatas aspal sekarang. Akhirnya dirinya berhasil keluar dari dalam hutan yang mencengkam. Namun sialnya, tubuhnya sekarang serasa remuk semuanya.

Tapi ia tak boleh berlama-lama atau pria brengsek yang tega membawanya kesini akan segera bangun dari pingsannya dan berakhir menemukannya.

Beberapa detik kemudian, gadis bersurai panjang tergerai yang di penuhi peluh di sisi atas kepalanya ini langsung bangkit dari posisinya dan kembali berlari dengan keadaan kaki yang sudah begitu nyeri. Matanya tak henti-henti memproduksi air mata yang sudah banjir membasahi pipi merahnya.

Andai ia masih kuat dengan kondisi kaki yang masih baik-baik saja, mungkin sekarang ia sudah memanjat pohon untuk menenangkan dirinya sejenak. Tapi apa daya, tenaganya sudah hampiri terkuras habis hanya demi menyelamatkan dirinya.

Namun di tengah larian kecilnya di tengah jalanan sepi ini, gadis itu harus dikejutkan dengan presensi seekor kambing besar yang tergeletak penuh darah di tengah jalan. Dirinya pun langsung mengambil jarak menjauh dari bangkai binatang itu.

Tapi sayang, dirinya kembali harus hilang keseimbangan tatkala kakinya yang lemes kembali tergelincir dari ketinggian hampir mencapai 15 meter.

Tuhan.. Jika ini menjadi hari terakhir aku hidup, aku siap.

Erlandio [ Min Yoongi ]Where stories live. Discover now