Selamat membaca
Sinar mentari telah menampakkan kehadirannya, dengan suasana pagi yang begitu sejuk suara burung sudah berkicau'an di pagi ini.
Seorang gadis tengah bergulung dengan selimut di atas king size miliknya, sebelum ketukan pintu membangunkan dirinya.
"Ada apa?!" Teriaknya dengan masih bergulung selimut.
"Tuan muda sudah menunggu nona di meja makan."
Suara itu membuat gadis bernama melody mendengus, ia mendongak menatap jam ternyata menunjukan pukul tujuh.
"Iya, Mel turun sekarang!" Jawabannya dengan masih teriak.
Ia menyingkap selimut yang menggulung tubuhnya mencepol rambutnya asal dan berjalan menuju toilet untuk melakukan ritualnya.
Melody Martadinata Andreson begitulah nama lengkap gadis dengan bola mata hitam pekat itu, anak perempuan satu satunya dari pasangan Alexandre dan Zeva.
Tak butuh waktu lama ia kembali dengan pakaian santainya, hari ini weekend jadi ia akan bermalas-malasan di rumah, jika kalian bertanya apakah melody mandi? Maka jawabannya tidak
Pagi ini cuaca cukup dingin bahkan di luar pun mendung, jadi ia memutuskan untuk tidak jadi mandi.
"Bagaimana sekolah mu?"
Pertanyaan itu membuat langkah melody terhenti "Seperti biasa." Jawab nya.
"Kau tak berbohong?" Tanya laki laki yang sering dirinya panggil Abang, dia felix Lemos Anderson anak sulung keluarga Anderson.
"Untuk apa aku berbohong?" Tanya melody balik.
"Baiklah." Jawabnya singkat, memang bukan hal asing lagi dengan nada bicara felix.
Laki laki yang di juluki sebagai es hidup itu adalah kaka laki laki melody, bagaimana tidak? Sifatnya yang dingin dan tak mudah di sentuh oleh siapapun terutama perempuan.
Felix memiliki sikap dan sifat yang susah di tebak ia irit bicara dan tegas tak terkecuali jika sudah dengan sang adik, melody.
"Daddy dan mommy kapan pulang?" Tanya melody kembali setelah terjadi keheningan.
"Kerjaan Daddy masih banyak di Swiss." Jawab felix apa adanya.
"Kerjaan terus, mel gak pernah di pikirin." Rajuk melody.
"Hei jangan kaya gitu, Daddy kerja untuk kita sayang." Bujuk felix.
"Mel juga pengen jalan jalan sama Daddy sama mommy, Abang juga sibuk terus sama kerjaan." Ucap melody kembali mengutarakan keinginannya.
Felix menghembuskan napasnya gusar ia memilih diam tak menjawab ucapan sang adik, keheningan kembali menerjang keduanya, terjadi keheningan beberapa saat.
"Permisi non."
Sapaan itu membuyarkan lamunan melody ia mendongak menatap maid yang tengah berdiri tak jauh dari keduanya dengan alis naik satu seolah bertanya 'kenapa?'
"Ada paket non," ucapnya dengan menyerahkan sebuah kotak.
Melody menatap sebuah kotak yang berukuran sedang itu dengan alis yang menyatu.
"Makasih bi." Ucap melody dengan mengambil paket itu.
"Sama sama non, kalau gitu bibi pamit ke belakang dulu." Pamitnya.
Sedangkan melody hanya mengangguk kan kepalanya singkat, ia masih sibuk membolak-balik kotak itu.
"Pesan paket?" Tanya Felix.
YOU ARE READING
Mas ARSEN
Random•Follow sebelum membaca •Tinggalkan vote serta komennya KHUSUS LAPAK ORANG DEWASA!! BOCIL DI LARANG MENDEKAT, DOSA DI TANGGUNG MASING MASING "Kamu milik saya, dan akan terus menjadi milik saya." Arsen Abimanyu Abraham laki laki idaman banyak wanita...
